Apa Kucing Termasuk Benda Cair karena Fleksibilitasnya? Ini Kata Ahli!

Kita sering sekali melihat kucing masuk ke tempat yang sangat kecil. Ternyata predator kecil itu secara natural tertarik pada wadah kecil, seperti kotak, menurut laman PetMD. Nah, ketika masuk ke dalamnya, kucing akan menirukan area tersebut.

Jika memang sempit, ia akan memampatkan tubuh. Sebaliknya, jika wadah yang ia masuki besar, ia akan leluasa bergerak.

Alasan pertama yang membuat kucing mampu mengikuti bentuk wadah adalah mereka memiliki kemampuan adaptasi yang baik. Menurut ilmu reologi atau aliran materi, kucing mampu beradaptasi dan berperilaku berbeda berdasarkan wadah yang ditempatinya. Wah, mirip sekali dengan sifat benda cair, ya!

“Kucing secara general super fleksibel, dan ini sebagian besar terjadi karena struktur tulang selangkanya berbeda dengan kita,” kata Mikel Delgado, ilmuwan dari School of Veterinary Medicine di UC Davis kepada Inverse.com.

Tulang selangka hewan tersebut terletak di sekitar leher. Tulang bernama clavicle tersebut sangat kecil, tidak seperti pada manusia. Bukan hanya itu, tulang tersebut juga tidak terhubung melalui sendi dengan lainnya. Ia hanya melekat pada otot, bukan tulang atau organ lain, itulah yang membuat kucing lebih fleksibel.

Bukan hanya tulang selangka saja yang berpengaruh, struktur tulang belakang kucing juga memegang peran besar dalam fleksibilitasnya. Menurut studi dari Marc-Antoin Fardin pada tahun 2017, mamalia tersebut juga memiliki ruas tulang belakang yang lebih banyak daripada manusia.  

Sementara kita hanya memiliki 33 ruas penyusun tulang belakang, kucing ternyata punya sekitar 51 tulang. Setiap ruas tersambung dengan otot yang menambah fleksibilitas hewan tersebut. 

Kemampuan menakjubkan lain yang dimiliki hewan rumahan tersebut adalah tulang belakangnya dapat berputar 180 derajat ke kanan dan ke kiri, menurut laman Catster. Ini artinya, kepala dan kaki depan dapat menghadap ke arah yang berbeda dengan pinggang dan kaki belakangnya.

Sementara itu, tulang belakang manusia hanya bisa berputar 90 derajat. Kenapa hal ini dapat terjadi? Menurut James Richard, direktur Cornell Feline Health Center, otot, ligamen, dan tendon kucing berperan besar dalam memberikannya kemampuan tersebut. Mereka pun dapat meregangkan tubuh sejauh mungkin dan memampatkannya sekecil mungkin.

Jika kepala masuk, maka seluruh tubuhnya pun bisa masuk. Itulah prinsip yang nampaknya dianut oleh kucing-kucing di dunia ini. Kamu pasti sering kan, melihat mereka memaksakan diri ke dalam lubang dengan memasukkan kepalanya terlebih dahulu? Namun ternyata prinsip tersebut benar menurut sains.

Kepala adalah bagian terbesar dan terkeras di tubuh hewan tersebut. Seperti yang telah dijelaskan, tubuh kucing sangat fleksibel dan dapat berubah mengikuti area di sekitarnya. Maka jangan heran jika hampir semua wadah dapat ditempati olehnya. 

Sebelum menjadi hewan rumahan, kucing adalah predator yang hidup di alam liar. Bahkan hingga saat ini, kucing dengan ras tertentu pun masih hidup di hutan. Fleksibilitas memegang peran penting untuk bertahan hidupnya, menurut laman Catsinn. 

Dengan tubuh yang seperti itu, kucing bisa memanjat dan berlari sangat cepat untuk mengejar mangsa. Tak hanya itu, fleksibilitas juga bisa melindungi kucing saat ia mendarat setelah jatuh dari ketinggian. Tentunya, kemampuan itu juga berguna untuk membantunya bersembunyi di area yang sempit sehingga predator tak bisa menangkapnya. 

Itulah penjelasan mengenai fleksibilitas kucing yang luar biasa. Jadi, kemampuan tersebut berasal dari anatomi tubuhnya, ya. Bukan karena kucing terbuat dari benda cair!