Bagaimana Proses Pertumbuhan Ekor Kadal setelah Putus?

- Kadal memiliki mekanisme autotomi untuk memutuskan ekornya sebagai pertahanan terhadap predator.
- Proses penyembuhan luka dan regenerasi jaringan setelah autotomi melibatkan pembentukan bekuan darah, penutup epitel apikal, dan blastema.
- Regenerasi ekor kadal adalah proses multi-langkah yang melibatkan aktivasi gen regeneratif dan pembentukan tabung tulang rawan baru.
Kadal dikenal memiliki kemampuan luar biasa untuk meregenerasi ekornya yang putus. Kemampuan regeneratif ini tidak hanya menarik dari sudut pandang biologis, tetapi juga memiliki implikasi potensial untuk pengobatan regeneratif pada manusia. Namun, pernahkah kamu bertanya-tanya bagaimana proses pertumbuhan ekor kadal setelah putus?
Memahami bagaimana kadal meregenerasi ekornya melibatkan pendalaman proses autotomi, penyembuhan luka, dan regenerasi jaringan. Yuk, kita lihat lebih dalam bagaimana proses pertumbuhan ekor kadal setelah putus?
1. Mekanisme kehilangan ekor

Kadal memutuskan ekornya sebagai mekanisme pertahanan terhadap predator, sebuah proses yang dikenal sebagai autotomi. Kemampuan ini difasilitasi oleh fitur anatomi tertentu: kadal memiliki bidang fraktur yang telah terbentuk sebelumnya di sepanjang ekornya yang memungkinkan pelepasannya dengan mudah saat terancam. Saat kadal merasa terancam, ia akan mengencangkan otot di sekitar garis fraktur ini, menyebabkan ekornya putus sambil meminimalkan kerusakan pada bagian tubuh lainnya. Ekor yang terlepas akan terus bergerak selama beberapa waktu, mengalihkan perhatian predator dan memberi kadal kesempatan untuk melarikan diri.
2. Respons awal dan penyembuhan luka

Setelah ekornya putus, tubuh kadal memulai proses penyembuhan yang kompleks. Proses ini dimulai dengan hemostasis, yaitu saat pembuluh darah menyempit untuk meminimalkan kehilangan darah, diikuti oleh pembentukan bekuan darah yang berfungsi sebagai penghalang sementara terhadap patogen. Dalam 7-10 hari pasca-autotomi, lokasi luka ditutupi oleh lapisan kulit tipis, dan kadal mulai meregenerasi sumsum tulang belakangnya.
Struktur penting yang terbentuk selama fase ini dikenal sebagai penutup epitel apikal, yang memainkan peran penting dalam memberi sinyal dan memandu proses regenerasi. Di bawah penutup ini, sel-sel berkumpul untuk membentuk massa yang dikenal sebagai blastema, yang berisi sel-sel progenitor yang akan berdiferensiasi menjadi berbagai jaringan yang diperlukan untuk regenerasi ekor.
3. Proses regenerasi

Regenerasi ekor kadal adalah proses multi-langkah yang dapat memakan waktu beberapa minggu hingga bulan. Setidaknya 326 gen diaktifkan selama fase regenerasi ini, banyak di antaranya terlibat dalam proses, seperti perkembangan embrio dan penyembuhan luka. Ekor baru awalnya terbentuk sebagai tabung tulang rawan, bukan tulang, yang berbeda dari struktur asli yang terdiri dari tulang belakang.
Tabung tulang rawan berfungsi sebagai struktur pelindung bagi sumsum tulang belakang yang baru diregenerasi. Seiring waktu, tulang rawan ini dapat mengalami kalsifikasi dan mengeras, sehingga menghasilkan ekor yang seringkali kurang fleksibel dibandingkan pendahulunya. Ekor yang diregenerasi juga dapat berbeda dalam warna dan tekstur dari yang asli, terkadang tampak lebih gelap dan tidak memiliki sisik pada awalnya.
4. Wawasan genetik tentang regenerasi

Penelitian dalam jurnal Development tahun 2016 telah menyoroti dasar genetik regenerasi ekor kadal. Para peneliti telah mengidentifikasi gen-gen spesifik yang penting untuk proses ini, memberikan wawasan tentang bagaimana jalur genetik ini dapat dimanfaatkan untuk aplikasi terapeutik pada manusia. Misalnya, memahami bagaimana kadal mengaktifkan gen regeneratifnya berpotensi mengarah pada kemajuan dalam pengobatan regeneratif, yang memungkinkan regenerasi anggota tubuh atau perbaikan cedera tulang belakang pada manusia.
Kemampuan kadal untuk menumbuhkan kembali ekornya setelah kehilangan ekornya adalah contoh luar biasa dari ketahanan biologis dan kemampuan beradaptasi. Melalui autotomi, mekanisme penyembuhan luka yang efektif, dan proses regenerasi jaringan kompleks yang melibatkan sel-sel khusus dan jalur genetik, kadal menunjukkan strategi bertahan hidup unik yang telah berkembang selama jutaan tahun. Seiring penelitian terus mengungkap misteri di balik fenomena alam ini, hal itu membuka kemungkinan menarik untuk kemajuan dalam ilmu kedokteran yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan regeneratif manusia.
ReferensiArizona State University. Diakses pada Desember 2025. How Lizards Regenerate Their Tails: Researchers Discover Genetic 'Recipe'
Ask Dr. Universe. Diakses pada Desember 2025. Why Do Lizards Lose Their Tails? -Bailey, Inwood, Iowa
Lozito, T. P., & Tuan, R. S. (2016). Lizard tail skeletal regeneration combines aspects of fracture healing and blastema-based regeneration. Development, 143(16), 2946–2957. https://doi.org/10.1242/dev.129585
PetHelpful. Diakses pada Desember 2025. Why and How Do Lizards Regenerate Their Tails?
PetMD. Diakses pada Desember 2025. Lizard Tail Loss: What To Do