Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Aleix Espargaro Sebut Kesehatan Mental Sama Penting dengan Fisik

Aleix Espargaro (motogp.com)
Aleix Espargaro (motogp.com)

Di kalangan pembalap MotoGP, makin banyak pembicaraan tentang kesehatan mental. Beberapa pembalap mulai mengandalkan bantuan ahli psikologi untuk mengelola emosi dan mengatur tekanan tinggi di kejuaraan dunia.

Maverick Vinales mengaku menggunakan jasa psikolog. Fabio Quartararo juga pernah berbicara dengan ahli psikologi. Takaaki Nakagami sejak awal tahun berlatih dengan mental coach. Aleix Espargaro bahkan telah menggunakan jasa psikolog sejak usia 15 tahun, saat tahun pertamanya di kejuaraan.

Kompetisi selevel MotoGP memang memaksa pembalap untuk terus berada di batas kemampuannya, baik secara fisik, teknik, maupun mental. Menjaga kesehatan dan performa di semua segi tersebut menjadi sangat penting.

1. Aleix Espargaro tak segan berkonsultasi dengan psikolog

potret Aleix Espargaro (motogp.com)
potret Aleix Espargaro (motogp.com)

Aleix Espargaro, salah satu pembalap MotoGP paling berpengalaman pada 2022, menganggap masalah mental adalah hal penting. Pembalap asal Spanyol ini tak segan untuk berkonsultasi dengan ahli psikologi.

“Terutama pada 2018 dan 2019, aku sering berkonsultasi dengannya (psikolog) melalui Zoom. Aku juga pergi ke Barcelona dengannya untuk melakukan kegiatan di fasilitas olahraga universitas. Dia sangat membantuku. Sekarang aku tak berkonsultasi secara rutin, tetapi hanya saat aku punya keraguan,” kata Aleix dikutip Corsedimoto.

2. Berkonsultasi dengan psikolog untuk mencari perspektif baru

Aleix Espargaro (instagram.com/aleixespargaro)
Aleix Espargaro (instagram.com/aleixespargaro)

Bagi Aleix Espargaro, berkonsultasi dengan psikolog tak berarti karena punya masalah mental. Namun, bisa untuk membantu memahami bagaimana menjalani hidup dengan cara berbeda.

“Aku pikir itu sangat berguna karena ia bisa memberimu perspektif dari sisi berbeda,” kata pembalap tim Aprilia Racing ini seperti dilansir Corsedimoto.

3. Mental sama pentingnya dengan fisik

potret Aleix Espargaro dari tim Aprilia mendahului Pol Espargaro dari tim Repsol Honda. (motogp.com)
potret Aleix Espargaro dari tim Aprilia mendahului Pol Espargaro dari tim Repsol Honda. (motogp.com)

Aleix menyadari bahwa kesehatan mental sebanding dengan kesehatan fisik. Faktor psikologis telah menjadi sama pentingnya dengan pola makan yang teratur. Tubuh kuat harus memiliki fisik bugar dan mental sehat.

“(Isi) kepala adalah bagian terpenting dari tubuh kita dan itu adalah kekuatan kita yang sebenarnya. Itulah kenapa aku menjaganya,” kata Aleix dikutip.

4. Rekan setim Aleix, Maverick Vinales, sempat dikabarkan punya kendala mental

Maverick Vinales saat masih bersama tim Yamaha. (motogp.com)
Maverick Vinales saat masih bersama tim Yamaha. (motogp.com)

Aleix Espargaro kini menjadi rekan setim Maverick Vinales. Mantan pembalap Yamaha ini  sempat dituding tak bisa tampil apik lantaran kondisi mentalnya tak stabil. Namun, Vinales membantah kabar yang menyebut dirinya sebagai pembalap yang rapuh.

“Kamu tak bisa berpura-pura bahwa kamu tak punya perasaan. Seorang pembalap bukan seorang robot. Kami semua punya masalah masing-masing,” kata Vinales dikutip Corsedimoto.

Vinales memang sempat bertindak ceroboh pada pertengahan 2021 lalu. Ia frustasi dan tak bisa mengendalikan emosinya saat balapan di Sirkuit Red Bull Ring. Ia melakukan tindakan yang bisa membahayakan mesin YZR-M1 miliknya. Akibatnya, Vinales hengkang dari Yamaha.

5. Lingkungan di Aprilia cocok dengan Maverick Vinales dan Aleix Espargaro

Maverick Vinales (motogp.com)
Maverick Vinales (motogp.com)

Di Aprilia, Maverick Vinales dan Aleix Espargaro berteman akrab sejak keduanya masih di tim Suzuki. Vinales tampaknya lebih tenang setelah pindah ke tim asal Italia ini.

Vinales telah menemukan lingkungan yang lebih bersahabat dengannya. Ia membangun lingkungan yang membuatnya nyaman secara fisik dan mental dengan dikelilingi oleh pelatih, personal trainer, fisioterapis, kru teknisi, dan mekanik serta psikolog olahraga.

Kompetisi sekelas MotoGP tentu saja punya banyak tekanan. Tak heran jika pembalap harus menjaga kondisi kesehatan fisik sekaligus mental mereka. Jika ingin menang di setiap balapan, memiliki mental juara menjadi keharusan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Gagah N. Putra
EditorGagah N. Putra
Follow Us