Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Duta PBB untuk Disabilitas Berharap Indonesia Lebih Ramah Pada Difabel

Dok. IDN Times
Dok. IDN Times

Jakarta, IDN Times – Duta PBB untuk disabilitas, Sikdam Hasim Gayo, berharap Indonesia bisa menjadi negara yang lebih ramah untuk difabel.

“Saya berharap agar Indonesia menjadi negara yang lebih ramah bagi penyandang disabilitas,” katanya di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (6/10).

1. Bangga menjadi pembawa obor Asian Para Games

Dalam acara Pre Show Opening Ceremony Asian Para Games 2018, Sikdam mengaku bangga bisa menjadi pembawa obor Asian Para Games.

“Saya senang menjadi bagian dalam Asian Para Games 2018. Saya juga senang berkesempatan menjadi pembawa obor Asian Para Games, terima kasih INAPGOC,” ujarnya.

2. Tunanetra pertama yang diundang dan berpidato di depan bangsawan Kerajaan Inggris

Untuk kamu ketahui, Sikdam adalah tuna netra pertama di dunia yang diundang memberikan royal speech di hadapan keluarga kerajaan Inggris.

Sikdam pernah berfoto dengan Pangeran Edward Antony Richard Louis dan istrinya Putri Sophie Rhys-Jones. Pangeran Edward adalah anak bungsu Pangeran Philip dan Ratu Elisabeth.

"Pangeran Edward meminta saya untuk tidak bercerita banyak pada media, kecuali tentang saya berpidato di istana," kata Sikdam kepada Antara di rumahnya di Depok, Jawa Barat.

3. Bersaing dengan ribuan pemuda di dunia

Sikdam berpidato di depan bangsawan Kerajaan Inggris setelah berkompetisi dengan ribuan pemuda dari seluruh dunia.  Sebelum mewakili pemuda menyampaikan pendapat di hadapan penguasa Inggris Raya, dia bersaing dengan pemuda-pemudi dari berbagai negara untuk meraih International Award for Young People dari Pangeran Philip tahun 2014. Dia adalah penyandang disabilitas pertama yang mendapatkan penghargaan tersebut.

Setelah meraih penghargaan itu, Sikdam kemudian masih harus menjalani seleksi di antara peraih penghargaan dari seluruh dunia untuk  mendapat kehormatan untuk masuk dan bersuara di Istana Kerajaan Inggris.

"Ketika itu kompetisi akhir diadakan di Kanada dan dinilai langsung oleh Kerajaan Inggris. Pangeran Philip kemudian meminta saya ke istananya," kata Sikdam tanpa menyebut nama Istana yang dia datangi. Hebat, ya!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Helmi Shemi
EditorHelmi Shemi
Follow Us