Cuma bisa kirim 120 atlet: Tim Indonesia hanya bisa mengirim 120 atlet ke SEA Games 2025, hanya 20% dari jumlah atlet di edisi sebelumnya.
Mau lobi Menteri Purbaya: Menpora Erick berharap pemerintah memberikan kelonggaran anggaran dan akan menemui Menteri Keuangan untuk membahas hal ini.
Berapa anggaran edisi sebelumnya?: Di SEA Games 2023, Tim Indonesia mendapat dana Rp852,2 miliar lewat APBN untuk pelatihan nasional, perlengkapan, dan bonus atlet.
Jakarta, IDN Times - Kabar buruk masih menghantui Tim Indonesia menjelang SEA Games 2025 Thailand. Tim Merah Putih masih terkendala anggaran, yang memang terpangkas akibat efisiensi pemerintah.
Situasi tersebut diungkap Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Erick Thohir. Bayangkan, untuk mentas di ajang multievent terbesar di Asia Tenggara, anggaran yang masih terkunci hanya Rp10 miliar.
Dengan dana segitu, menurut Erick, Tim Indonesia hanya bisa diperkuat 120 atlet. Jumlah itu hanya 20 persen dari skuad Tim Merah Putih di edisi 2023 yang mengirim 599 atlet, terdiri dari 379 putra dan 220 putri.
"Tetapi memang anggaran yang hari ini masih terkunci karena persiapan Sea Games ini tinggal 2 bulan. Dari pendanaan yang sekarang tersedia itu baru Rp10 miliar, berarti kita hanya bisa mengirim 120 atlet," kata Erick di Jakarta, Senin (22/9/2025).
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum PSSI itu berharap pemerintah dapat memberikan kelonggaran anggaran. Erick akan menemui Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, namun sedang menyesuaikan waktu dengan suksesor Sri Mulyani tersebut.
"Karena itu saya ingin duduk dengan Menkeu tapi dia sibuk sekali kasihan. Tapi saya yakin pak Menkeu punya kecintaan yang sama dengan olahraga nasional karena rata-rata (negara lain) mengirim 900-an atlet," ucap Erick.
Nominal yang disebut Erick, plus belum adanya kejelasan soal anggaran untuk SEA Games 2025 memang terdengar miris. Di SEA Games 2023, Tim Indonesia mendapat guyuran dana mencapai Rp852,2 miliar lewat APBN.
Sebanyak Rp522 miliar guna menggelar pelatihan nasional (pelatnas), Rp55,2 miliar dipergunakan untuk bertolak dan beraksi di Kamboja, lalu Rp275 miliar diberikan sebagai bonus atlet, pelatih, dan asisten pelatih.