Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Perbedaan Ular Welang dan Ular Weling, Keduanya Berbahaya

ilustrasi ular welang (freepik.com/kuritafsheen77)
ilustrasi ular welang (freepik.com/kuritafsheen77)

Memasuki musim penghujan, hewan-hewan liar lebih aktif keluar dari persembunyiannya. Termasuk beberapa jenis ular yang berbisa,  seperti ular welang dan ular weling. 

Baik nama maupun wujud fisiknya, kedua ular ini mirip. Namun, sebetulnya terdapat perbedaan ular welang dan ular weling yang mencolok. Apa saja?

Mengenal ular welang dan ular weling

Bungarus fasciatus atau ular welang merupakan hewan berbisa yang tersebar di India dan Asia Tenggara. Habitatnya di hutan, daerah pertanian, atau tempat yang dekat dengan sumber air. 

Ular welang cenderung pemalu saat siang hari, tetapi agresif pada malam hari. Hewan melata ini memakan vertebrata lain, seperti kadal dan hewan-hewan kecil lain, misalnya ikan, katak, bahkan telur ular.

Hewan melata ini termasuk berbahaya, karena memiliki bisa alias racun yang dapat mengganggu kinerja tubuh dalam hitungan jam. Akibat yang dihasilkan pun fatal, bisa ular welang dapat menyebabkan otot lumpuh dan kerusakan diafragma sehingga tidak bisa menarik oksigen ke paru-paru.

Kembarannya, Bungarus candidus alias ular weling juga tidak jauh berbeda. Ular ini merupakan hewan asli Asia Tenggara yang tersebar di berbagai negara. Termasuk Indonesia, Vietnam, Kamboja, Thailand, dan beberapa negara lainnya.

Ular weling tinggal di ketinggian hingga 1.200 mdpl. Habitat utamanya adalah hutan, mangrove, perkebunan, hingga pertanian. Mirip dengan saudaranya, ia juga kerap muncul di sekitar permukiman penduduk.

Weling termasuk ular nokturnal yang aktif di malam hari. Makanannya adalah ular yang lebih kecil, katak, tikus, dan beberapa hewan lain. Bisa racun pada ular weling bersifat neurotoksik. Gigitannya mampu melumpuhkan jaringan saraf dengan untreated mortality rate mencapai 60-70 persen.

Perbedaan ular welang dan ular weling

ilustrasi ular weling (pxhere.com/940618)
ilustrasi ular weling (pxhere.com/940618)

Ular welang dan weling memang berasal dari genus yang sama, yakni genus Bungarus. Meski ukurannya ‘terlihat’ kecil, keduanya termasuk ular berbisa kuat dari famili Elapidae.

Jika diperhatikan sekilas, ular welang dan weling memiliki corak serupa. Tubuh keduanya dikelilingi garis gelap dan cerah. Namun, terdapat perbedaan ular welang dan ular weling yang khas.

1. Bentuk kepala

Kamu mungkin perlu sedikit mendekat untuk memperhatikan bentuk kepala keduanya. Sebab, keduanya serupa ketika dilihat dari jauh.

Ular welang memiliki bentuk kepala mirip segitiga yang sedikit ‘terpisah’ dari badan. Adapun pada ular weling, kepalanya cenderung lonjong memanjang yang menyatu dengan bagian badannya.

2. Panjang tubuh

Jika dibandingkan mana yang lebih panjang, jawabannya adalah ular welang. Pasalnya, hewan dengan nama Bungarus fasciatus ini bisa tumbuh panjang hingga 2 meter. 

Sedikit lebih pendek, ular weling memiliki panjang rata-rata 160 sentimeter. Ukuran tersebut sudah cukup panjang, bahkan setara dengan tinggi orang dewasa Indonesia pada umumnya.

3. Corak belang pada tubuh

Memang benar keduanya sama-sama bergaris. Namun, perbedaan ular welang dan ular weling secara samar ditunjukkan melalui coraknya. 

Ular welang berwarna hitam dan kuning, sedangkan ular weling berwarna hitam dan putih. Selain itu, corak ular welang melingkari tubuh, sedang ular weling hanya pada bagian atasnya saja.

4. Bentuk ekor

Jika diamati secara saksama, ekor ular welang membentuk panjang yang tumpul. Adapun pada ekor ular weling, ujungnya cenderung lebih runcing.

Meski demikian, ekor ular weling jauh lebih panjang. Bisa mencapai 16 cm, sedangkan ular weling hanya memiliki ekor sepanjang 13 cm.

Hal yang harus dilakukan ketika bertemu ular weling dan welang

ilustrasi ular weling (commons.wikimedia.org)
ilustrasi ular weling (commons.wikimedia.org)

Tetap tenang dahulu. Respons panik yang tiba-tiba dapat mengundang rasa tidak nyaman pada ular. Akibatnya, ular mungkin mengaktifkan perlindungan diri dan berisiko menggigit.

Sebaiknya, pilih jalur lain yang tidak berdekatan dengan ular. Apabila tidak memungkinkan, selalu pindahkan ular menggunakan alat bantu, misalnya tongkat dan ember. 

Pastikan kamu mengenakan pelindung jika sedang memindahkan ular. Kenakan sepatu boots, baju lengan panjang, dan sarung tangan. Sediakan pula senter untuk melihat ular lebih jelas.

Jika tidak memungkinkan memindahkannya secara mandiri, maka tidak ada salahnya memanggil ahli. Dengan begitu, kamu lebih aman dari risiko tergigit racun welang dan weling.

Perbedaan ular welang dan ular weling bisa sangat tipis. Namun, keduanya sama-sama berbahaya. Jadi, selama memperhatikan bentuknya, tetap atur jarak aman sehingga tidak membahayakan diri, ya. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Lea Lyliana
Mayang Ulfah Narimanda
3+
Lea Lyliana
EditorLea Lyliana
Follow Us