Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kisah Marco Bezzecchi yang Sempat Menolak Gabung Aprilia MotoGP

potret Marco Bezzecchi (commons.wikimedia.org/Rene Pierotti)
Intinya sih...
  • Marco Bezzecchi akan berlaga di MotoGP 2025 bersama tim Aprilia Racing.
  • Pada awalnya, Bezzecchi menolak tawaran Aprilia karena motor RS-GP dianggap tidak kompetitif.
  • Aprilia kemudian mengalami peningkatan prestasi dan daya tarik sehingga banyak pembalap tertarik untuk bergabung.

Marco Bezzecchi punya tim baru untuk berlaga di MotoGP 2025. Pembalap asal Italia ini akan membela tim asal Italia, Aprilia Racing. Marco Bezzecchi akan tandem dengan Jorge Martin yang merupakan juara dunia MotoGP 2024.

Ada kisah menarik antara Bezzecchi dan Aprilia. Meski kini berjodoh, Bezzecchi sejatinya pernah menolak pinangan dari pabrikan Noale itu. Maklum saja, Aprilia dulu tak semenarik sekarang. Bagaimana kisah Bezzecchi menolak lalu akhirnya berlabuh di Aprilia. Yuk, simak ulasannya berikut ini!

1. Bezzecchi menolak tawaran Aprilia pada musim 2020

Musim 2020 jadi musim penuh cobaan bagi Aprilia. Tak hanya adanya pandemik Covid-19, pada musim itu juga Aprilia kehilangan Andrea Iannone yang terkena larangan balapan akibat kasus doping. Mau tak mau, Massimo Rivola yang merupakan CEO Aprilia Racing harus mencari pembalap baru.

Salah satu pilihannya jatuh pada pembalap muda yang berkompetisi di Moto2. Untuk mencari rider yang bakal jadi andalan sepanjang 2021, Rivola melirik Marco Bezzecchi. Selain asal Italia, Bezzecchi juga tampil cukup kompetitif di kelas intermediate.

Sayangnya, Bezzecchi menolak tawaran Aprilia. Pembalap yang merupakan murid Valentino Rossi itu masih ingin berlaga di Moto2. Menariknya, meski ditolak, Rivola memberikan sebuah hadiah untuk Bezzecchi, yaitu sebelah hand grip Aprilia RS-GP.

“Pada akhir 2020, Massimo Rivola bertanya apakah aku ingin masuk ke MotoGP. Namun, saat itu aku merasa belum siap dan aku memutuskan untuk bertahan di Moto2. Kendati begitu, ia memberiku hand grip sebagai hadiah,” kenang Bezzecchi seperti dilansir Speedweek.

2. Tak hanya Bezzecchi, Aprilia memang sempat ditolak banyak pembalap

Bezzecchi bukan satu-satunya pembalap yang menolak tawaran Aprilia. Sebelum 2021, Aprlia memang sempat mengalami masa sulit dalam merekrut pembalap. Alasannya jelas, Aprilia RS-GP bukan motor kompetitif di lintasan.

Kala itu, selain Bezzecchi, Aprilia berusaha menggaet banyak pembalap. Mulai dari pembalap senior MotoGP seperti Cal Crutchlow, Jorge Lorenzo, dan Andrea Dovizioso, hingga pembalap muda kelas Moto2 seperti Fabio Di Giannantonio dan Joe Roberts. Bahkan, Chaz Davies, pembalap dari paddock World Superbike juga tak tertarik.

Namun, peruntungan Aprilia berubah drastis sejak 2021. Usai 7 tahun terseok-seok, Aprilia merebut podium pertama di seri Inggris. Setahun berikutnya, Aprilia lewat Aleix Espargaro meraih kemenangan kelas premier pertama di seri Argentina. Serentetan podium lainnya membawa Aprilia keluar dari status tim konsesi.

Dengan sederet prestasi yang diraihnya, Aprilia bertransformasi menjadi motor yang memiliki daya tarik. Di atas lintasan, Aprilia RS-GP bahkan jadi penantang dominasi Ducati Desmosedici. Tak heran jika akhirnya banyak pembalap yang kepincut.  

Dari segi pengembangan motor, Aprilia sudah banyak berbenah. Ergonomis motor diperbaiki, performa mesin ditingkatkan, dan sistem elektronik pun dioptimalkan. Aprilia juga tak segan melakukan sederet inovasi seperti mencoba swingarm karbon dan selalu mengembangkan peranti aerodinamika.

3. Meski sempat menolak, Bezzecchi ternyata masih berjodoh dengan Aprilia

Bersamaan dengan menanjaknya prestasi Aprilia, Bezzecchi yang debut di kelas MotoGP mulai 2022 juga tampil memukau. Selama 3 musim di atas Ducati Desmosedici, Bezzecchi mengoleksi 9 podium, termasuk 3 kemenangan. Bezzecchi jadi pembalap pertama yang mempersembahkan kemenangan bagi tim VR46 Racing milik Valentino Rossi.

Hanya saja, musim 2024 jadi momen yang sulit bagi Bezzecchi. Di atas Ducati Desmosedici GP23, Bezzechi tak bisa mengeluarkan performa terbaiknya. Itu terjadi lantaran ia tak bisa mendapat pengaturan sempurna antara motor dan konstruksi baru ban belakang Michelin.

Jodoh memang tak ke mana. Saat Bezzecchi jemu dengan kondisinya, kesempatan datang dari Aprilia yang ditinggalkan kedua pembalap pabrikannya. Kini giliran Bezzecchi yang mendekati Rivola.

“Tahun lalu, ketika kesempatan lain muncul setelah Aleix Espargaro mengumumkan pensiun, aku langsung bilang ke manajerku untuk mencoba pindah ke Aprilia. Ternyata kami saling tertarik dan itu menyenangkan ketika Massimo memberiku hand grip (RS-GP) sebelahnya,” ujar Bezzecchi dikutip Speedweek.

Mulai 2025, Marco Bezzecchi memasuki babak baru dalam kariernya. Dengan membela tim pabrikan Aprilia Racing, salah satu impiannya sudah terwujud. Bagi Aprilia, Bezzecchi pun jadi idaman. Ini adalah kombinasi apik antara pembalap Italia dan motor buatan Italia. Hasil apa yang bakal diraih kombinasi keduanya?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ryan Budiman
EditorRyan Budiman
Follow Us