5 Rekor yang Dipecahkan Red Bull di Formula 1 pada 2023

Formula 1 2023 resmi berakhir dengan Max Verstappen keluar sebagai juara dunia. Pembalap asal Belanda itu berhasil mengunci gelar juara saat balapan baru masuk ke seri ke-17 di GP Qatar. Ini menjadi gelar juara dunia ketiganya, sekaligus jadi gelar juara dunia konstruktor keenam bagi Red Bull.
Tak dimungkiri jika dominasi Max Verstappen selama 2023 tak lepas dari performa prima mobil RB19 yang ditungganginya. Pabrikan asal Austria itu berhasil mengunci gelar juara dunia konstruktor pada seri ke-16 di GP Jepang. Selain gelar juara dunia pembalap dan konstruktor, Red Bull sebagai tim balap juga memecahkan beberapa rekor yang telah bertahan bertahun-tahun.
Kira-kira, rekor apa saja yang dipecahkan Red Bull di Formula 1 2023?
1. Kemenangan terbanyak selama semusim

Red Bull berhasil memenangi balapan sebanyak 21 kali dari 22 seri yang diadakan Formula 1 2023. Kemenangan tersebut masing-masing disumbangkan Max Verstappen sebanyak 19 kali dan Sergio Perez yang memenangi GP Arab Saudi dan GP Azerbaijan. Total kemenangan yang diraih Red Bull ini sekaligus memecahkan rekor kemenangan terbanyak dalam semusim milik Mercedes yang tercipta pada 2019.
Mercedes berhasil meraih 19 kemenangan dari 21 balapan yang dihelat selama musim 2019. Sembilan belas kemenangan yang diraih Silver Arrows ini masing-masing diraih Lewis Hamilton dengan 11 kemenangan dan Valtteri Bottas sebanyak 8 kemenangan. Rekor yang berhasil ditorehkan Red Bull ini bakal menjadi salah satu rekor tersulit yang bisa disamakan tim lain di Formula 1.
2. Poin terbanyak selama semusim

Selain kemenangan terbanyak selama semusim, Red Bull juga memecahkan rekor Mercedes sebagai tim dengan perolehan poin terbanyak selama 1 musim. Red Bull berhasil mengoleksi 860 poin yang masing-masing diperoleh Max Verstappen sebanyak 575 poin dan Sergio Perez sebanyak 285 poin. Jika ditotal, maka keduanya juga meraih podium sebanyak 29 kali selama 2023.
Ini sekaligus mengalahkan raihan poin Mercedes yang berhasil mengumpulkan 765 poin pada 2016. Mercedes yang saat itu dikendarai Lewis Hamilton dan Nico Rosberg berhasil menunjukkan dominasinya pada musim itu. Rosberg keluar sebagai juara dunia dengan mengantongi 385 poin, hanya selisih 5 poin dari Lewis Hamilton yang berada di posisi kedua kejuaraan pembalap.
3. Kemenangan beruntun terbanyak selama semusim

Rekor kemenangan beruntun selama semusim juga berhasil dipecahkan Red Bull pada 2023. Pabrikan asal Austria ini berhasil meraih 14 kemenangan berturut-turut yang dimulai dari seri pertama Formula 1 di GP Bahrain hingga GP Italia. Kemenangan mereka baru terputus saat Carlos Sainz dari Ferrari berhasil meraih posisi pertama saat GP Singapura September 2023 lalu.
Rekor yang berhasil diraih Red Bull ini sekaligus memecahkan rekor milik McLaren yang telah bertahan selama hampir 35 tahun. McLaren kala itu berhasil mendominasi musim 1988 dengan raihan 11 kemenangan beruntun. Kesuksesan mereka pada 1988 tak lepas dari duet maut pembalap Ayrton Senna dan Alain Prost serta peran Ron Dennis sebagai team principal McLaren pada musim tersebut.
4. Tim dengan persentase kemenangan tertinggi selama semusim

Red Bull lagi-lagi memecahkan rekor milik McLaren yang tercipta pada 1988. Setelah berhasil memecahkan rekor kemenangan beruntun, tim Banteng Merah ini juga berhasil memecahkan rekor persentase kemenangan dalam satu musim. Persentase kemenangan semusim adalah perbandingan antara jumlah kemenangan dengan jumlah balapan yang diikuti.
Red Bull sendiri berhasil menorehkan persentase kemenangan tertinggi selama semusim sebanyak 95,45 persen dengan kemenangan 21 dari 22 balapan. Sementara itu, McLaren berhasil meraih 15 kemenangan dari 16 balapan yang mereka ikuti pada 1988. Dengan demikian, persentase kemenangan McLaren adalah 93,75 persen.
5. Red Bull akan membayar biaya pendaftaran termahal sepanjang sejarah untuk musim 2024

Gelar juara dunia pembalap dan konstruktor yang direngkuh Red Bull bukan berarti tanpa pengorbanan. Dengan mengantongi 860 poin pada 2023, ini akan membuat biaya pendaftaran untuk musim balapan 2024 membengkak. Dilansir Motorsport, Red Bull akan memecahkan rekor sebagai tim dengan biaya pendaftaran termahal sepanjang sejarah F1.
Sejak 2013, FIA melalui Perjanjian Concorde telah menetapkan biaya pendaftaran untuk setiap tim berdasarkan jumlah poin yang mereka dapatkan pada musim sebelumnya. Tiap tim F1 diwajibkan membayar biaya awal 500.000 dolar AS (Rp7,7 miliar) ditambah 5.000 dolar AS (Rp77,3 juta) per poin yang diraih. Sementara bagi juara konstruktor harus membayar 6.000 dolar AS (Rp92,8 juta) per poin.
Angka yang ditetapkan ini naik secara bertahap mengikuti inflasi. Pada 2024, ini menjadi 657.837 dolar AS (Rp10,1 miliar) untuk biaya awal, ditambah 6575 dolar AS (Rp101,7 juta) per poin yang dicetak untuk semua tim, sedangkan juara konstruktor yang diharuskan membayar 7893 dolar AS (Rp122,1 juta). Red Bull diperkirakan akan membayar biaya pendaftaran sebesar 7.445.817 dolar AS (Rp115,2 miliar) yang harus dibayarkan paling lambat Desember 2023.
Formula 1 2023 telah berakhir dengan catatan yang gemilang bagi Red Bull. Tim asal Austria tersebut berhasil meraih gelar juara dunia pembalap dan konstruktor untuk kedua kalinya secara beruntun. Apakah Red Bull akan mampu mempertahankan dominasinya pada 2024? Menarik untuk menanti kiprah Red Bull di Formula 1 musim depan.