7 Perawatan Kulit Wanita Korea Selatan Zaman Kerajaan, Bikin Glowing!

Mari kita mulai pembahasan ini dengan langkah pertama perawatan kulit wajah, yaitu cleansing. Untuk membersihkan wajahnya, wanita Korea Selatan zaman dulu juga menggunakan sabun yang terbuat dari kacang-kacangan. Hal ini dilakukan karena masih terbatasnya pengetahuan dan bahan-bahan. 

Sabun yang digunakan disebut sebagai ‘jodu’. Ia terbuat dari campuran kacang hijau, kacang merah, dan kacang kedelai yang dihaluskan hingga menjadi bubuk. Setelah diteliti lebih lanjut, ternyata jodu memang benar bekerja sebagai sabun, lho. Sebab di dalamnya terkandung saponin alami, bahan yang biasa ditemukan pada sabun. 

Tak hanya membersihkan wajah hingga ke pori-pori, jodu juga memiliki beragam khasiat lainnya. Dilansir The Korea Times, ia mampu mencerahkan, mencegah tumbuhnya jerawat, dan meregenerasi sel kulit.

Jodu memang menjadi andalan untuk membersihkan wajah. Namun sayangnya di zaman kerajaan, bahan-bahan untuk membuatnya cukup mahal sehingga hanya para bangsawan yang mampu membelinya. Tak kehabisan akal, wanita dari kalangan menengah ke bawah akhirnya menggunakan sabun yang terbuat dari beras dan gandum. 

Walaupun lebih murah ternyata manfaatnya tak kalah bagus, lho. Kedua jenis biji-bijian tersebut kaya akan vitamin B. Kandungan ini telah terbukti melalui berbagai penelitian dapat mencerahkan wajah dan melindunginya dari paparan sinar matahari. Beras dan gandum juga kaya akan kolagen, zat yang mampu menjaga kekenyalan dan mencegah munculnya keriput pada kulit. 

Cara membuatnya pun mudah. Kamu hanya perlu merendam beras dan gandum (atau salah satunya) ke dalam air. Setelah didiamkan selama 15 hingga 30 menit, kulit luar biji-bijian itu akan larut sehingga membuat air berwarna putih pekat. Air itulah yang bisa kamu gunakan untuk membersihkan kulit wajah. 

Korea National University of Cultural Heritage pada tahun 2015 menemukan makam Putri Hwahyeop, anak Raja Yeongjo yang pernah memimpin Dinasti Joseon. Dilansir South China Morning Post, di sekitar makam, ditemukan wadah keramik yang berisi bahan perawatan kulit. Salah satunya adalah ‘miansu’.

Menurut analisis ahli kecantikan Korea Selatan, Odile Monod dalam channel YouTube-nya, miansu adalah pelembap kulit yang merupakan asal muasal toner. Miansu berupa air dari tumbuhan seperti timun, mawar, tomat, hingga semangka. 

Pada umumnya, “air kecantikan” ini digunakan setelah mencuci wajah. Fungsinya pun berbeda-beda tergantung bahan dasarnya. Namun secara umum, miansu berfungsi untuk mengembalikan kelembapan dan membuat kulit jadi lebih glowing. 

Untuk memperkuat tekstur kulit, wanita Korea Selatan kemudian membubuhkan krim yang disebut sebagai ‘myeonyak’. Dilansir The Korea Times, ensiklopedia Gyuhapchongseo menyebutkan bahwa bahan ini utamanya dipakai di musim dingin untuk mencegah pengelupasan kulit. 

Untuk membuat myeonyak, wanita Korea Selatan biasanya mencampurkan tiga butir telur dengan wine beras atau makgeolli. Setelah dicampur rata, myeonyak harus didiamkan di tempat tertutup selama empat minggu. Ini bertujuan agar telur dan wine terfermentasi secara sempurna. Kemudian myeonyak pun siap digunakan sebagai krim wajah. 

Walaupun bahan yang digunakan benar-benar alami, myeonyak dikenal memiliki manfaat yang besar untuk kulit kita. Masih dari sumber yang sama, selain memberikan efek dewy pada wajah, krim tersebut memiliki sifat anti-aging yang kuat sehingga ia mampu menyamarkan kerutan, flek hitam, dan mencerahkan kulit kusam. 

“Jika kamu mengaplikasikan myeonyak pada wajah, ia tak hanya melembutkan kulit yang kasar, tapi juga membuat kulitmu glowing seperti batu giok,” begitu pernyataan dalam Gyuhapchongseo. 

Skincare Korea Selatan menitikberatkan pada masker, baik berupa sheet mask ataupun masker bilas. Di negara tersebut, kamu bisa menemukan masker di mana pun kamu berada layaknya air mineral. Sebab hampir semua orang menggunakannya. 

Ternyata kebiasaan maskeran ini merupakan warisan dari para wanita di zaman Joseon, lho. Mereka sering mengoleskan madu tebal-tebal di wajah dan mendiamkannya selama beberapa saat sebelum membilasnya. 

Seperti yang kita tahu, madu adalah bahan yang sangat multifungsi. Kandungannya yang kaya akan antioksidan membuat madu bermanfaat untuk mengobati jerawat, mencegah penuaan kulit, mencerahkan, dan bahkan membantu pengobatan kanker kulit. 

Selain madu, wanita Korea Selatan juga sering memanfaatkan mugwort. Tumbuhan yang disebut ‘ssuk’ dalam Bahasa Korea ini merupakan salah satu dedaunan herbal yang bentuknya mirip seledri. 

Masker mugwort menjadi andalan untuk menenangkan kulit yang beruntusan dan berjerawat. Dedaunan ini cocok digunakan untuk jenis kulit sensitif dan kering karena ia membantu menutrisi lapisan kulit hingga ke dalam.

Tak hanya itu, dilansir Allure, kandungan antibakteri mugwort juga bisa mengobati jerawat, eksim, psoriasis, dan dermatitis atopik. 

Para pencinta skincare pasti sudah tak asing lagi dengan snail mucin atau lendir siput. Bahan yang satu ini adalah andalan wanita Korea Selatan dan Tiongkok untuk mengatasi berbagai masalah kulit. 

Dilansir Marie France Asia, snail mucin adalah sumber alami dari hyaluronic acid, peptide, dan memiliki sifat anti-inflammatory yang kuat. Kandungan tersebut mampu menyembuhkan jerawat, memperbaiki tekstur dan lapisan kulit yang rusak, warna kulit tak rata, dan sangat baik sebagai anti-aging. 

Itulah serangkaian perawatan kulit wanita Korea Selatan di zaman Kerajaan Joseon. Jika kamu perhatikan, bahan yang disebutkan di atas banyak dipakai di skincare modern, lho. Tak heran kulit mereka tampak terawat, cerah, sehat, dan glowing, ya!