Herry IP Tak Dampingi Skuad Malaysia di BAMTC 2025
Intinya sih...
- Pelatih ganda putra Malaysia asal Indonesia, Herry Iman Pierngadi absen di Kejuaraan Beregu Campuran Asia 2025 di China.
- Herry IP akan tetap memberikan supervisi dan strategi kepada anak asuhnya meskipun tidak hadir secara langsung.
- Malaysia dan Indonesia akan bertemu di laga kedua dengan komposisi tim yang serupa mengandalkan para atlet muda.
Jakarta, IDN Times - Pelatih ganda putra Malaysia asal Indonesia, Herry Iman Pierngadi, dipastikan absen mendampingi anak-anak asuhnya di Kejuaraan Beregu Campuran Asia (BAMTC) 2025, di Qingdao, China, pekan ini. Meski begitu, Herry IP tetap memiliki peran dalam Kejuaraan Beregu Campuran Asia nantinya.
Atlet ganda putra Malaysia, Wan Arif Junaidi, menyatakan Herry IP tetap akan melakukan supervisi kepada anak-anak asuhnya. Masukan tentang strategi, pastinya diberikan Herry IP dari lokasinya nanti.
"Coach Herry tidak akan bergabung dengan kami di Cina. Tapi, kami akan tetap berhubungan dengannya. Pelatih Miftakh juga akan mencari masukannya tentang strategi terbaik untuk kami gunakan," kata Arif mengutip The Star.
1. Sudah dapat ilmu dari Coach Naga Api
Arif Junaidi mengaku sudah mendapatkan sejumlah ilmu baru dari Herry IP. Saat berlaga nanti, dia mengaku siap untuk menerapkan segala macam masukan yang diberikan Coach Naga Api.
"Semuanya berjalan lancar. Persiapan sektor kami telah solid di bawah pelatih baru dan telah memperoleh pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya di Indonesia," kata Arif.
2. Seharusnya bisa jadi momen reuni
Sebenarnya, Herry IP bisa saja reuni dengan anak-anak asuhnya di Kejuaraan Beregu Campuran Asia. Sebab, Malaysia satu grup dengan Indonesia di kejuaraan kali ini.
Keduanya baru akan bentrok di laga kedua. Menariknya lagi, komposisi Indonesia dan Malaysia serupa karena mengandalkan para atlet muda.
3. Incar satu kemenangan
Malaysia jelas punya target lolos ke perempat final. Demi mewujudkannya, Harimau Malaya menargetkan untuk bisa menang di satu laga, entah atas Indonesia atau Hong Kong. Sebab, dengan kemenangan tersebut setidaknya posisi runner up bisa dikunci.
"Kami harus memenangkan setidaknya satu pertandingan untuk melewati penyisihan grup dan ini jadi risiko dalam turnamen beregu. Saat ini, kami tidak bisa bicara banyak soal laga melawan Indonesia, bisa jadi tekanan untuk pemain," kata Direktur Pelatih BAM, Rexy Mainaky.