Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Ular Cambuk Pasir, Ular Kecil yang Tidak Sabaran!

potret ular cambuk pasir yang punya mata besar
potret ular cambuk pasir yang punya mata besar (commons.wikimedia.org/Will Brown)
Intinya sih...
  • Peta persebaran dan habitat pilihan Ular cambuk pasir adalah ular endemik dari Australia, ditemukan di hutan dekat pantai, padang rumput, dan semak belukar.
  • Makanan favorit dan sifat tidak sabaran ular ini karnivor sejati, berburu pada siang hari tanpa teknik kamuflase, dengan gigitan fatal.
  • Seberapa bahaya bisa milik ular cambuk pasir? Bisa neurotoksik yang ringan bagi manusia. Serangan ke manusia jarang terjadi.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pernah dengar nama ular cambuk pasir (Demansia psammophis)? Reptil yang satu ini adalah sosok ular dengan bentuk ramping, tapi panjang dengan ciri khas berupa kepala kecil dengan warna kekuningan, tanda mirip cincin di sekitar mata, dan garis hitam di dekat lubang hidung. Tak ketinggalan, sisa sisik di tubuh ular cambuk paisr bisa berwarna hijau zaitun, cokelat, abu-abu, dan kemerahan.

Mereka masuk dalam genus Demansia yang merupakan keluarga ular bertubuh kecil, tapi berbisa. Jadi, ukuran ular cambuk pasir sebenarnya tidak terlalu panjang. Rata-rata individu dewasa tumbuh sepanjang 80 cm, meski beberapa ada yang mampu mencapai panjang 1 meter. Nah, pada kesempatan kali ini, yuk, kita kenalan lebih lanjut dengan ular yang bisa dibilang tak sabaran ini. Simak sampai selesai, ya!

1. Peta persebaran dan habitat pilihan

ular cambuk pasir hidup di wilayah kering
ular cambuk pasir hidup di wilayah kering (commons.wikimedia.org/Max Tibby)

Ular cambuk pasir ternyata adalah ular endemik dari Australia. Mereka ditemukan hampir di seluruh wilayah Negeri Kanguru, kecuali Pulau Tasmania. Meski dikatakan berada di setiap tempat, ada kondisi habitat tertentu yang harus dipehuni supaya wilayah itu bisa jadi rumah yang nyaman untuk reptil melata ini tempati.

Dilansir Snake Rescue Sunny Coast, habitat yang disukai ular cambuk pasir adalah hutan yang dekat dengan pesisir pantai, padang rumput, serta kawasan semak belukar. Mereka cenderung aktif bergerak sehingga sangat jarang diamati dua individu dalam waktu yang sama. Kalaupun ada, kemungkinan itu terjadi saat musim dingin, dimana ular cambuk pasir mencari celah batu atau pohon untuk beristirahat.

2. Makanan favorit dan sifat tidak sabaran

Ular cambuk pasir termasuk spesies ular yang sangat aktif bergerak, bukan menunggu.
Ular cambuk pasir termasuk spesies ular yang sangat aktif bergerak, bukan menunggu. (commons.wikimedia.org/Mark_Green_13)

Tentunya ular pasir cambuk tergolong karnivor sejati. Reptil ini menargetkan beberapa spesies kadal, katak, dan telur reptil kecil yang kebetulan mereka jumpai. Waktu paling tepat untuk ular ini berburu terjadi pada siang hari, meski kadang-kadang mereka tak melewatkan kesempatan memangsa hewan kecil pada malam hari. Hal paling menarik dari ular cambuk pasir adalah cara berburu yang tidak mencerminkan kesabaran dari keluarga ular.

Dilansir Snake Radar, ular cambuk pasir tidak mengandalkan teknik kamuflase ataupun diam di satu titik untuk menunggu mangsa lewat di hadapan. Bisa dibilang ular ini tidak sabaran karena tidak pernah menunggu mangsa di satu titik selama lebih dari 5 menit. Justru, mereka aktif bergerak setiap saat dengan kecepatan diatas rata-rata seekor ular demi dapat mengejar mangsa potensial.

Sebelum mengejar mangsa, mula-mula ular cambuk pasir mendeteksi keberadaannya dengan sepasang mata berukuran besar dan lidah yang aktif mencari aroma. Kalau sudah dideteksi, ular ini langsung melesat ke arah target sambil berusaha memberikan gigitan fatal disertai belitan yang tidak terlalu kuat sampai mangsa mati karena bisa dari taring mereka. Karena mangsa utama ular cambuk pasir adalah berbagai spesies kadal, ada kemampuan menghafal gerakan si kadal supaya mudah menentukan ke mana gigitan harus dilancarkan.

3. Seberapa bahaya bisa milik ular cambuk pasir?

ular cambuk pasir termasuk ular berbisa
ular cambuk pasir termasuk ular berbisa (commons.wikimedia.org/Aviceda)

Seperti yang sudah disinggung, ular cambuk pasir termasuk ular berbisa. Jenis racun dalam bisa ular ini adalah neurotoksik alias racun yang bekerja dengan cara menyerang sistem saraf dari targetnya. Kalau bisa ini diinjeksikan ke dalam tubuh mangsa potensial, maka efeknya jelas sangat fatal. Namun, apa efeknya ketika bisa tersebut masuk ke dalam tubuh manusia?

