Fakta Menarik Max Verstappen, Debut di F1 pada Usia 17 Tahun

- Max Verstappen debut di F1 pada usia 17 tahun 3 hari, menjadi pembalap termuda dalam sejarah Formula 1
- Memiliki kewarganegaraan ganda Belanda dan Belgia, balapan kandangnya adalah di Belanda, Belgia, dan Monako
- Gemar bermain game dan berkompetisi dalam esports lewat game resmi Formula 1 dan game simulator, serta sangat menyukai sup tomat
Max Verstappen merupakan pembalap Formula 1 kelahiran 30 September 1997 di Hasselt, Belgia. Dirinya adalah pembalap dominan dengan 65 kali menang dari 222 Grand Prix. Selain itu, dia juga mencatatkan 117 kali finis podium dan lebih dari 3,2 ribu poin. Ada banyak fakta menarik tentang Max Verstappen. Salah satunya menyangkut dua kewarganegaraan yang dimilikinya. Lantas, apa saja fakta menarik lainnya?
1. Saat berusia 17 tahun 3 hari, Max Verstappen merupakan pembalap termuda di Formula 1 dengan debut pada Grand Prix Jepang 2014
Bergabung dengan Red Bull Junior pada Agustus 2014, Max Verstappen debut dalam Formula 1 bersama Toro Rosso pada latihan bebas Grand Prix Jepang 2014. Saat itu, dirinya berusia 17 tahun 3 hari sehingga menjadi pembalap termuda pada akhir pekan Formula 1. Kemudian, dalam Grand Prix Australia 2015, dia debut membalap sepenuhnya saat berusia 17 tahun 166 hari.
Dalam Formula 1 Grand Prix Spanyol 2016, Verstappen memperoleh kemenangan bersama Red Bull saat berusia 18 tahun 228 hari. Oleh karena itu, ia merupakan pembalap termuda yang memenangkan kejuaraan itu, sekaligus pembalap termuda yang finis podium. Lewat Grand Prix itu, Verstappen juga adalah pembalap termuda yang memimpin balapan.
Maju ke 2021, Max Verstappen merupakan pembalap termuda yang memperoleh Grand Chelem, ditandai dengan meraih posisi terdepan, putaran tercepat, dan kemenangan serta memimpin tiap putaran. Perolehan itu diraih dalam Formula 1 Grand Prix Austria. Saat itu, dirinya berusia 23 tahun 277 hari.
2. Mempunyai kewarganegaraan ganda, balapan kandang Max Verstappen adalah Formula 1 Grand Prix Belanda, Belgia, dan Monako
Meski membalap di bawah bendera Belanda, Max Verstappen lahir di Belgia. Dirinya memiliki kewarganegaraan ganda, yaitu Belanda dan Belgia. Oleh karena itu, balapan kandangnya adalah Formula 1 Grand Prix Belanda dan Belgia.
Verstappen juga hidup di Monako. Dia menghabiskan sebagian besar masa kecilnya di sana. Dengan demikian, Formula 1 Grand Prix Monako merupakan balapan kandang lainnya bagi pembalap itu.
Red Bull, tim yang dibela Max Verstappen, membalap di bawah bendera Austria. Akan tetapi, mereka bermarkas di Milton Keynes, Inggris. Tidak salah jika menyebut Formula 1 Grand Prix Austria dan Inggris sebagai balapan kandang tidak resmi bagi Verstappen.
3. Max Verstappen gemar dan jago bermain game sekaligus berkompetisi dalam esports lewat game resmi Formula 1 dan game simulator
Max Verstappen diketahui bermain game untuk bersantai sebelum balapan besar. Fakta itu disampaikan Alex Albon, mantan rekan setimnya di Red Bull, yang menjelaskan, Verstappen sering bermain game, seperti FIFA, sebelum balapan. Bahkan, Albon mengungkapkan Verstappen merupakan pembalap yang sangat rileks.
“Aku kagum kepadanya (Max Verstappen). Aku berharap bisa serileks itu,” jelas Alex Albon, dilansir Beano.
Berbicara tentang FIFA, Verstappen sangat jago bermain game sepak bola. Pada 2018, dirinya menghuni posisi ke-31 dalam peringkat FIFA Ultimate Team. Dia kemudian melesat sepuluh peringkat pada 2019.
Selain bermain game, Verstappen juga terlibat dalam esports. Ia berkompetisi lewat game resmi Formula 1 dan iRacing, game simulator balap. Bersama Team Redline, tim juara dunia iRacing pertama, Verstappen memenangkan Seri Le Mans Virtual 2019.
Fakta paling menariknya, Max Verstappen sangat menyukai sup tomat. Akan tetapi, apa pun makanan kesukaannya, pembalap itu akan terus kompetitif di Formula 1. Lantas, rekor apa lagi yang akan dipecahkan Verstappen?