Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ular Weling Apakah Berbisa? Begini Penjelasan Ilmiahnya!

Ular weling (inaturalist.org/Chris Oldnall)
Intinya sih...
  • Ular weling merupakan satwa endemik benua Asia. Wilayah penyebarannya mencakup beberapa daerah, seperti Kamboja, Laos, Indonesia, Vietnam, Thailand, dan Malaysia. Ular weling sering ditemukan di daerah lembap dan merupakan ular nokturnal yang aktif pada malam hari.
  • Ular weling merupakan ular berbisa tinggi yang berbahaya bagi manusia. Bisa ular weling sangat kuat dan memiliki bisa neurotoksin yang merusak sistem syaraf serta three-finger toxins (3FTxs) yang bisa menyebabkan gangguan pernafasan, kerusakan jantung, dan naiknya tekanan darah.
  • Bisa ular weling sebenarnya bukan senjata untuk melumpuhkan manusia dan predator. Bisa tersebut lebih sering digunakan untuk

Diantara banyaknya ular yang hidup di Indonesia, ular weling manjadi salah satu yang paling terkenal. Kebiasaannya keluar pada malam hari, ukurannya yang tidak terlalu besar, dan coraknya yang khas membuat siapapun bisa mengidentifikasi ular weling. Sayangnya, masih banyak orang yang gak paham soal ular weling.

Alhasil, muncul satu pertanyaan di benar banyak orang, yaitu "ular weling apakah berbisa?" Tentunya, ketidakpahaman dan ketidaktahuan tersebut sangat berbahaya. Pasalnya, hal tersebut bisa mendorong orang-orang untuk menangkap dan meremehkan ular weling. Jadi, agar kamu makin mengenal ular weling, kali ini kita akan membahas mengenai bisa dan tingkat bahaya ular weling secara rinci dan mendalam!

1. Mengenal ular weling

ular weling (inaturalist.org/James Jolokia)

Dilansir The Reptile Database, Bungarus candidus atau ular weling merupakan satwa endemik benua Asia. Wilayah penyebarannya mencakup beberapa daerah, seperti Kamboja, Laos, Indonesia, Vietnam, Thailand, dan Malaysia. Biasanya, ular weling sering ditemukan di daerah lembap. Hutan, semak-semak, kebun, sawah, dan area pinggir sungai menjadi habitat utama reptil ini.

Soal ukuran, ular weling bisa tumbuh hingga sepanjang 1 meter. Badannya ramping, ekornya runcing, kepalanya lonjong, dan tubuhnya diselimuti corak garis hitam putih. Ular weling merupakan ular nokturnal yang aktif pada malam hari. Gerakannya juga lambat dan ia bukan termasuk ular yang agresif.

2. Ular weling merupakan ular berbisa tinggi

ular weling (inaturalist.org/nmoorhatch)

Ular weling merupakan ular yang berasal dari famili Elapidae dan berkerabat dengan ular kobra, mamba, dan ular cabai. Sama seperti kerabat-kerabatnya tersebut, ular weling merupakan ular berbisa tinggi yang berbahaya bagi manusia. Dilansir Clinical Toxinology Resources, gigitan ular weling bisa menyebabkan sakit kepala, mual, muntah-muntah, rasa sakit yang luar biasa, diare, hingga kematian.

Bisa ular weling sangat kuat, bahkan presentase kematian akibat gigitan ular ini ada di angka 60 hingga 70 persen. Secara umum, ular weling memiliki bisa neurotoksin yang merusak sistem syaraf. Tak cuma itu, ia juga memiliki kandungan three-finger toxins (3FTxs) yang bisa menyebabkan gangguan pernafasan, kerusakan jantung, dan naiknya tekanan darah.

3. Kegunaan bisa ular weling

ular weling (inaturalist.org/Parinya Pawangkhanant)

Bisa ular weling memang sangat mematikan, namun bisa tersebut sebenarnya bukan senjata untuk melumpuhkan manusia dan predator. Sebaliknya, bisa yang dimiliki ular weling lebih sering digunakan untuk berburu dan melumpuhkan mangsa. Lagipula, ular weling tidak akan menggigit jika tidak terdesak atau terpojok.

