Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Peneliti BRIN Ubah Kelapa jadi Bahan Bakar Bakar Ramah Lingkungan

ilustrasi kelapa (pexels.com/Bogdan Krupin)
Intinya sih...
  • BRIN melakukan inovasi dalam riset bahan bakar alternatif berbasis energi terbarukan, yaitu bio-jet fuel.
  • Bio-jet fuel menggunakan minyak kelapa sebagai bahan bakunya dan telah mencapai tahap uji coba laboratorium dengan katalis MOFs.
  • Inovasi ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mendukung pemanfaatan sumber daya lokal yang ramah lingkungan.

Dunia masih bergantung pada bahan bakar fosil, termasuk Indonesia karena pesatnya pertumbuhan populasi sehingga kebutuhan akan energi terus meningkat. Sebagai respons terhadap tantangan ini, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) terus melakukan inovasi dalam mencari solusi berkelanjutan.

Salah satunya melalui pengembangan riset bahan bakar alternatif berbasis energi terbarukan, yaitu bio-jet fuel. Berikut penjelasan lengkapnya.

Manfaatkan kelimpahan kelapa

Peneliti Ahli Madya pada Pusat Riset Kimia BRIN, Deliana Dahnum menjelaskan bahwa bio-jet fuel merupakan salah satu bentuk energi terbarukan yang memanfaatkan minyak nabati sebagai bahan baku.

“Indonesia memiliki potensi besar karena banyak sumber daya alam berupa minyak kelapa yang tumbuh subur di wilayah tropis,” ujarnya, dikutip dari laman resmi BRIN.

Dia menjelaskan bahwa dalam proses pengembangan bio-jet fuel, minyak kelapa menjadi bahan dasar yang efektif. Mereka menggunakan kelapa yang tidak layak konsumsi, seperti kelapa tua, kecil atau yang sudah berjamur, untuk diolah menjadi bahan bakar pesawat alternatif.

Melalui inovasi ini, Deliana meyakini negara kita tidak hanya mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil tetapi juga mendukung pemanfaatan sumber daya lokal yang ramah lingku

ngan. 

Sudah tahap uji coba

ilustrasi kelapa (pexels.com/Pixabay)

Untuk mengubah minyak kelapa menjadi bio-jet fuel, dibutuhkan proses katalisis dengan bantuan katalis yang efisien. BRIN mengembangkan katalis berbasis Metal-Organic Frameworks (MOFs), sebuah material inovatif yang diharapkan mampu mengubah minyak kelapa menjadi bio-jet fuel secara produktif dan efektif. 

“Pengembangan ini telah mencapai tahap uji coba laboratorium dan menunjukkan potensi untuk dikembangkan pada skala lebih besar, termasuk pada kelapa yang tidak layak konsumsi, guna memaksimalkan keberlanjutan energi,” katanya.

Bahan bakar ramah lingkungan

Dahnum pun berharap riset bio-jet fuel dapat dimanfaatkan dan dikembangkan sehingga mempercepat realisasi penelitian ini ke tahap yang lebih maju. Dengan demikian, dapat berkontribusi langsung sebagai salah satu upaya memenuhi kebutuhan energi Indonesia yang berkelanjutan.

Atas penelitian ini, Deliana mendapatkan Penghargaan L’Oréal-UNESCO For Women in Science 2024 bersama empat peneliti perempuan lainnya. Riset ini merupakan salah satu inovasi dengan memanfaatkan sumber daya lokal, untuk mendukung produksi bahan bakar ramah lingkungan yang dapat mengurangi emisi karbon.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
Misrohatun H
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us