Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi seorang wanita dengan rusa (pexels.com/Nguyen Thanh Tung)

Belum lama ini, salah satu kreator konten di Indonesia menjadi sorotan warganet. Pria yang aktif membuat konten tentang satwa liar peliharaannya ini banyak dikritik, karena dianggap menghilangkan naluri binatang buasnya. Di samping banyak ancaman bahaya baik dari sisi satwa liar ataupun pemiliknya.

Tapi, tidak sedikit pula yang mendukungnya dengan alasan keselamatannya terancam di alam liar. Namun, terlepas dari apa yang dilakukan konten kreator Alshad itu, satwa liar memang harus dilindungi. Tentunya dengan cara yang tepat.

Dilansir lindungihutan.com, kita mengenal istilah konservasi satwa liar, yaitu upaya pelestarian dan perlindungan hewan dan habitatnya. Hal ini bertujuan untuk memastikan generasi mendatang mengetahui dan melihat keadaan alami dan spesies yang hidup di dalamnya. 

Berbicara tentang konservasi satwa liar, ada banyak sekali konservasionis yang banyak berperan dan berjasa dalam melindungi satwa langka atau terancam punah. Dilansir World Atlas, berikut adalah 7 pahlawan konservasi yang selamatkan satwa liar.

1. Dr Anne Savage menyelamatkan Tamarin Rambut Kapas (Cotton-Top Tamarins) di Kolombia

Dr Anne Savage berfoto bersama Tamarin Rambut Kapas (worldatlas.com)

"Aku masih ingat jelas pada hari ketika aku melihat tamarin berambut kapas saat pertama kalinya. Aku benar-benar kagum. Mereka semungil tupai dan suara yang menarik. Kicauan dan siulannya terdengar seperti burung. Tapi, ternyata mereka primata! Dan gumpalan rambut putih diatas kepalanya sungguh membuatku senang," kata Dr Anne Savage.

Kecintaannya pada si rambut kapas yang bernama latin Saguinus oedipus, memaksanya melakukan sesuatu untuk membantu spesies yang terancam punah ini agar selamat. Tepatnya tahun 1987, Dr Savage mendirikan sebuah program konservasi, dinamakan Proyecto Titi. Program ini tujuan utamanya adalah melindungi primata di habitat aslinya, di Colombia.

Dia juga yang memelopori pengembangan tekonologi baru untuk mempelajari perilaku rambut kapas yang sulit dipahami di hutan Colombia. Selain itu Dr savage juga menggaet komunitas lokal dalam melestarikan spesies ini. Dia bersama timnya juga melakukan sensus si rambut kapas, yang ditemukan hanya 7.500 individu yang tersisa di alam liar.

Usahanya ini membuahkan hasil. The International Union for Conservation of Nature's (IUCN) mengubah status si rambut kapas dari spesies langka menjadi terancam punah dan lebih memperhatikan spesies ini. Saat ini, beberapa konservasionis yang bergabung di Proyecto Titi, dipimpin oleh Dr Savage, terus berusaha keras untuk memastikan tamarin berambut kapas memiliki masa depan cerah.

2. Dr Anish Andheria melindungi harimau di India

Editorial Team

Tonton lebih seru di