Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Spesifikasi Bell 212, Helikopter yang Membawa Presiden Iran

ilustrasi helikopter (unsplash.com/ Isaac Benhesed)
Intinya sih...
  • Helikopter Presiden Iran jatuh karena cuaca buruk dan kabut tebal.
  • Bell 212, helikopter multiguna yang digunakan, memiliki spesifikasi tinggi dan mampu beroperasi di berbagai kondisi cuaca.
  • Didesain untuk mengangkut hingga 14 penumpang, Bell 212 cocok untuk transportasi, evakuasi medis, dan pengangkutan kargo.

Helikopter yang membawa Presiden Iran, Ebrahim Raisi, dan menteri luar negerinya jatuh pada hari Minggu (19/5/2024) ketika melintasi daerah pegunungan dalam kabut tebal.  Media pemerintah Iran menyatakan bahwa cuaca buruk menyebabkan kecelakaan itu dan mempersulit upaya penyelamatan. 

Media pemerintah Iran mengatakan cuaca buruk menyebabkan kecelakaan itu dan mempersulit upaya penyelamatan. Kantor berita negara Iran, IRNA, mengatakan Raisi terbang dengan helikopter Bell 212 buatan Amerika Serikat. Berikut spesifikasi singkat tentang helikopter Bell 212. 

Desain dan mesin

ilustrasi helikopter Bell 212 (flickr.com/Shadman Samee)

Helikopter Bell 212, juga dikenal sebagai Twin Huey, adalah salah satu helikopter multiguna yang paling terkenal di dunia. Dikembangkan oleh Bell Helicopter pada akhir tahun 1960-an, helikopter ini telah digunakan dalam berbagai tujuan, mulai dari operasi militer hingga misi penyelamatan sipil.

Bell 212 dilengkapi dengan dua mesin turboshaft Pratt & Whitney PT6T-3 Twin-Pac. Mesin ini terkenal dengan kemampuannya untuk bekerja dengan baik di berbagai kondisi cuaca dan medan. Berikut detail spesifikasi Bell:

  • Panjang: 17,46 meter. 
  • Tinggi: 4,62 meter. 
  • Diameter rotor utama: 14,63 meter. 
  • Kecepatan maksimum: 206 km/jam (127 mph).
  • Jarak tempuh: 563 km. 

Dengan spesifikasi ini, Bell 212 mampu memberikan kinerja yang optimal baik dalam misi transportasi maupun operasi penyelamatan di medan yang sulit dijangkau.

Bell 212 dirancang untuk mengangkut hingga 14 penumpang, termasuk pilot dan kopilot. Konfigurasi ini bisa diubah sesuai kebutuhan misi, baik untuk pengangkutan personel, evakuasi medis, atau membawa kargo.  Perlu diingat juga bahwa kapasitas helikopter akan bergantung dengan kondisi cuaca dan waktu yang penerbangan. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
Rifki Wuda Sudirman
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us