7 Tanda Kucing Sedang Cemas dan Cara Mengenalinya

- Kucing menunjukkan kecemasan lewat perilaku, seperti menggeong berlebihan atau justru menjadi sangat pendiam.
- Kecemasan bisa mempengaruhi nafsu makan kucing, sehingga mereka bisa kehilangan selera makan atau malah melakukan grooming berlebihan.
- Bahasa tubuh kucing yang cemas dapat dikenali dari ekor yang menggulung ke bawah, postur tubuh merendah, dan agresi tanpa pemicu jelas.
Kucing memang hewan yang mandiri. Tapi, bukan berarti mereka tak punya rasa cemas. Banyak hal bisa memicu kecemasan pada kucing, mulai dari perubahan lingkungan, suara bising, hingga kehadiran hewan baru di rumah.
Meski tak bisa bicara, kucing tetap menunjukkan perasaannya lewat perilaku. Sayangnya, tak semua pemilik sadar akan sinyal yang diberikan. Kalau dibiarkan, kecemasan bisa berdampak buruk pada kesehatan fisik dan mental si kucing. Yuk, simak tanda-tandanya di bawah ini agar kamu bisa lebih baik dalam merawat si kucing!
1. Kucing jadi lebih pendiam atau justru terlalu vokal

Saat kucing merasa tidak nyaman, mereka bisa menunjukkan perubahan drastis dalam cara berkomunikasi. Beberapa kucing jadi lebih sering mengeong, bahkan terdengar seperti "mengeluh". Ini bisa menjadi caranya meminta perhatian atau menunjukkan rasa takut.
Namun, tak semua kucing jadi vokal. Ada juga yang justru menarik diri dan jadi sangat pendiam. Perubahan ekstrem ini menandakan ada yang tidak beres dengan kondisi emosionalnya. Perhatikan baik-baik jika tiba-tiba kucingmu berubah perilaku.
2. Nafsu makannya menurun drastis tanpa sebab jelas

Kucing yang cemas sering kehilangan selera makan dan jadi tidak tertarik pada makanan favoritnya. Mereka bisa melewatkan waktu makan atau hanya mencicipi sedikit, bahkan saat lapar. Ini adalah sinyal kuat bahwa ada gangguan emosional yang tidak boleh diabaikan.
Penurunan nafsu makan yang mendadak, terutama jika tidak disertai gejala fisik lain, patut diwaspadai. Ini bisa menandakan bahwa kucing sedang mengalami tekanan psikologis. Kalau ini terjadi lebih dari dua hari, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter hewan.
3. Lebih sering bersembunyi atau menghindari interaksi

Saat stres, kucing akan mencari tempat yang dianggap aman. Biasanya mereka akan bersembunyi di bawah tempat tidur, lemari, atau pojok ruangan. Ini merupakan cara alami mereka untuk menenangkan diri.
Jika kucingmu biasanya suka berinteraksi tapi mendadak sering menghindar, bisa jadi dia sedang mengalami kecemasan. Jangan paksa untuk mendekat. Biarkan dia merasa aman dulu, lalu dekati secara perlahan.
4. Kucing grooming secara berlebihan hingga bulunya rontok

Merawat bulu memang kebiasaan normal bagi kucing, tapi kalau mereka menjilati tubuhnya secara berlebihan, itu tanda stres berat. Perilaku ini bisa menyebabkan kerontokan, luka, atau area botak pada tubuh. Grooming berlebihan biasanya dilakukan secara berulang di area perut, kaki belakang, atau ekor.
Kebiasaan ini sering menjadi pelarian dari rasa cemas yang tidak bisa mereka ungkapkan secara langsung. Ini bukan hanya gangguan ringan, tapi bisa memicu masalah kulit serius jika terus dibiarkan. Jangan anggap enteng dan segera cari tahu pemicunya agar bisa ditangani lebih cepat.
5. Ekor mengecil dan tubuh merendah saat berjalan

Bahasa tubuh kucing sangat jujur dan mudah dikenali jika kamu perhatikan. Saat ekor menggulung ke bawah dan tubuhnya merendah, itu menandakan rasa takut atau cemas. Kondisi ini sering muncul saat mereka menghadapi situasi asing atau merasa tidak aman.
Postur ini berbeda dari gerakan saat bermain atau berburu yang biasanya lincah dan percaya diri. Perhatikan juga ekspresi wajahnya yang tegang dengan telinga tertarik ke belakang. Jika matanya membesar dan ia tampak siaga, kucing sedang merasa terancam atau gelisah.
6. Sering buang air sembarangan padahal sudah terbiasa dengan litter box

Kucing yang cemas bisa mulai buang air kecil atau besar di luar kotak pasir, meskipun sebelumnya tidak pernah begitu. Ini bukan bentuk kenakalan, tapi cara mereka menandai wilayah saat merasa tidak aman. Perilaku ini bisa menjadi tanda bahwa ada perubahan besar yang mengganggu kenyamanannya.
Hal ini sering terjadi setelah adanya gangguan seperti pindah rumah, kedatangan hewan baru, atau perubahan rutinitas. Jangan langsung memarahi atau menghukumnya karena itu bisa memperparah kecemasan. Sebaliknya, cari tahu pemicunya dan bantu kucingmu menyesuaikan diri secara perlahan.
7. Kucing jadi lebih agresif, bahkan terhadap pemiliknya sendiri

Kucing yang biasanya tenang bisa berubah jadi mudah menyerang saat sedang stres atau cemas. Mereka bisa menggigit, mencakar, atau mendesis sebagai bentuk pertahanan diri. Ini bukan karena mereka benci, tapi karena merasa terancam atau tidak aman.
Agresi ini sering kali muncul tiba-tiba tanpa pemicu yang jelas di mata manusia. Pemilik perlu peka terhadap perubahan kecil di lingkungan sekitar yang bisa memicu reaksi tersebut. Pendekatan lembut dan menciptakan ruang yang tenang bisa membantu meredakan emosi si kucing.
Kucing memang tidak bisa berkata-kata, tapi mereka punya cara sendiri untuk menyampaikan rasa tidak nyaman. Mengenali tanda-tanda ini adalah langkah awal untuk membantu mereka merasa lebih tenang dan aman.
Jangan tunggu sampai masalah makin parah. Kucing yang cemas butuh dukungan dari lingkungannya, terutama dari orang yang paling dekat: kamu. Ciptakan suasana rumah yang nyaman, jauh dari stresor, dan jangan ragu berkonsultasi dengan dokter hewan jika diperlukan.