Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Studi Ungkap Kedekatan Genetik Manusia dengan Golden Retriever

ilustrasi anjing Golden Retriever (pexels.com/Photo by Gustavo Fring)
ilustrasi anjing Golden Retriever (pexels.com/Photo by Gustavo Fring)
Intinya sih...
  • Adaptasi anjing untuk hidup bersama manusia
  • Kepekaan emosi dan jejak kesehatan mental
  • Melibatkan 1.300 ekor anjing dalam studi
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Sejak manusia mulai hidup menetap, anjing diyakini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari rumah dan kehidupan sosial kita. Hubungan panjang ini bahkan kerap disebut sebagai bentuk koevolusi antara dua spesies.

Sebuah studi terbaru dari para peneliti Cambridge mengungkap bahwa manusia ternyata memiliki hubungan genetik dengan golden retrievers. Menurut temuan studi ini, manusia tampaknya memiliki dasar genetik yang sama untuk beberapa perilaku.

1. Adaptasi anjing untuk hidup bersama manusia

Selama ribuan tahun hidup berdampingan, anjing mengembangkan banyak adaptasi yang membantu mereka bekerja sama dengan manusia. Nenek moyang anjing bahkan diduga telah diseleksi oleh manusia purba karena kemampuannya mengonsumsi makanan yang lebih mirip dengan diet manusia dibandingkan serigala.

Tak hanya secara fisik, adaptasi juga terjadi pada tingkat psikologis: anjing memiliki kemampuan luar biasa dalam memahami komunikasi manusia, termasuk mengikuti isyarat sederhana seperti menunjuk—sebuah keunggulan yang bahkan melampaui kemampuan kerabat terdekat kita, simpanse.

2. Kepekaan emosi dan jejak kesehatan mental

ilustrasi persahabatan antara anjing dan manusia (unsplash.com/Cynthia Smith)
ilustrasi persahabatan antara anjing dan manusia (unsplash.com/Cynthia Smith)

Anjing juga terbukti sangat terampil dalam merespons emosi manusia secara tepat, sementara manusia menunjukkan pemahaman intuitif terhadap makna di balik vokalisasi anjing. Hubungan yang semakin intens di era modern membuat anjing turut terpapar tekanan yang sama, sehingga masalah terkait stres kini banyak ditemukan, terutama di negara seperti Amerika Serikat.

Kondisi ini mendorong peneliti mempertanyakan sejauh mana manusia dan anjing juga berbagi persoalan kesehatan mental, termasuk munculnya klaim tentang sindrom mirip autisme pada anjing. Pada Maret 2025, sebuah penanda genetik serupa bahkan diidentifikasi terkait sebagian masalah sosial yang berhubungan dengan autisme.

3. Melibatkan 1.300 ekor anjing

Dalam studi ini, pencarian hubungan genetik dilakukan pada tingkat yang lebih mendalam dengan menganalisis kode genetik dan perilaku 1.300 ekor golden retriever. Ini dilakukan untuk menemukan gen-gen yang berkaitan dengan sifat perilaku mereka.

Para peneliti kemudian mengidentifikasi gen “ekuivalen” pada manusia yang diwarisi dari nenek moyang evolusi yang sama. Menariknya, gen-gen tersebut juga diketahui berkaitan dengan berbagai aspek kecerdasan, kesehatan mental, dan proses emosional manusia.

Dengan latar belakang keilmuan dalam mempelajari serta mengelola emosi hewan pendamping, tim peneliti juga menelusuri dasar psikobiologis dari kemiripan sifat-sifat ini.

4. Jejak gen yang mempengaruhi emosi

ilustrasi persahabatan antara anjing dan manusia (unsplash.com/mali desha)
ilustrasi persahabatan antara anjing dan manusia (unsplash.com/mali desha)

Salah satu temuan menarik dalam studi ini adalah gen anjing bernama ADD2 yang pada golden retriever berkaitan dengan rasa takut terhadap orang asing. Sementara pada manusia, gen yang sama dikaitkan dengan depresi.

Karena salah satu ciri utama depresi adalah penarikan diri dari interaksi sosial, para peneliti menduga ada keterkaitan genetik yang sama. Akan tetapi, kode genetik ini termanifestasi berbeda pada anjing yang secara alami bersifat sangat sosial.

Selain itu, kemampuan trainability atau mudah dilatih pada anjing juga ditemukan berkaitan dengan gen manusia yang tidak hanya berhubungan dengan kecerdasan, tetapi juga sensitivitas terhadap kesalahan. Hal ini menunjukkan bahwa proses kognitif dan emosional pada manusia dan anjing mungkin lebih terhubung daripada yang selama ini diperkirakan.

5. Akar genetik bersama perilaku emosional

Meski anjing tidak memiliki kemampuan berpikir abstrak seperti manusia, mereka tetap menunjukkan variasi sensitivitas terhadap pengalaman yang tidak menyenangkan. Ini diduga menjadi dasar adanya akar genetik bersama antara kedua spesies.

Temuan ini membuka jalan baru bagi riset lanjutan di bidang psikiatri komparatif dan evolusioner. Seperti disampaikan Eleanor Raffan dari University of Cambridge, hasil studi ini sangat mencolok karena memberikan bukti kuat bahwa manusia dan golden retriever berbagi akar genetik perilaku. Gen-gen yang ditemukan berpengaruh besar terhadap keadaan emosi dan perilaku pada kedua spesies.

6. Perbedaan pengalaman emosi manusia dan anjing

Meski manusia dan anjing memiliki keterkaitan genetik dalam perilaku emosional, cara keduanya mengalami emosi tetap berbeda. Emosi manusia banyak dipengaruhi oleh proses berpikir yang kompleks, namun hal itu tidak mengurangi pentingnya kondisi emosional pada anjing yang juga mencerminkan kesehatan mental dan potensi penderitaan.

Enoch Alex, penulis utama studi ini, menegaskan bahwa genetika mengatur perilaku sehingga beberapa anjing secara alami lebih rentan merasa stres. Bila diperparah oleh pengalaman hidup, perilaku tersebut kerap disalahartikan sebagai kenakalan, padahal sebenarnya merupakan tanda distress.

Hubungan manusia dan anjing ternyata tidak hanya terjalin lewat kedekatan emosional, tetapi juga melalui akar genetik yang sama dalam membentuk perilaku dan kesehatan mental. Temuan ini membuka perspektif baru bahwa memahami emosi anjing berarti juga memahami sebagian dari diri kita sendiri.

Referensi

Alex, Enoch, Paul Gennotte, Anna Morros Nuevo, Yunzhu Yu, Benjamin Keep, Megan Sullivan, Daniel Mills, Varun Warrier, and Eleanor Raffan. “GWAS for Behavioral Traits in Golden Retrievers Identifies Genes Implicated in Human Temperament, Mental Health, and Cognition.” Proceedings of the National Academy of Sciences 122, no. 48 (November 24, 2025).

"Golden retriever and human behaviour may be linked by the same genes – new research". Diakses pada Desember 2025. The Conversation.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us

Latest in Science

See More

5 Fakta Menarik Burung Tui, si Penyanyi Agresif dari Selandia Baru

11 Des 2025, 12:29 WIBScience