5 Kejutan Paling Tak Disangka yang Terjadi di India Open 2018

Turnamen bulutangkis India Open 2018 telah memasuki fase semifinal, Sabtu (3/2/2018). Dalam perjalanan dari round 1 hingga perempat final, ada beberapa kejutan tercipta. Namanya, kejutan, tentu tidak terduga.
Ada beberapa pemain unggulan yang langsung kandas di round 1. Ada juga mantan juara peringkat dua dunia yang tersisih di round 2 ganda putra. Termasuk terciptanya "skor sadis" dengan margin kemenangan yang sangat jauh.
Berikut 5 kejutan paling tak disangka yang terjadi di India Open 2018.
1. Tungal putra ranking 10 dunia takluk di R1 dengan skor sadis

India punya beberapa tunggal putra bagus. Salah satunya Prannoy Hassena Sunil Kumar alias HS Prannoy. Di India Open, pemain 25 tahun yang pada 2017 menjadi juara US Open ini menjadi unggulan kelima.
Anehnya yang terjadi, dia justru langsung tersingkir di R1 dengan cara yang tidak terduga. Menghadapi juniornya, pemain muda India, Shreyansh Jaiswal, HS Prannoy tak berkutik.
Rangking 10 dunia tunggal putra ini kalah dengan skor sadis yang sulit dipercaya, 4-21 dan 6-21 hanya dalam 13 menit seperti dikutip dari bwf.tournamentsoftware.com.
2. Peraih perak Olimpiade out di round 1

Tidak tampilnya Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang jadi unggulan 1, Chris/Gabrielle Adcock (unggulan 2) dan juga ganda campuran China, Zheng Siwei/Huang Yaqiong seharusnya menjadi keuntungan bagi ganda campuran Malaysia, Chan Peng Song/Goh Liu Ying untuk meraih gelar di India Open.
Uniknya yang terjadi, peraih medali perak Olimpiade 2016 yang jadi unggulan 7 ini langsung rontok di round 1. Chan Peng Soon/Goh Liu Ying takluk rubber game 12-21, 21-15, 21-15 dari ganda campuran Indonesia yang baru dipasangkan, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.
Memang, Chan/Goh juga baru kembali bermain bersama di tahun 2018 setelah Goh pulih dari cedera. Tetapi di awal tahun ini, mereka sudah menjuarai Thailand Masters yang menjadi bukti ganda campuran Malaysia ini masih hebat.
3. Ganda top Denmark dikalahkan ganda non unggulan China di round 2

Tidak ada yang lebih ideal selain menyaksikan dua ganda putra rangking 1-2 dunia, bertemu di final India Open. Skenario itu bisa tercipta karena ganda putra rangking 1 dunia, Marcus Gideon/Kevin Sanjaya dan ganda rangking 2 dunia, Mathias Boe/Carsten Mogensen ada di pool berbeda.
Namun yang terjadi, ganda putra top Denmark yang pernah jadi juara India Open 2014 ini malah tersingkir di round 2. Boe/Mogensen takluk dari ganda China non unggulan, Han Chengkai/Zhou Haodong lewat pertarungan rubber game 12-21, 23-21, 21-14 dalam pertarungan selama 1 jam. Ini salah satu kejutan terbesar di India Open 2018.
4. Diunggulkan juara di negeri sendiri, Srikanth Kidambi out di round 2

Mundurnya tunggal putra terbaik dunia, Viktor Axelsen dan juga tidak tampilnya Chen Long (China), Lee Chong Wei (Malaysia) dan Son Wan Ho (Korea) juga tunggal putra andalan Indonesia, seharusnya menjadi keuntungan besar bagi tunggal putra India, Srikanth Kidambi. Kidambi yang sepanjang tahun 2017 meraih lima gelar Superseries, diunggulan di posisi kedua (di bawah Axelesen).
Anehnya yang terjadi, Kidambi justru out di round 2. Juara India Open 2015 ini tanpa diduga dikalahkan pemain Malaysia, Iskandar Zulkarnain lewat straight game 19-21, 17-21 seperti dikutip dari timesofindia.indiatimes.com.
Tersingkirnya Kidambi melengkapi nestapa India di tunggal putra setelah HS Prannoy (unggulan 5) out di round 1 dan B. Sai Praneeth (unggulan 8) tersingkir di perempat final.
5. Kejutan Iskandar Zulkarnain

Iskandar Zulkarnain Zainuddin bukanlah pemain unggulan. Untuk tampil di India Open, pemain Malaysia berusia 26 tahun ini bahkan harus melangkah dari babak kualifikasi. Yang terjadi, Iskandar Zulkarnain berhasil membuat kejutan dengan mencapai semifinal.
Juara Malaysia International Challenge 2017 mengawali round 1 dengan mengalahkan pemain Hongkong, Lee Cheuk Yiu. Dan, menyingkirkan unggulan 2 Srikanth Kidambi di round 2.
Lalu, mengalahkan Sameer Verma di perempat final. Sebelumnya, Verma mengalahkan satu-satunya tunggal Indonesia, Tommy Sugiarto di round 2. Dan, kualitas permainan Zulkarnain ini ternyata hasil didikan dari Hendrawan.
Ya, juara dunia 2001 asal Indonesia inilah yang melatih dan mengasah potensi Zulkarnain.