Teori konspirasi terakhir ini sempat viral di berbagai media sosial, terutama Twitter. Sekitar Maret, beredar beberapa gambar dari novel berjudul The Eyes of Darkness yang ditulis oleh Dean Koontz. Di sana tertulis sejumlah prediksi mengenai pandemi virus corona.
“Sekitar tahun 2020 penyakit seperti pneumonia akan menyebar di seluruh dunia, menyerang paru-paru dan bronkus serta menolak semua perawatan yang ada…”
“Mereka menyebut benda (virus) itu ‘Wuhan-400’ karena ini dikembangkan di dalam lab RDNA yang berada di luar Wuhan, dan ini merupakan mikroorganisme buatan yang ke-400 di pusat riset tersebut.”
Kira-kira seperti itulah “prediksi” yang kabarnya tertulis di novel yang terbit tahun 1981 tersebut.
Mari kita beda teori ini satu per satu. Pertama, sebenarnya nama virus tersebut adalah “Gorki-400”, yang menurut alur novel berasal dari Rusia. Dilansir dari South China Morning Post, nama tersebut diganti menjadi “Wuhan-400” ketika buku dicetak ulang pada tahun 1989.
Di novel tersebut, virus diceritakan menjadi senjata biologis dan memiliki tingkat kematian 100 persen. Orang-orang akan mati hanya dalam 12 hingga 24 jam. Berbeda dengan COVID-19 yang memiliki masa inkubasi hingga 14 hari dan tingkat kematian sekitar enam persen di dunia.
Dean Koontz memang mendeskripsikan virus tersebut dengan sangat nyata di novelnya. Namun sekali lagi, itu hanyalah karangan fiksi. Jadi tidak perlu terlalu mempercayainya.
Yang perlu kamu perhatikan jika terpaksa keluar dari rumah. (IDN Times/Sukma Shakti)
Di kala krisis seperti ini, pasti banyak orang yang memanfaatkan keadaan untuk menyebarkan hoaks dan teori konspirasi. Ada yang bertujuan untuk menyebarkan kepanikan, ada pula yang murni karena ketidaktahuan.
Mempercayai teori konspirasi yang tidak benar akan membuatmu ketakutan, panik, dan tidak rasional. Agar terhindar dari hal-hal seperti ini, pastikan kamu selalu cek informasi yang kamu terima. Jangan percaya dengan apa pun yang tidak berasal dari sumber tepercaya.
Pembaca bisa membantu kelengkapan perlindungan bagi para tenaga medis dengan donasi di program #KitaIDN: Bergandeng Tangan Melawan Corona di Kitabisa.com (http://kitabisa.com/kitaidnlawancorona)