Jakarta, IDN Times - Manajer Timnas Basket Indonesia, Maulana Fahreza Tamrella, mengungkapkan para pemain akan dikembalikan ke klub masing-masing, seiring adanya penundaan gelaran FIBA Asia Cup 2021 yang sedianya dihelat Agustus 2021 mendatang.
"Setelah mendapat konfirmasi terkait penundaan FIBA Asia Cup 2021, kami dari Timnas langsung melakukan penyesuaian. Nanti, pada Oktober, kami akan kembali melakukan pelatnas dan seleksi lagi," tuturnya dalam jumpa pers virtual, Minggu (25/7/2021) lalu.
Sedangkan untuk para pemain naturalisasi, seperti Lester Proper dan Marques Bolden, akan pulang ke negara asal masing-masing, yakni Amerika Serikat. Sedangkan Dame DIagne dan Serigne Modou Kane akan tetap berlatih di Jakarta sembari sekolah daring.
"Sedangkan untuk Brandon Jawato, sudah ada kontrak dengan klub. Nanti kami masih menunggu pengumuman resmi, baik itu dari pihak Brandon atau klub," ungkap Fahreza.
Sekarang, mata Timnas Basket Indonesia sudah tertuju ke ajang lain, yakni Kualifikasi Piala Dunia Basket 2023. Rencananya, ajang ini akan mulai dihelat pada November 2021 mendatang.
Kendati berstatus tuan rumah Piala Dunia Basket 2023, Indonesia harus tetap ikut kualifikasi ajang ini. Tidak cuma itu, mereka juga kudu menembus delapan besar FIBA Asia Cup 2021.
Untuk Kualifikasi Piala Dunia Basket 2023, akan berlangsung dalam enam window di empat wilayah, yakni Afrika, Amerika, Asia (termasuk Oseania), dan Eropa. Kualifikasi akan berlangsung dari November 2021 hingga Februari 2023, diikuti 80 Timnas Basket dari seluruh dunia.
Indonesia harus menunggu setahun lagi untuk menyelenggarakan turnamen basket bergengsi, FIBA Asia Cup. Setelah FIBA dan sejumlah perwakilan federasi Asia menggelar rapat, akhirnya dicapai kesepakatan kalau FIBA Asia Cup 2021 diundur hingga Juli 2022.
FIBA menyatakan kalau keputusannya diambil lewat berbagai pertimbangan. Pandemik COVID-19 yang berkepanjangan tentu jadi penyebab utama.
"Keputusan penundaan FIBA Asia Cup 2021 ini diambil menyusul pertimbangan dari berbagai aspek seperti aturan perjalanan, kebijakan dari setiap partisipan, akses suporter, dan lainnya," begitu pernyataan FIBA dalam situs resminya.