Tidak Mudah, Lika-Liku Emmanuelle Amandio jadi Drifter Top Indonesia

Malang melintang di ajang dunia harumkan nama Indonesia

Drifting merupakan salah satu cabang olahraga yang menekankan pada aspek teknik tersebut. Kejuaraan drifting tidak hanya berskala nasional saja, tetapi juga ada yang berskala internasional. Di Indonesia, ada beberapa drifter yang sudah melambungkan nama Indonesia ke kancah dunia, salah satunya Adwitya Emmanuelle Amandio.

Baru-baru ini, penulis berkesempatan berbincang dengan Amandio untuk menceritakan pengalaman, keluh kesah, serta harapannya terhadap perkembangan dunia drifting di Indonesia. Seperti apa? Langsung simak sampai tuntas.

1. Memulai karier balap sejak SMP, sempat tak mendapat dukungan orang tua

Amandio pertama kali memulai karier di ajang rally sejak duduk di bangku SMP pada 2005. Dengan modal yang tak besar, Amandio bersama tim membeli mobil bekas untuk ikut ajang rally dan awalnya untuk bersenang-senang saja.

Rupanya, terjunnya Amandio di dunia balap tak sepenuhnya mendapat dukungan orang tua. Namun, pada akhirnya orang tua mengizinkan dirinya untuk menekuni profesi sebagai pembalap dengan catatan dirinya harus bisa berprestasi. Dorongan orang tua inilah yang menjadi pelecut semangat Amandio untuk membuktikan bahwa dirinya bisa berprestasi.

2. Titik balik Emmanuelle Amandio berkiprah di ajang drifting

Tidak Mudah, Lika-Liku Emmanuelle Amandio jadi Drifter Top IndonesiaDrifter Indonesia Emmanuelle Amandio (instagram.com/emmanuelle_amandio)

Namun, kelanjutan kiprah Amandio di rally terhenti sekitar tahun 2009. Hal ini disebabkan salah satu sponsor dalam negeri yang menggelar ajang balap skala internasional memutuskan mundur dan tak menggelar event. Justru hal tersebut menjadi titik balik Amandio untuk terjun di ajang drifting.

Di tahun itu, Amandio mengikuti Achilles Drift Battle. Saat itu, dirinya masih berusia 17 tahun dan harus berhadapan dengan pembalap senior, Rifat Sungkar. Hasilnya, ia mampu menjadi runner-up mengalahkan Rifat Sungkar. Amandio pun berhak mewakili Indonesia dalam Formula Drift Asia di Thailand dengan biaya yang ditanggung Achilles.

3. Ikut kompetisi dunia dengan dana terbatas, Amandio mampu meraih prestasi gemilang

Tidak Mudah, Lika-Liku Emmanuelle Amandio jadi Drifter Top IndonesiaEmmanuelle Amandio bertarung lawan Masato Kawabata di D1GP (instagram.com/emmanuelle_amandio)

Perjalanan Amandio di kejuaraan drifting internasional tak sampai di situ saja. Pria kelahiran 1992 itu pernah berkompetisi pada Formula Drift di Amerika Serikat pada 2011. Sayangnya, kiprah Amandio di ajang itu tak berlangsung lama karena keterbatasan biaya.

Akhirnya, Amandio memutuskan untuk ikut kejuaraan drifting D1GP di Jepang. Dirinya bersama rekan merapatkan barisan untuk mengatur dana agar bisa ambil bagian di kejuaraan sebab ia perlu mengeluarkan biaya sendiri meski disokong oleh dua sponsor.

“Jujur, kami nggak punya dana besar. Untuk itu, kita harus putar otak untuk bisa bertahan. Akhirnya, kami berusaha sehemat mungkin untuk pengeluaran seperti tiket pesawat dan kamar hotel satu diisi tiga orang karena saya cuma bawa dua orang, termasuk saya, saat ke sana,” ujarnya.

Walau begitu, dia tak patah semangat. Hasilnya, Amandio mampu meraih prestasi dengan meraih juara 3 di D1GP Japan Round 4 2013. Hebatnya, dirinya menjadi orang Indonesia pertama yang meraih piala di kejuaraan D1GP.

Baca Juga: Sean Gelael Sentil Jerome Polin soal Cuitan Pembalap Indonesia

4. Amandio tetap ikut kejuaraan dunia dengan bantuan dari rekan terdekat dan pihak luar negeri

Tidak Mudah, Lika-Liku Emmanuelle Amandio jadi Drifter Top IndonesiaEmmanuelle Amandio saat ikut serta di ajang D1GP China (.instagram.com/emmanuelle_amandio)

Seiring waktu, Amandio kembali mengalami kendala. Kejuaraan yang diikutinya di Jepang memiliki aturan untuk memakai ban yang menjadi sponsor utama di ajang yang dirinya ikuti. Alhasil, dirinya tak bisa ikut lantaran tidak memakai ban yang diminta penyelenggara.

