Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Pembalap Formula 1 Terakhir yang Dipecat pada Pertengahan Musim

Logan Sargeant (formula1.com)
Intinya sih...
  • Logan Sargeant didepak Williams setelah performa buruk dalam 36 balapan, hanya meraih satu poin dan tak pernah mengalahkan rekan setimnya.
  • Rio Haryanto, Daniil Kvyat, Jolyon Palmer, dan Nyck de Vries juga didepak sebelum musim berakhir karena performa yang kurang maksimal.
  • Pemutusan kontrak di tengah musim bukan hal baru di F1, termasuk Rio Haryanto yang hanya tampil setengah musim pada 2016.

Logan Sargeant harus menerima kenyataan pahit setelah kontraknya bersama Williams berakhir lebih cepat. GP Belanda 2024 menjadi balapan terakhir bagi pembalap asal Amerika Serikat itu. Posisi Sargeant akan digantikan Franco Colapinto pada sisa musim ini.

Pemutusan kontrak pada tengah musim bukanlah hal baru di Formula 1. Performa yang tak maksimal menjadi salah satu alasan mengapa sang pembalap tak dipertahankan. Termasuk Sargeant, berikut lima pembalap Formula 1 terakhir yang didepak pada pertengahan musim.

1. Rio Haryanto hanya bertahan setengah musim bersama Manor Racing pada 2016

Rio Haryanto (formula1.com)
Rio Haryanto (formula1.com)

Rio Haryanto mencetak sejarah dengan menjadi pembalap Indonesia pertama yang tampil di Formula 1. Rio saat itu diberi kontrak oleh Manor Racing pada 2016. Sayang, kariernya di F1 hanya berlangsung selama setengah musim karena tak mampu memenuhi dana sponsor. Posisinya kemudian digantikan Esteban Ocon.

Rio sempat mengaspal sebanyak 12 kali sebelum akhirnya didepak Manor. Namun, mobil Manor yang kurang kompetitif membuatnya gagal mencetak satu poin pun. Performa terbaiknya terjadi di GP Monako ketika mengakhiri balapan di urutan ke-15.

2. Daniil Kvyat didepak Toro Rosso pada pertengahan musim 2017

Daniil Kvyat (formula1.com)
Daniil Kvyat (formula1.com)

Daniil Kvyat mengawali kariernya di Formula 1 bersama Toro Rosso pada 2014. Ia kemudian dipromosikan ke Red Bull pada 2015 setelah kepergian Sebastian Vettel ke Ferrari. Ia kembali diturunkan ke Toro Rosso pada 2016 setelah Red Bull lebih memilih Max Verstappen.

Kvyat benar-benar didepak Toro Rosso setelah GP Singapura 2017. Posisinya saat itu digantikan Pierre Gasly. Namun, ia kembali mengaspal bersama Toro Rosso di GP Amerika Serikat setelah Carlos Sainz bergabung dengan Renault. Pada 2018, Kvyat kembali mendapat kontrak penuh bersama Toro Rosso.

3. Jolyon Palmer tak menyelesaikan musim 2017 secara penuh bersama Renault

Jolyon Palmer (formula1.com)
Jolyon Palmer (formula1.com)

Jolyon Palmer bergabung dengan Renault sebagai pembalap utama pada 2016 dan 2017. Namun, Palmer tak mampu menyelesaikan musim 2017 secara penuh. Performanya yang kurang maksimal membuat Renault memutus kontraknya setelah GP Jepang.

Palmer saat itu hanya mampu sekali menyelesaikan balapan di zona poin. Performa itu jauh tertinggal dari rekan setimnya, Nico Huelkenberg, yang mampu enam kali meraih poin pada periode yang sama. Posisi pembalap asal Inggris itu kemudian digantikan Carlos Sainz.

4. Nyck de Vries mengakhiri kisahnya lebih cepat bersama AlphaTauri pada 2023

Nyck de Vries (formula1.com)

Nyck de Vries memiliki prestasi apik sebelum masuk ke Formula 1 pada 2023. Ia merupakan juara dunia Formula 2 dan Formula E. De Vries diberi kontrak oleh AlphaTauri setelah penampilannya yang memukau di GP Italia 2022 sebagai pembalap pengganti Williams.

Sayang, modal apik tersebu tak membuat kariernya di Formula 1 berlangsung lama. AlphaTauri hanya memberinya kesempatan sepuluh kali tampil di lintasan sebelum digantikan Daniel Ricciardo. Dari sepuluh balapan tersebut, De Vries tak pernah membawa mobilnya finis di zona poin.

5. Logan Sargeant dipecat lebih cepat oleh Williams pada 2024

Logan Sargeant (formula1.com)

Williams tak akan memakai jasa Logan Sargeant pada sisa sembilan balapan musim 2024. Kontraknya diputus lebih cepat setelah gelaran GP Belanda. Posisi pembalap asal Amerika Serikat itu akan digantikan Franco Colapinto yang merupakan pembalap akademi Williams. 

Performa Sargeant selama 36 balapan bersama Williams memang jauh dari kata impresif. Ia hanya meraih satu poin ketika finis kesepuluh di GP Amerika Serikat 2023. Sebagai perbandingan, Alexander Albon dengan mobil yang sama mampu meraup 31 poin. Sargeant juga tak pernah mengalahkan Albon pada sesi kualifikasi dan balapan jika keduanya menyentuh garis finis. 

Kelima pembalap di atas harus merasakan kenyataan pahit setelah kontraknya diputus sebelum musim berakhir. Performa yang buruk membuat karier mereka di Formula 1 berakhir lebih cepat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Genady Althaf
EditorGenady Althaf
Follow Us