Beragam, Kenali 6 Penyebab Rambut Rontok pada Kucing

Kucing adalah salah satu hewan populer yang paling banyak dipelihara di seluruh dunia. Tidak heran, mereka memang lucu, menggemaskan, dan bisa menjadi teman yang baik sehingga memikat hati siapa saja.
Namun, banyak cat owner yang mengeluhkan rambut kucingnya rontok parah. Kerontokan rambut atau alopecia memang sering dijumpai pada si anabul tersebut. Kira-kira, apa saja penyebab masalah ini? Yuk, simak penjelasan berikut!
1.Kerontokan normal

Kucing adalah salah satu hewan yang akan melakukan shedding atau merontokkan rambutnya secara alami. Purina melansir, shedding terjadi setiap tahun, terutama pada musim panas dan musim gugur bagi kucing yang hidup di negara empat musim.
Kamu dapat mengetahui kucing sedang shedding apabila rambut di seluruh tubuhnya rontok tanpa disertai bagian tertentu yang mengalami kebotakan. Dalam kata lain, kerontokan ini terjadi secara merata. Jika proses shedding telah selesai, rambut akan kembali tumbuh.
2.Kucing terkena parasit

Kucing termasuk hewan yang rentan terkena parasit, apalagi jika mereka biasa bermain di luar rumah. Dilansir The People's Dispensary for Sick Animals (PDSA) dan Purina, parasit luar tubuh atau ektoparasit yang sering ditemukan pada kucing dan memicu reaksi gatal adalah pinjal, kutu, dan tungau.
Jika kucing terinfestasi ektoparasit, maka besar kemungkinan mereka akan merasa gatal dan menggaruk seluruh tubuhnya. Akibatnya, rambut kucing akan rontok.
3.Terkena infeksi jamur

Seperti halnya manusia, kucing juga bisa menderita penyakit kulit akibat jamur. PDSA melansir bahwa terkadang jamur yang ditemukan bersifat zoonosis, yaitu dapat menular dari hewan ke manusia dan sebaliknya. Jamur ini disebut dengan ringworm.
Sesuai dengan namanya, ringworm ini dapat dikenali dari bentuknya yang bulat pada kulit kucing dan disertai dengan sisik seperti ketombe, kemerahan, serta gatal. Keberadaan ringworm dapat menyebabkan rambut menjadi patah.
4.Kucing mengalami stres

Ketika kucing menghadapi sesuatu yang tidak biasa, mereka akan cenderung mudah stres. Salah satu tanda yang dapat dikenali adalah mereka lebih sering menjilati tubuhnya atau overgroom.
Dilansir PDSA, kucing yang stres cenderung melakukan overgroom hingga membuat kebotakan di tubuhnya. Tidak hanya itu, Purina melaporkan bahwa hewan peliharaan ini juga sering menjilati bagian tubuh tertentu secara berlebihan jika area tersebut terasa sakit.
5.Faktor hormonal

Ketika kucing menderita penyakit yang berkaitan dengan abnormalitas produksi hormon, maka sistem tubuhnya akan terganggu. Dilansir PDSA, kasus hipertiroid terkadang ditandai dengan gejala kerontokan rambut.
Purina melansir, perubahan hormon pada kondisi tertentu seperti saat kucing dalam masa kebuntingan dan menyusui juga dapat menyebabkan kerontokan rambut. Namun, rambut akan kembali tumbuh seiring berjalannya waktu.
6.Kucing mengalami alergi

Seperti halnya manusia, hewan kesayanganmu ini juga bisa mengalami alergi. Dilansir Pets WebMD, penyebab alergi pada kucing yang paling umum adalah ketidakcocokan pakan, gigitan serangga, obat-obatan tertentu, dan elemen lingkungan seperti serbuk sari atau debu.
Kamu perlu cek ke dokter hewan untuk mengetahui apakah kucingmu mengalami alergi atau tidak, karena diagnosis ini hanya bisa dilakukan secara medis. Jangan coba-coba untuk mengobatinya sendiri karena jika keliru akibatnya tidak akan sesuai dengan harapan.
Wah, ternyata penyebab kerontokan rambut pada kucing ada banyak sekali. Mulai sekarang, coba perhatikan lagi kerontokan yang dialami kucing kesayanganmu. Bila kerontokan tidak segera berhenti, jangan ragu untuk periksa ke dokter hewan, ya!