Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Tips Keselamatan Puting Beliung dari BMKG, Waspada Cuaca Ekstrem!

ilustrasi puting beliung (unsplash.com/ Johannes Plenio)

Pada tanggal 21 Februari 2024, warga Rancaekek dihebohkan oleh fenomena cuaca ekstrem berupa puting beliung. Berdasarkan informasi yang beredar, terlihat angin kencang berputar di sekitar lokasi kejadian, menyebabkan kerusakan di sekitarnya.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melaporkan bahwa puting beliung terjadi antara pukul 15.30 - 16.00 WIB. Kejadian ini memiliki dampak angin kencang yang terasa hingga ke wilayah Jatinagor, di mana kecepatan angin tercatat mencapai 36.8 km/jam saat kejadian. 

Menanggapi hal ini, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan sejumlah rekomendasi agar terhindar dari bahaya puting beliung. 

1. Tutup pintu dan jendela dengan rapat

ilustrasi badai (unsplash.com/Raychel Sanner)

Jika kamu sedang di dalam ruangan tertutup saat puting beliung terjadi, tutup semua pintu dan jendela dengan rapat. Pastikan semua aliran listrik di rumah atau bangunan tersebut dalam keadaan mati.

Cari lah tempat yang aman serta hindari berada di dekat pintu atau jendela. Ini penting dilakukan agar terhindar dari puing-puing yang terbang akibat puting beliung. 

2. Jauhi pohon dan bangunan tinggi

ilustrasi tornado (pexels.com/Thilani Ratheep)

Jika kamu berada di luar ruangan, jauhi tiang listrik, papan reklame atau bangunan tinggi lainnya. Ini untuk menghindari kamu tertimpa bangunan tinggi yang jatuh akibat kuatnya angin puting beliung. 

Hindari area lain yang berpotensi ambruk, seperti jembatan atau pohon tinggi. Segera cari tempat aman, seperti ruang bawah tanah atau ruang interior tanpa jendela.  Duduk berlutut dan pegang area belakang kepala untuk menghindari puing-puing. 

Jika kamu berada dalam kendaraan, keluar dari dalam kendaraan dan segera mencari tempat berlindung, seperti bangunan yang kokoh. Hindari berkumpul di dalam mobil atau tenda, karena keduanya dapat menjadi target yang rentan terhadap angin kencang.

3. Waspada terhadap bencana hidrometeorologi

ilustrasi hujan (unsplash.com/Alejandro)

Proses pembentukan angin puting beliung tidak bisa dicegah, tetapi bisa dihindari saat terjadi. Untuk menghindarinya, BMKG menyarankan untuk selalu waspada terhadap terjadinya potensi bencana hidrometeorologi (dampak cuaca ekstrem). 

Ini meliputi hujan lebat hingga sangat lebat pada durasi lebih dari satu jam, angin puting beliung, dan hujan es. Fenomena tersebut dapat mengakibatkan dampak seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang, serta dampak kerusakan lainnya. Jika kamu menemukan beberapa tanda cuaca ekstrem, segera mencari tempat yang aman. 

4. Waspada terhadap hujan dan awan cumulonimbus

ilustrasi hujan disertai angin kencang (IDN Times/Muhammad Nasir)

Perhatikan cuaca ekstrem seperti hujan lebat disertai kilat atau petir serta angin kencang. Khususnya jika ini terjadi pada sore hari di mana adanya pemanasan kuat antara jam 10.00 hingga 14.00 WIB. 

Awasilah awan gelap yang menjulang tinggi seperti kembang ko dan terkadang memiliki landasan pada puncaknya. Ini merupakan awan jenis cumulonimbus. 

Di daerah berbukit atau rawan longsor, tetap waspada terutama saat hujan dengan intensitas ringan hingga sedang berlangsung selama beberapa hari berturut-turut. Fenomena-fenomena tersebut bisa menjadi tanda terjadinya cuaca ekstrem. 

BMKG telah mengeluarkan peringatan cuaca ekstrem

ilustrasi lalu lintas Jakarta (IDN Times/Rochmanudin)

Dalam beberapa hari terakhir, BMKG telah mengeluarkan peringatan awal tentang potensi cuaca ekstrem di wilayah Jawa Barat. Peringatan tersebut menyoroti kemungkinan terjadinya hujan lebat di daerah Sumedang dan Bandung.

Informasi ini juga didukung oleh penyebaran berita peringatan awal cuaca ekstrem untuk rentang waktu 1-6 jam pada tanggal 21 Februari 2024, yang mencakup periode dari pukul 11.30 hingga 16.40 WIB.

Peringatan tersebut dikeluarkan sebanyak empat kali pada hari ketika terjadi kejadian cuaca ekstrem, yaitu puting beliung di Jatinangor dan Rancaekek. Penyebaran informasi mengenai peringatan awal cuaca ekstrem ini dilakukan secara luas, dari tingkat pihak terkait hingga masyarakat umum, melalui platform aplikasi infoBMKG.

Oleh karena itu, BMKG menyarankan untuk selalu up-to-date dengan perkembangan cuaca yang diberikan. 

Potensi cuaca periode 22-25 Februari 2024

ilustrasi hujan yang diakibatkan oleh atmosfer (commons.wikimedia.org/Silar)

BMKG telah melakukan monitor dan menemukan bahwa terdapat beberapa fenomena atmosfer yang terpantau masih cukup signifikan. Ini dapat memicu peningkatan curah hujan yang disertai kilat/angin kencang di wilayah Indonesia. 

Beberapa wilayah yang berpotensi terjadi hujan sedang-lebat dengan potensi disertai pembentukan awan cumulonimbus untuk periode 22-25 Februari 2024, meliputi:

  • Sumatra Utara
  • Sumatra Barat
  • Riau
  • Jambi
  • Bengkulu
  • Jambi
  • Sumatra Selatan
  • Lampung
  • Banten
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Jawa Timur
  • Bali
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur
  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Selatan
  • Sulawesi Utara
  • Gorontalo
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Selatan
  • Sulawesi Tenggara
  • Papua

 

Dengan memperhatikan tanda-tanda di atas, warga disarankan untuk mewaspadai bencana yang menghasilkan angin puting beliung. Persiapan yang dilakukan guna mengantisipasi bencana saat pancaroba termasuk mengecek kondisi pohon dan memangkasnya apabila sudah terlalu rindang atau rapuh. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
Rifki Wuda Sudirman
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us