Dilansir Animalia, ular weling merupakan predator ganas yang bisa memakan apapun. Mau itu kadal, kodok, katak, tikus, hingga ular lain semuanya masuk ke menu makanan ular weling. Reptil ini merupakan predator penyergap, artinya ia akan bersembunyi, berkamuflase, mengawasi mangsa, dan baru menyerang saat jaraknya sudah dekat dengan mangsa.

4. Taring bisa ular weling

ular weling (inaturalist.org/Binturong27)

Laman GBIF menjelaskan kalau semua ular dari famili Elapidae memiliki tipe taring proteroglypha. Artinya, taring bisa yang mereka miliki berukuran kecil dan terletak di bagian depan rahang. Karena hal tersebut, terkadang gigitan ular weling dan ular Elapidae lain tidak terasa menyakitkan. Selain itu, ular welng juga bisa menggigit dan menyuntikan bisa dengan cepat. Pasalnya, taring kecil tersebut tetap tajam dan runcing. Jadi, kamu tak boleh meremehkan gigitan ular ini.

5. Penanganan gigitan ular weling

ular weling (inaturalist.org/ayuwat)

Sebenarnya, penanganan gigitan ular weling tidak jauh berbeda dengan ular berbisa lain. Dalam hal ini, berbagai sumber menjelaskan kalau kamu harus tenang, jangan banyak bergerak, dan lepaskan semua aksesoris di bagian tubuh yang tergigit. Kemudian, kamu bisa melakukan imobilisasi dengan cara mengikat dua batang kayu atau papan di samping bagian yang tergigit.

Hal tersebut dilakukan agar bagian yang tergigit tetap tenang dan penyebaran bisa melambat. Setelah itu, segera bawa korban ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapat pertolongan medis. Jangan sekali-kali mengikat bagian yang tergigit dengan kencang, menyedot bisa dari luka gigitan, atau menyayat luka dan mengeluarkan darah. Hal tersebut tidak berguna dan membuat kondisi korban makin parah.

Ular weling memang tidak seberapa besar dan tidak agresif, namun ia tak kalah dari ular lain. Karenanya, kamu gak boleh menangkap ular weling dengan sembarangan dan jangan usik ular tersebut. Jadi, jawaban dari pertanyaan. "ular weling apakah berbisa?" sudah terjawab. Jawabannya, ular weling merupakan ular berbisa tinggi yang berbahaya, mematikan, dan harus diwaspadai.

Referensi:

  • Animalia.bio. (n.d.). Malayan krait. Diakses Juni 2025.

  • Britannica. (n.d.). Snake – Specializations for securing food. Diakses Juni 2025.

  • GBIF. (n.d.). Bungarus candidus. Diakses Juni 2025.

  • Healthdirect. (n.d.). Snake bites. Diakses Juni 2025.

  • Inaturalist. (n.d.). Bungarus candidus. Diakses Juni 2025.

  • Mayo Clinic. (n.d.). First aid: Snake bites. Diakses Juni 2025.

  • NHM UK. (n.d.). Snakes: Senses, stretchy jaws, deadly venom. Diakses Juni 2025.

  • PMC. (n.d.). Neurotoxic effects of Bungarus candidus. Diakses Juni 2025.

  • Reptile Database. (n.d.). Bungarus candidus. Diakses Juni 2025.

  • Reptiles Magazine. (n.d.). Fang facts of vipers, elapids, and colubrids. Diakses Juni 2025.

  • Tanngethong, K. (n.d.). Toxins from venoms of poisonous snakes [Archived]. Diakses Juni 2025.

  • The British Herpetological Society. (2001). HB075-03. The Herpetological Bulletin, (75). Diakses Juni 2025.

  • Toxinology.com. (n.d.). Snake venom – Bungarus candidus. Diakses Juni 2025.

  • Wildlife SOS. (n.d.). Decoding snake venoms. Diakses Juni 2025.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us