5 Tips Merawat Bulu Kucing Agar Tak Rontok, Lebih Bersih!

Mandi menjadi rutinitas penting yang sudah semestinya dilakukan oleh setiap makhluk hidup, termasuk kucing. Namun, kucing tidak seperti manusia yang harus rutin mandi setiap hari, sebab pada dasarnya kucing tidak terlalu menyukai air dan membuat frekuensi mandinya juga akan cenderung lebih jarang jika dibandingkan manusia.

Kebanyakan kucing biasanya hanya akan dimandikan sekitar 4 hingga 6 minggu sekali dan hal tersebut juga harus dilakukan dengan tepat agar nantinya kucing tidak sampai kedinginan. Namun, jika kucing milikmu ternyata merupakan kucing outdoor yang suka bermain di luar rumah, maka sebaiknya kamu memandikan kucing lebih sering.

Untuk mencegah agar bulu kucing tidak rontok bisa kamu lakukan dengan secara rutin menyisirnya setiap hari. Rutinitas ini bisa dilakukan untuk membantumu dalam menyingkirkan segala macam sisa-sisa sel kulit mati, kotoran, kutu minyak, hingga bulu-bulu rontok yang masih menempel pada tubuh kucing.

Setidaknya jika kamu menyisir bulu kucing secara rutin maka hal ini juga akan membantu melancarkan sirkulasi darah dan memperbaiki kondisi kulit pada kucing, sehingga nantinya bulu-bulu tersebut tidak akan rontok lagi. Kebanyakan kucing justru mengalami bulu-bulu yang terlihat menggumpal akibat jarang disisir, sehingga cenderung mudah rontok dan hal ini bisa diatasi dengan menyisirnya secara rutin.

Sebagai pemilik kucing tentu kamu harus tahu bahwa ternyata bulu rontok pada kucing juga bisa diakibatkan karena kesalahan pola makan dan juga kurang minum. Alasannya karena makanan merupakan asupan nutrisi yang nantinya akan masuk ke dalam tubuh kucing sehingga juga memengaruhi kesehatan dari segala bagian tubuhnya, termasuk bulu kucing.

Pastikan bahwa kucing diberikan makanan yang memang mengonsumsi makan-makanan yang mengandung asam lemak omega 3 yang baik, sebab dapat membantu mencegah kerontokan bulu dan juga masalah-masalah kulit lainnya. Selain itu, pastikan pula kucing mengonsumsi air minum yang cukup untuk mencegah risiko dehidrasi, sebab hal itu bisa menyebabkan kerontokan pada bulu kucing menjadi lebih mudah.

Ternyata bukan hanya manusia saja yang bisa mengalami stres, namun kucing juga bisa mengalami stres dalam kondisi-kondisi tertentu, termasuk apabila lingkungannya tidak terasa nyaman. Kucing yang mengalami stres ternyata bisa berdampak pada hal-hal lain termasuk kerontokan yang dialami pada bagian bulu-bulunya.

Sebetulnya ciri-ciri kucing yang mengalami stres bisa dikenali dengan mudah, seperti misalnya kucing banyak menarik diri, buang air kecil sembarangan, hingga sangat sensitif. Oleh sebab itu, jangan sampai membiarkan kucing mengalami stres yang terlalu lama karena hal ini jelas akan mempengaruhi kondisi kesehatan dari bulunya nanti.

Keberadaan bulu pada kucing memiliki fungsinya tersendiri, yaitu untuk membantu menjaga panas tubuh agar tetap normal. Ternyata mekanisme seperti ini merupakan salah satu ciri khas dari kucing agar nantinya tetap bisa bertahan pada lingkungan dengan suhu di bawah 37 hingga 38 derajat celcius.

Sayangnya jika ternyata kucing berada di tempat yang relatif panas dan bersuhu di atas 38 derajat celcius, maka hal ini akan membuat kucing secara otomatis merontokkan bulu-bulunya untuk tetap menjaga panas tubuh dengan seimbang. Inilah yang kemudian membuat bulu-bulu pada kucing menjadi mudah sekali rontok, sehingga sejak awal sudah semestinya disediakan tempat yang sejuk.

Rontokan pada bulu kucing tentunya mengindikasikan ketidak sehatan pada hewan berbulu tersebut. Sebagai pemilik kucing sudah semestinya bisa merawat bagian bulu kucing dengan cermat agar tidak sampai mengalami kerontokan kembali. Jangan sampai kucing merasa tidak nyaman!