Pertama-tama hal yang paling perlu diluruskan adalah ayam akan berkokok setiap saat dan sebagai respon kepada berbagai macam stimulus yang "gak mengancam", misalnya seperti suara mobil atau seseorang berjalan ke arah mereka. Ini karena kokokan ayam berfungsi beberapa macam.
Seiring digunakan sebagai kode kepada ayam lain terkait daerah kekuasaannya, kokokan ayam bisa digunakan untuk berkomunikasi dengan jenis unggas yang lain. Bahkan di waktu tertentu bisa sebagai bentuk cara mereka merayakan sesuatu. Ayam gak perlu banyak alasan kok untuk berkokok.
Sesuai pemahaman itu, walaupun ayam telah diketahui berkokok sepanjang hari dan sebagai respon terhadap stimulus remeh, mereka tetap akan berkokok dengan lebih khas sesaat sebelum fajar tiba. Karena kecenderungan ayam berkokok pada segala hal, selama beberapa tahun para peneliti dan ahli unggas (ornithologis) beranggapan bahwa kokokan ayam sebelum fajar adalah karena respon mereka terhadap perubahan level cahaya.
Hal ini sebagaimana yang mereka lakukan ketika mereka disinari lampu mobil atau sumber cahaya buatan. Setelah beberapa tahun memiliki pemahaman itu, para peneliti dari Nagoya University di Jepang mencoba menggali lebih dalam apakah memang ayam-ayam tersebut mengantisipasi matahari terbit.