Eddie Irvine Ragu Lewis Hamilton Bisa Meraih Gelar Juara F1 Kedelapan

Lewis Hamilton berpeluang mencatatkan rekor impresif di Formula 1 2024. Pembalap asal Inggris tersebut bisa saja menjadi pembalap pertama yang meraih delapan gelar juara dunia Formula 1. Namun, dengan performanya dalam dua musim terakhir, hal tersebut sepertinya tak mudah untuk terealisasi.
Menurut mantan pembalap Formula 1, Eddie Irvine, Hamilton tak dalam posisi baik untuk bisa merebut gelar juara dunia kedelapan. Irvine merupakan mantan pembalap Ferrari yang pernah menjadi tandem Michael Schumacher. Menurutnya, performa apik Max Verstappen menjadi halangan terbesar bagi Hamilton untuk bisa menjadi pembalap pertama yang mengoleksi delapan gelar juara dunia.
1. Lewis Hamilton sudah tak memenangi balapan dalam dua musim terakhir

Lewis Hamilton bersama Mercedes merupakan kombinasi terbaik sejak Formula 1 memasuki era turbo hybrid pada 2014. Dalam periode tersebut, Hamilton mampu menjadi pembalap paling dominan dengan merengkuh enam gelar juara dunia. Bahkan, tak ada satu pun pembalap lain yang bisa menandinginya di lintasan.
Namun, performa Hamilton mulai goyah ketika Formula 1 menerapkan regulasi mobil baru, yakni ground effect sejak 2022. Mercedes sepertinya salah dalam melakukan pendekatan terhadap regulasi baru tersebut. Alhasil, mereka hanya sanggup meraih satu kemenangan dalam dua musim terakhir. Kemenangan tersebut dicetak George Russell di GP Brasil 2022.
Sementara itu, Hamilton hanya sanggup meramaikan podium tanpa sekali pun berdiri di puncak. Bahkan, pada 2022, Hamilton mengakhiri musim di posisi keenam yang merupakan raihan terburuknya sejak debut. Pada 2023, posisi Hamilton naik ke peringkat ketiga meski lagi-lagi gagal mendulang kemenangan.
2. Menurut Irvine, asa juara dunia Hamilton tergantung performa Mercedes di 2024

Melansir Racing News 365, Eddie Irvine menyebut bahwa performa Hamilton di 2024 tergantung bagaimana Mercedes melakukan pengembangan mobil. Irvine menganggap jika era kejayaan Mercedes saat ini telah berakhir. Irvine tak sekali pun meragukan kualitas Hamilton di balik kemudi. Menurutnya, pengalaman Hamilton bisa membantunya tampil apik di sesi kualifikasi ataupun balapan.
"Prospek Hamilton akan bergantung pada seberapa kompetitif Mercedes di tahun 2024. Dengan pengalamannya, ia telah menunjukkan bahwa ia tahu bagaimana memanfaatkan setiap peluang yang muncul baik di kualifikasi maupun balapan. Namun, saya ragu dia bisa kembali meraih gelar juara, mewujudkan mimpinya meraih gelar kedelapan," ucap Irvine mengutip Racing News 365.
3. Max Verstappen masih diprediksi menjadi pembalap terkuat di lintasan

Selain faktor mobil dari Mercedes, Irvine juga menyoroti performa Max Verstappen yang sangat dominan. Menurutnya, Verstappen yang berusia lebih muda punya beberapa keunggulan dari Hamilton. Apalagi, Red Bull mempunyai mobil yang paling dominan di lintasan saat ini. Melihat hal tersebut, Verstappen masih menjadi kandidat terkuat untuk menggondol gelar juara dunia.
"Dia masih melakukan pekerjaannya dengan baik di belakang kemudi mobil F1. Perbandingannya dengan Verstappen juga sangat sulit karena Max lebih muda, memiliki kecepatan lebih tinggi, dan keyakinan besar pada kemampuannya," ucap Irvine mengutip Racing News 365.
Dalam dua musim terakhir, kombinasi Verstappen dan Red Bull benar-benar tak terhentikan. Pada 2023, Red Bull hampir menyapu bersih semua kemenangan kecuali di GP Singapura yang dimenangi Ferrari. Di sisi lain, Mercedes bahkan tak sanggup mengejar performa Red Bull di lintasan.
Lewis Hamilton masih berpeluang untuk merengkuh gelar juara dunia kedelapan pada 2024. Namun, peluang tersebut cukup sulit mengingat mobil Mercedes yang tak lagi dominan dan performa menawan Max Verstappen bersama Red Bull.