Francesco Bagnaia Ingin Bersaing Sehat di MotoGP 2025

Ducati Lenovo Team telah menggelar acara peluncuran livery pada Senin (20/1/2025) sore WIB. Francesco Bagnaia dan Marc Marquez hadir dalam acara tersebut. Ini menjadi momen yang dinantikan karena mereka kini saling berbagi garasi.
Menyongsong MotoGP 2025, Bagnaia optimistis dapat memberi hasil terbaik untuk tim. Ia juga menegaskan akan tetap berpegang teguh pada prinsipnya sebagai pria sejati saat bersaing, terutama melawan Marc Marquez di kejuaraan. Pembalap bernomor motor 63 itu tak lupa menyoroti kekurangan yang harus dibenahi demi bersaing dalam perebutan gelar juara.
1. Francesco Bagnaia gagal mempertahankan gelar juara di MotoGP 2024
Francesco Bagnaia gagal mempertahankan gelar juara MotoGP pada 2024. Ia harus puas menjadi runner-up dengan jarak sepuluh poin dari Jorge Martin. Kegagalan itu menyisakan cerita di balik layar.
Dalam sebuah dokumenter yang dirilis Ducati, Davide Tardozzi selaku manajer tim Ducati mendesak Bagnaia untuk tidak terlalu bersikap sopan saat bertarung di lintasan. Hal tersebut disampaikan setelah sprint race GP Thailand. Ketika itu, Bagnaia menuntaskan balapan di posisi ketiga, sedangkan Jorge Martin finis kedua.
2. Francesco Bagnaia teguh kepada prinsip sebagai pembalap terhormat
Pernyataan Davide Tardozzi kala itu menjadi pembicaraan hingga saat ini. Hal tersebut memantik pertanyaan kepada Francesco Bagnaia perihal prinsip yang akan diterapkan di MotoGP 2025. Apalagi, pembalap asal Italia itu kini bertandem dengan Marc Marquez yang berpotensi menjadi saingan terkuatnya musim ini.
Bagnaia menegaskan dirinya tetap memegang prinsip. Ia tak ingin melakukan taktik yang bisa merugikan diri sendiri. Bagnaia tak mau ambil pusing dengan prinsip yang akan digunakan Marc Marquez saat berduel di lintasan.
“Aku akan membiarkannya (Marc Marquez) menjadi ‘orang yang tidak sopan’. Aku akan tetap menjadi pria terhormat. Aku akan selalu seperti ini dan tidak akan berubah kapan pun,” kata Bagnaia dilansir Crash.
3. Francesco Bagnaia tak ingin mengulangi kesalahan musim lalu
Performa Francesco Bagnaia sepanjang MotoGP 2024 tak bisa dipandang remeh. Ia sukses meraih 11 kemenangan dari 20 grand prix race. Sayangnya, Bagnaia tak berhasil mempertahankan gelar juara pada akhir musim.
Kegagalan merengkuh titel salah satunya terjadi karena Bagnaia mengalami insiden yang membuatnya kehilangan poin penting. Ia tercatat delapan kali tak berhasil menuntaskan balapan. Perinciannya, Bagnaia gagal finis sebanyak 5 kali saat sprint race dan 3 kali saat grand prix race.
Kondisi tersebut tak luput dari perhatian Bagnaia. Juara Moto2 2018 itu ingin belajar dari kesalahan agar tak membuang poin dalam kontestasi gelar juara. Terlepas dari itu, ia menyebut MotoGP 2024 sebagai musim yang luar biasa.
“Sulit untuk sedih dengan hal yang kami lakukan tahun lalu. Namun, finis kedua di kejuaraan sedikit memalukan karena kami menenangkan lebih dari dua kali lipat grand prix race dibandingkan semua pembalap lainnya. Itu benar-benar musim yang fantastis. Aku hanya perlu memperbaiki kesalahanku. Kami harus memperbaiki situasi saat kami melakukan kesalahan sebagai sebuah tim tahun lalu,” jelas Bagnaia.
Francesco Bagnaia akan kembali menggeber motor Desmosedici saat tes pramusim di Sepang, Malaysia, pada 5–7 Februari 2025. Kemudian, ia mesti menjalani tes di Buriram, Thailand, pada 12–13 Februari 2025. Adapun GP Thailand sebagai seri pembuka akan dihelat pada 28 Februari–2 Maret 2025. Mungkinkah gelar juara kembali menjadi milik Bagnaia? Menarik dinantikan bersama.