Strawberry Moon 11 Juni 2025, Bulan Purnama Terendah dalam Hampir Dua Dekade

Langit malam menghadirkan pemandangan langka dan memukau berkat adanya strawberry moon 11 Juni 2025. Fenomena bulan purnama ini bukan sekadar menandai fase penuh satelit alami Bumi, tetapi juga merupakan peristiwa astronomi yang jarang terjadi.
Pada kemarin malam, bulan Juni muncul sangat rendah di cakrawala dan tampak lebih besar. Fenomena ini dipengaruhi oleh kondisi langit unik yang hanya terjadi sekali dalam hampir dua dekade.
Bulan purnama terendah sejak 2006

Dilansir laporan Space, strawberry moon tahun ini menjadi sorotan karena merupakan bulan purnama dengan posisi terendah sejak 2006. Posisi ekstrem ini terjadi akibat fenomena langka yang disebut major lunar standstill. Ini merupakan siklus astronomi yang hanya terjadi setiap 18,6 tahun.
Saat fenomena ini berlangsung, kemiringan orbit Bulan terhadap ekuator langit mencapai titik maksimum. Ini menyebabkan Bulan terbit dan terbenam di titik paling selatan di cakrawala.
Karena berdekatan pula dengan titik balik matahari musim panas di Belahan Bumi Utara, jalur Bulan tampak sangat rendah di langit malam.
Ilusi Bulan besar dan warna keemasan
Selain posisinya yang rendah, bulan purnama 11 Juni 2025 juga memukau karena fenomena visual yang disebut moon illusion. Saat terbit di dekat cakrawala, Bulan tampak lebih besar dari biasanya.
Ini terjadi bukan karena ukurannya berubah, tetapi karena otak manusia memersepsikannya demikian ketika berada dekat garis horizon. Warna jingga hingga keemasan turut mempercantik penampilannya. Kombinasi dari posisi rendah, warna hangat, dan ukuran tampak besar menjadikan Strawberry Moon kali ini salah satu momen langka yang begitu mencuri perhatian.