9 Tumbuhan Pemakan Hewan, Mangsanya Mulai dari Serangga hingga Mamalia

Mari kita mulai dengan tumbuhan yang sudah familier di telinga masyarakat Indonesia, yaitu kantong semar. Seperti namanya, tumbuhan ini berbentuk kantong dengan tutup di atasnya. Ia menarik perhatian serangga dengan bau manis yang dikeluarkannya. 

Ketika serangga hinggap di mulut kantong semar, mereka akan terjebak masuk ke dalam dan akhirnya mati karena enzim yang ada di dalam. Ternyata tidak hanya serangga, hewan lain seperti kadal dan mamalia kecil juga bisa dimakan olehnya. Ini karena ia bisa tumbuh hingga mencapai tinggi lebih dari 30 sentimeter, menurut penjelasan Thought.co.

Venus flytrap atau yang dikenal juga sebagai venus sering dijuluki sebagai  T-rexnya para tumbuhan. Tubuhnya mungil, terlihat seperti setengah lingkaran dengan rambut di sekelilingnya. Rambut tersebut berfungsi sebagai penangkap rangsangan. Ketika ada serangga yang menempel, ia akan menutup dan mencernanya dengan enzim.

Mendengar namanya saja sudah membuat kita bergidik ya. Lili kobra atau Darlingtonia californica termasuk tumbuhan purba yang saat ini cukup langka. Ia hanya bisa ditemui di daerah California dan Oregon, Amerika Serikat. Tidak hanya menjebak mangsa dengan baunya yang manis, ia juga memiliki sejumlah pintu keluar palsu yang akan membingungkan korban yang masuk ke dalamnya. 

Tanaman yang berasal dari Afrika Selatan ini sangat licik sekaligus cerdik. Dilansir dari Carnivorous Plant Nursery, Roridula sebenarnya tak bisa mencerna serangga. Ia hanya memerangkap mereka dengan rambut lengketnya. 

Kemudian, Roridula akan menyerahkan serangga malang tersebut kepada serangga lain yang bernama Pameridea roridulae. Keduanya memiliki hubungan simbiosis mutualisme. Serangga P. roridulae akan memberikan nutrisi kepada tumbuhan tersebut melalui hasil ekskresinya.

Jangan tertipu dengan penampilannya yang indah dan nampak tak berbahaya, tumbuhan berbunga ini termasuk salah satu pemakan hewan. Untuk menarik perhatian mangsanya, butterwort mengeluarkan titik-titik embun pada daunnya. Serangga akan mengira itu adalah air. Ketika mereka hinggap, butterwort akan menangkapnya dengan cairan yang lengket.

Tumbuhan dengan nama latin Drosophyllum lusitanicum ini memiliki ciri khas berupa tentakel yang bergerak. Ia tinggal di tanah yang gersang di sekitar Spanyol, Portugal, dan Maroko. Itulah kenapa sundew harus mencari nutrisi lain, yaitu serangga.

Seperti tumbuhan pemakan hewan lainnya, sundew menarik perhatian dengan mengeluarkan bau yang manis dari tentakelnya. Ketika ada hewan yang hinggap, ia akan menangkap dan mencernanya sehingga sundew bisa berbunga keesokan harinya. 

Dilansir dari California Carnivores, Utricularia adalah genus tumbuhan karnivora yang memiliki lebih dari 200 spesies. Ciri khasnya adalah ia hidup di permukaan air dan biasa menjebak berudu, ikan kecil, protozoa, dan serangga air. Batangnya yang berbentuk seperti kantong terendam di dalam air. Ketika ada hewan yang masuk ke dalamnya, mereka akan terjebak dan mati perlahan karena dicerna dengan enzim khusus.

Tumbuhan ini sekilas tampak seperti kantong semar, tetapi sebenarnya mereka berbeda. Tubuhnya lebih kurus dan menjulang ke atas. Daunnya berevolusi menjadi kantong sehingga bisa menangkap serangga dan hewan kecil lainnya. Dilansir dari Flytrapcare.com, Saraccenia memiliki nektar di dasar kantongnya, itulah yang menarik perhatian mangsanya. 

Tak seperti tumbuhan karnivora lain, Genlisea tak peduli dengan serangga. Ia memakan hewan yang lebih kecil seperti protozoa dan hewan-hewan mikroskopis, menurut laman Thought.co. Mereka menarik mangsanya dengan daun khusus yang terletak di bawah tanah. Ketika hewan-hewan tersebut tertangkap, Genlisea akan mengubahnya menjadi nutrisi untuk diserap.

Tumbuhan-tumbuhan di atas pada umumnya tinggal di wilayah yang gersang atau sulit untuk mendapatkan nutrisi. Memakan hewan adalah bentuk dari adaptasi sehingga mereka bisa bertahan hidup.