Kenapa Detroit Pistons Impresif di NBA 2024/2025?

Detroit Pistons merupakan tim penuh kejutan pada musim reguler NBA 2024/2025. Tidak lagi tercecer di papan bawah, mereka justru mampu bersaing di papan atas klasemen Wilayah Timur. Per 30 Maret 2025, Pistons menduduki posisi kelima dengan rekor 42 kemenangan dan 32 kekalahan. Mereka berpeluang merasakan kembali persaingan babak playoff setelah absen selama 5 musim berturut-turut.
Pistons sendiri melalui proses yang tidak mudah agar bisa tampil lebih baik musim ini. Mereka telah melalukan sejumlah perubahan yang akhirnya berdampak positif bagi performa tim. Lantas, faktor apa saja yang membuat Pistons impresif pada musim reguler NBA 2024/2025? Simak pembahasan berikut ini, ya!
1. Kedatangan JB Bickerstaff sebagai pelatih
Pada jeda musim 2024, Detroit Pistons memecat Monty Williams dari kursi kepelatihan karena kinerja yang mengecewakan. Untungnya, mereka bisa mendapat pengganti berkualitas dalam diri JB Bickerstaff. Bickerstaff kala itu juga sedang membutuhkan tim usai dipecat Cleveland Cavaliers. Padahal, dia berhasil membawa Cavaliers melaju hingga semifinal Wilayah Timur pada 2023/2024.
Keputusan Pistons menunjuk Bickerstaff terbukti tepat. Dengan kepiawaiannya dalam meracik strategi, pelatih 46 tahun ini sukses menyulap Pistons dari tim lemah menjadi tim yang mampu bersaing. Bickerstaff bisa mengeluarkan potensi terbaik Pistons yang tidak tersalurkan dengan baik oleh pelatih-pelatih sebelumnya. Atas keberhasilan tersebut, dia pun masuk sebagai kandidat untuk memenangkan penghargaan Coach of the Year.
2. Kontribusi para pemain veteran
Pada musim-musim sebelumnya, Detroit Pistons hanya mengandalkan pemain muda berbakat yang didapat lewat NBA Draft. Sebut saja Cade Cunningham, Jaden Ivey, dan Jalen Duren. Sederet nama tersebut memang tampil apik. Namun, itu belum cukup untuk membuat Pistons bangkit mengingat mereka masih minim pengalaman.
Sadar akan hal tersebut, Pistons akhirnya mengambil langkah berbeda. Mereka memboyong sejumlah pemain veteran pada jeda musim 2024, seperti Tobias Harris, Tim Hardaway Jr, dan Malik Beasley. Tak sampai di situ, Dennis Schroeder juga didatangkan Pistons pada pertengahan musim lewat skema pertukaran.
Kehadiran mereka ternyata membawa angin segar bagi performa Pistons. Meski tidak semuanya tampil sebagai starter, kontribusi yang diberikan tetap berarti karena rata-rata poinnya mencapai dua digit poin. Beasley mampu mencatat 16,2 poin diikuti oleh Harris dengan 13,8 poin. Sedangkan, Hardaway Jr dan Schroeder memiliki torehan yang hampir sama, yaitu 10,6 poin dan 10,7 poin.
3. Unggul dalam transisi cepat serta efektif di area paint
Secara permainan, Detroit Pistons memang tidak sementereng tim-tim papan atas lain. Namun, ada beberapa hal yang menjadi keunggulan Pistons. Salah satunya ialah transisi cepat dari bertahan ke menyerang. Mereka bisa mendulang banyak poin lewat skema tersebut.
Rata-rata poin fast break per game Pistons menyentuh angka 19,1 poin. Jumlah itu berada di urutan kedua, hanya kalah dari torehan milik Denver Nuggets. Keberhasilan tersebut juga terjadi berkat kejelian para pemain Pistons dalam membagi bola. Buktinya, Pistons menempati urutan pertama tim dengan screen assist terbaik, yang rata-rata per game-nya mencapai 10,3.
Selain itu, Pistons juga efektif mencetak poin di area paint. Rata-rata 53,1 poin per game telah dibukukan dan berada di urutan kelima. Strategi Pistons untuk mencetak banyak poin lewat area paint terbilang tepat ketimbang melepaskan tembakan dari luar garis busur yang tingkat keberhasilannya lebih rendah.
Detroit Pistons seakan bangkit dari tidur lelapnya. Mereka bisa kembali bersaing setelah lama terjebak di dasar klasemen. Bahkan, dengan delapan pertandingan tersisa pada musim reguler 2024/2025, Pistons berpeluang besar mengamankan satu tiket ke playoff.