Untungnya, dalam kategori tersebut, bisa ular cambuk pasir tergolong ringan (mild). Dilansir Snake Radar, racun pada bisa ular ini hanya menghasilkan postsynaptiic neurotoxin yang lemah kalau masuk ke tubuh manusia. Dengan penanganan yang cepat dan tepat, gigitan dari ular cambuk pasir tentu dapat diatasi relatif mudah. Akan tetapi, tetap ada kasus fatal akibat gigitan ular yang satu ini. Hal tersebut terjadi ketika korban mengalami komplikasi dengan penyakit saraf bawaan ataupun penanganan medis yang keliru dan/atau kurang maksimal.

Secara umum, serangan ular cambuk pasir kepada manusia sebenarnya sangat jarang. Sekalipun mereka banyak berkeliaran di sekitar pemukiman, ketika ular ini bertemu manusia, mereka segera kabur dengan cara bergerak cepat menuju semak atau celah-celah yang ada. Kalau merasa tersudut, ular ini mampu menyerang dengan cepat dan acak sebagai reaksi panik sehingga sedari awal memang lebih baik tidak mengusik mereka sama sekali.

4. Sistem reproduksi

Ketika masa reproduksi, beberapa ular cambuk pasir betina akan bertelur di satu tempat yang sama.
Ketika masa reproduksi, beberapa ular cambuk pasir betina akan bertelur di satu tempat yang sama. (commons.wikimedia.org/Max Tibby)

Musim kawin bagi ular cambuk pasir berlangsung antara bulan September—November. Pada saat itu, jantan yang kebetulan bertemu akan saling bertarung untuk memperebutkan betina yang ada di sekitar. Pertarungan ini terlihat seperti gulat karena dua jantan saling berusaha membelit lawannya sampai salah satu menyerah. Pemenang pertarungan inilah yang berhak untuk kawin dengan betina.

Ada hal menarik soal telur ular cambuk pasir. Animalia melansir kalau sebenarnya seekor betina hanya memproduksi 5—20 butir telur yang diletakkan di satu sarang bersama. Maksud dari sarang bersama adalah beberapa betina lain juga turut meletakkan telur di sarang yang sama dalam satu siklus reproduksi. Hasilnya, satu sarang dari ular cambuk pasir itu dapat diisi 500—600 butir telur dari para betina setiap masuk masa reproduksi!

Durasi inkubasi telur ular ini umumnya sekitar 6—8 minggu. Saat baru menetas, anak ular cambuk pasir punya panjang 17 cm. Belum diketahui usia maksimal yang dapat dicapai spesies ular ini. Kalau berkaca pada ular Elapidae lain, maka seharusnya ular cambuk pasir dapat bertahan pada usia 7—15 tahun.

5. Status konservasi

Ular cambuk pasir menghadapi ancaman dari kedatangan spesies asing bernama kodok tebu.
Ular cambuk pasir menghadapi ancaman dari kedatangan spesies asing bernama kodok tebu. (commons.wikimedia.org/Will Brown)

Berdasarkan catatan IUCN Red List, status konservasi ular cambuk pasir masuk dalam kategori hewan dengan risiko rendah (Least Concern). Meski tidak diketahui pasti total populasi karena luasnya persebaran mereka, dicantumkan pula kalau tren populasi ular ini masih terbilang stabil. Hal tersebut memang wajar karena ular cambuk pasir benar-benar tersebar di banyak tempat di Australia, bahkan area pemukiman dan perkotaan.

Itu berarti, kemampuan adaptasi ular cambuk pasir dengan lingkungan manusia terbilang baik. Apalagi, ada berbagai mangsa potensial yang dapat ditemukan juga di sana. Namun, bukan berarti mereka selalu dapat hidup dengan nyaman tanpa ancaman. Soalnya, ada spesies predator yang diintroduksi manusia di sekitar habitat ular cambuk pasir yang berpotensi mengganggu populasi di masa depan. Salah satunya adalah kedatangan kodok tebu (Rhinella marina) dari Amerika Selatan yang mampu memangsa ular cambuk pasir secara efektif.

Sebagai spesies endemik, tentunya masalah ular cambuk pasir yang diburu spesies asing itu sudah jadi perhatian pemerintah Australia. Adanya wilayah konservasi yang dijaga dengan ketat jadi salah satu cara untuk menghindari kontak antara ular cambuk pasir dengan kodok tebu. Sementara itu, bagi manusia yang gemar memelihara reptil, ular ini memang dapat dipelihara secara legal, tapi tetap butuh lisensi khusus dan wajib mematuhi aturan yang ada.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us

Latest in Science

See More

5 Fakta Menarik Katak Tinker Reed, Vokalis Malam Hari di Rawa

23 Des 2025, 20:29 WIBScience