Ketika pulang ke Indonesia, Amandio mendapat undangan dari Red Bull di China untuk bertanding di ajang Red Bull Drift Battle. Tanpa pikir panjang, dirinya mengambil kesempatan untuk ikut. Hasilnya Amandio mampu meraih gelar juara Red Bull Drift Battel China pada 2015 dan runner-up pada 2016 dan 2017. 

“Awalnya saya ragu untuk datang. Takut kecewa karena takutnya sebentar aja. Biaya untuk sampai ke tingkat lebih tinggi kan nggak murah. Saya banyak keluar duit sendiri. Ketika tahu diundang dan dibiayai Red Bull, saya langsung gas nggak peduli menang kalah,” kenangnya.

Perjalanan Amandio pun berlanjut ke ajang King of Asia Drift Championship. Saat mengikuti ajang itu, dia menyewa mobil dari beberapa kawan yang ada di beberapa negara yang disambangi ajang tersebut. Ini dilakukan sebab ia bertarung tanpa dana sponsor dengan mengandalkan bantuan dari beberapa rekan. Keterbatasan yang ada rupanya bukan penghalang. Dirinya justru mampu menduduki posisi overall kedua di ajang itu. 

Setelah King of Asia Drift Championship, Amandio kembali mendapat tawaran dari pihak China untuk ikut D1GP di negara Tirai Bambu itu. Awalnya dia menolak karena takut kejadian gagal ikut balap terulang. Namun, dia justru difasilitasi oleh pihak yang mengontak dirinya agar bisa ikut serta di D1GP pada 2018. Sayangnya, bantuan dari pemerintah belum kunjung tampak.

5. Ikuti FIA Intercontinental Drifting Cup, Amandio merasa dukungan dalam negeri masih kurang

Tidak Mudah, Lika-Liku Emmanuelle Amandio jadi Drifter Top IndonesiaEmmanuelle Amandio naik podium kedua di RDS 2021 (instagram.com/emmanuelle_amandio)

Pada 2021, Amandio turun pada Russian Drift Series (RDS) menggantikan drifter kawakan asal Jepang, Masato Kawabata. Kembali, dukungan fasilitas justru diberikan kepada Forward Auto Russia selaku tim yang berlaga di RDS. 

Tahun 2022 ini, Amandio akan kembali ke Rusia untuk berkompetisi di FIA Intercontinental Drifting Cup. Namun, dirinya merasa dukungan dari pihak-pihak di dalam negeri masih minim. Pihak luar negeri yang justru menaruh perhatian lebih kepadanya dalam beberapa ajang yang diikuti sebelumnya.

“Jujur, saya tidak mau nyentil pemerintah. Kesannya kurang sopan. Namun, saya harus bicara fakta. Saya nantinya ke Rusia nggak berharap dapat bantuan duit atau pamor. Namun, minimal ada kontribusi karena apa yang saya dapat ini momen langka di dunia drifting Indonesia. 

Pada akhirnya, saya jadi mikir karena yang bantu saya untuk RDS 2021 pihak dari tim balap Rusia. Saya diundang ke FIA Intercontinental Drifting Cup untuk masuk memperkuat tim asal Rusia. Jangan sampai talenta emas Indonesia seperti saya atau pembalap lain lepas ke negara lain karena lebih diperhatikan oleh mereka,” curhat Amandio.

6. Harapan Amandio pada keberlangsungan dunia drifting Indonesia

Tidak Mudah, Lika-Liku Emmanuelle Amandio jadi Drifter Top IndonesiaPenampilan Emmanuelle Amandio di RDS 2021 (instagram.com/emmanuelle_amandio)

Melihat kondisi seperti itu, Amandio hanya bisa berharap pihak-pihak terkait mau untuk lebih serius mengembangkan serta menjembatani talenta-talenta muda Tanah Air di ranah drifting agar bisa berprestasi di ajang Internasional. Akan sangat sayang jika potensi emas yang dimiliki pupus tanpa adanya bantuan dan regenerasi drifter Indonesia jadi terhenti.

Drifting Indonesia punya banyak talenta-talenta bagus, tapi nggak punya kesempatan untuk naik. Mereka masih kesulitan untuk bisa tembus ke kancah dunia. Takutnya, nggak ada yang mau mengikuti jejak seperti saya atau senior-senior lainnya. Jangan sampai olahraga ini mati di Tanah Air, tidak ada penerusnya, atau kalau ada takutnya diambil negara lain. Jadinya, kan sayang banget,” pungkasnya.

 

Pengalaman yang dirasakan Emmanuelle Amandio selama menjadi drifter bisa menjadi pelecut kita untuk tetap berjuang walau harus melalui banyak lika-liku. Tak lupa, ini juga bisa menjadi masukan bagi pemerintah agar lebih memberi perhatian kepada lebih banyak talenta berbakat di Tanah Air.

Baca Juga: Nge-drift, Saat Risma Ikut Kebut-kebutan Naik Mobil Balap 

Dewa Putu Ardita Darma Putera Photo Verified Writer Dewa Putu Ardita Darma Putera

Penggemar olahraga khususnya Motorsport. Untuk pertanyaan dan keperluan bisnis: dewaputu.ardita@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Atqo

Berita Terkini Lainnya