Kenapa LaMelo Ball Tidak Terpilih di NBA All-Star Game 2025?

- LaMelo Ball tidak terpilih sebagai starter di NBA All-Star Game 2025 meskipun mendapat suara tertinggi dari para penggemar.
- Karier LaMelo Ball dihantui cedera, namun performa dan statistiknya musim ini sangat baik, tetapi tidak cukup untuk masuk sebagai starter.
- Pemain cadangan dipilih langsung oleh para pelatih dan mereka lebih mengutamakan kesuksesan tim dibanding pencapaian individu, membuat Ball sulit terpilih.
NBA mencuatkan cukup banyak pemain bintang pada 2024/2025. Namun, hanya beberapa nama saja yang terpilih untuk bermain di NBA All-Star Game musim ini. LaMelo Ball tidak ada dalam daftar tersebut.
Hal tersebut pun sangat mengejutkan. LaMelo Ball tak hanya merupakan pemain bintang yang tampil fantastis bersama Charlotte Hornets musim ini. Ia juga mendapatkan jumlah suara terbanyak dalam posisi guard di Wilayah Timur dari para penggemar untuk menjadi starter di ajang bergengsi ini.
Lantas, apa yang menyebabkan LaMelo Ball gagal tampil di NBA All-Star Game 2025?
1. LaMelo Ball sedang menjalani musim individual terbaik sepanjang kariernya
Karier LaMelo Ball di NBA selalu dihantui cedera. Pada 2022/2023, ia hanya bermain dalam 36 pertandingan saja. Angka tersebut semakin menurun jadi 22 pertandingan pada musim berikutnya. Namun, Ball terlihat jauh lebih bugar musim ini. Per 8 Februari 2025, ia sudah bermain dalam 31 pertandingan.
Ball pun mencatat rataan 28,2 poin, 5,3 rebound, 7,3 assist, dan 4,1 tripoin musim ini per 8 Februari 2025. Rataan poinnya itu menduduki peringkat empat tertinggi di antara semua pemain NBA pada 2024/2025. Performa dan statistiknya dalam menyerang ini juga merupakan yang terbaik dalam lima tahun kariernya di NBA.
Ball juga berhasil mencuri perhatian para penggembar NBA dengan aksi-aksinya yang hebat dan unik musim ini. Ia bahkan sempat mencetak double-double 50 poin dan 10 rebound melawan Milwaukee Bucks pada 23 November 2024 lalu. Tipe bermainnya yang akrobatik berhasil mendorong minat para penggemar untuk menyaksikannya bermain di NBA All-Star Game 2025.
2. Tidak terpilih jadi starter karena aturan pemungutan suara yang sempat diubah
LaMelo Ball berhasil membuat dirinya jadi pemain favorit para penggemar NBA. Itu pun sudah terbukti dengan dirinya yang menduduki posisi pertama dalam pemungutan suara untuk menentukan starter di NBA All-Star Game 2025 sebagai guard di Wilayah Timur. Ball mendapatkan 1.908.967 suara dari para penggemar. Posisi kedua ditempati oleh Donovan Mitchell dengan 1.554.204 suara.
Bagaimanapun, Ball tidak terpilih untuk menjadi starter di NBA All-Star Game 2025. Sebab, sejak 2017, starter tak hanya dipilih oleh para penggemar, tetapi juga para pemain dan media. Para penggermar menyumbang 50 persen suara. Sedangkan, pemain dan media masing-masing berkontribusi sebanyak 25 persen. Ball menduduki peringkat 1 dari para penggemar dan peringkat 3 dari para pemain. Namun, ia hanya berada di peringkat tujuh berdasarkan media.
Ketidakpercayaan para media terhadap Ball membuatnya tidak dapat bermain sebagai starter. Alhasil, jika digabungkan, Ball hanya berada di posisi ketiga sebagai guard di Wilayah Timur. Ia kalah dari Mitchell dan Jalen Bruson, yang masing-masing menduduki peringkat 1 dan 2 berdasarkan pilihan media.
Aturan ini baru mulai diberlakukan pada 2017 karena para penggemar hampir memasukkan nama Zaza Pachulia ke dalam jajaran starter di NBA All-Star Game 2016. Ia hampir merebut posisi Kawhi Leonard dalam ajang itu. Sejak 1974 hingga 2016, para penggemar memiliki kekuasaan penuh dalam memilih pemain untuk jadi starter di NBA All-Star Game.
3. Para pelatih NBA kurang yakin terhadap LaMelo Ball
LaMelo Ball memang sedang menjalani musim terbaiknya di NBA serta telah menjadi pemain favorit para penggemar. Namun, hal tersebut tidak menjamin dirinya untuk terpilih di NBA All-Star Game 2025. Sebab, setelah gagal jadi starter, namanya juga tidak masuk ke dalam daftar pemain cadangan di ajang itu.
Berbeda dengan starter, pemain cadangan di NBA All-Star Game dipilih langsung oleh para pelatih kepala NBA. Mereka sepertinya lebih mengutamakan kesuksesan tim dibanding pencapaian individu. Sebab, Cleveland Cavaliers, tim peringkat 1 di Wilayah Timur, menyumbang 3 pemain di NBA All-Star Game, padahal tidak ada satu pun dari mereka yang mencatat statistik sehebat Ball. Di sisi lain, per 8 Februari 2025, Hornets berada di peringkat 14 dalam klasemen Wilayah Timur dengan rekor 13-36.
Jika kriteria dari para pelatih terus seperti ini, maka LaMelo Ball akan semakin sulit untuk dinobatkan sebagai All-Star untuk beberapa tahun ke depan. Sebab, ia tidak memiliki pemain pendukung yang solid untuk meningkatkan kesuksesan tim. Ball memang telah memiliki sejumlah pemain pendukung yang hebat seperti Brandon Miller. Namun, sejak Januari lalu, ia mengalami cedera yang harus membuatnya absen hingga 2024/2025 berakhir. Itu juga yang menyebabkan statistik Ball mengalami inflasi musim ini karena ia harus mengangkat performa Charlotte Hornets sendirian.