- GP Australia - Gagal start (0 poin);
- GP China - Finis ke-13 pada balapan sprint | Finis kesebelas pada balapan utama (0 poin);
- GP Jepang - FInis kedelapan (4 poin);
- GP Bahrain - Finis ke-13 (0 poin);
- GP Arab Saudi - Finis kesepuluh (1 poin);
- GP Miami - Finis kesepuluh saat balapan sprint | Finis kesebelas saat balapan utama (0 poin);
- GP Emilia Romagna - Finis kesembilan (2 poin);
- GP Monako - Finis keenam (8 poin);
- GP Spanyol - Finis ketujuh (6 poin);
- GP Kanada - Finis ke -16 (0 poin);
- GP Austria - Finis ke-12 (0 poin);
- GP Inggris - Gagal finis (0 poin);
- GP Belgia - Finis kedelapan saat balapan sprint | Finis ke-20 saat balapan utama (1 poin);
- GP Hungaria - Finis kesebelas (0 poin);
- GP Belanda - Finis ketiga (15 poin);
- GP Italia - Finis kesepuluh (1 poin).
Liam Lawson Dukung Isack Hadjar Promosi ke Red Bull pada 2026

- Isack Hadjar gagal start di GP Australia 2025, namun mampu mencetak poin dan naik podium di balapan selanjutnya.
- Hadjar finis ke-3 di GP Belanda 2025 setelah sebelumnya mendapat poin di beberapa balapan lainnya.
- Liam Lawson mendukung promosi Isack Hadjar ke Red Bull pada 2026 karena penampilan konsisten yang menarik perhatian.
Isack Hadjar menjadi salah satu pembalap yang mencuri perhatian di Formula 1 2025. Meski berstatus sebagai debutan, Hadjar mampu menampilkan performa terbaiknya di atas lintasan. Podium di GP Belanda adalah salah satu bukti nyata dari penampilan oke Hadjar di balik kemudi VCARB 02 milik Racing Bulls.
Performa mengesankan Hadjar rupanya menarik perhatian rekan setimnya, Liam Lawson. Pembalap asal Selandia Baru itu menilai Hadjar layak memperoleh promosi ke Red Bull pada 2026. Bahkan, Lawson secara terbuka mendukung Hadjar mendapat kursi balap di tim yang berbasis di Milton Keynes, Inggris, tersebut.
1. Isack Hadjar mengawali debutnya di Formula 1 dengan gagal start di GP Australia 2025
Isack Hadjar mengawali debutnya di Formula 1 2025 dengan hasil mengecewakan. Ia gagal ikut start balapan GP Australia lantaran mobilnya melintir dan menabrak dinding di tikungan kedua saat formation lap. Insiden tersebut membuat Hadjar pulang dengan tangan hampa dari Sirkuit Albert Park.
Hadjar tak bisa menyembunyikan kesedihan atas kejadian yang dialaminya. Bahkan, ayah Lewis Hamilton, Anthony Hamilton, sampai memeluk Hadjar ketika pembalap asal Prancis itu berjalan menuju ke garasi tim. Situasi tersebut menuai respons dari Helmut Marko. Ia memandang ekspresi emosional Hadjar sebagai sesuatu yang agak memalukan.
Di sisi lain, Christian Horner punya pandangan berlawanan dari Helmut Marko. Mantan kepala tim Red Bull itu memahami perasaan Hadjar yang kecewa atas insiden yang mengacaukan balapan debutnya. Horner yakin Hadjar akan bangkit pada seri berikutnya.
"Anda lupa bahwa mereka sebenarnya hanya anak-anak. Tentunya ada banyak emosi untuknya kali ini. Namun, ada banyak hal positif yang bisa diambil dari pekan balap ini saat dia merenunginya. Dia masih punya banyak hari cerah pada kemudian hari," kata Christian Horner dilansir Autosport.
2. Isack Hadjar mampu mencetak poin dalam sejumlah balapan dan naik podium di GP Belanda 2025
Setelah insiden di GP Australia 2025, Isack Hadjar berusaha menjawab keraguan yang dialamatkan kepadanya. Meski gagal dapat poin, pembalap bernomor mobil 6 itu mampu menuntaskan balapan di posisi kesebelas. Hadjar bahkan finis di depan Yuki Tsunoda yang saat itu masih memperkuat Racing Bulls.
Hadjar tak menunggu waktu lama untuk mempersembahkan poin perdana untuk Racing Bulls. Ia berhasil melakukannya ketika finis kedelapan di GP Jepang. Hadjar menjadi pembalap termuda ke-12 dalam sejarah Formula 1 yang meraup poin perdana di kejuaraan pada usia 20 tahun, 6 bulan, 9 hari.
Podium pertama Hadjar akhirnya tiba pada pekan balap GP Belanda. Memulai balapan dari posisi keempat, Hadjar merampungkan balapan di Sirkuit Zandvoort dengan finis di posisi ketiga. Hasil tersebut mendapat sambutan meriah dari kru Racing Bulls. Adapun hasil balap Hadjar hingga GP Italia adalah sebagai berikut.
3. Liam Lawson memuji performa Isack Hadjar selama memperkuat Racing Bulls di Formula 1 2025
Performa oke Isack Hadjar yang dibuktikan dengan sejumlah poin dan satu podium sejauh ini memantik atensi Liam Lawson. Ia memuji kinerja Hadjar yang secara konsisten mengungguli dirinya. Lawson yakin Hadjar mendapat satu kursi balap di Red Bull pada 2026.
"Dia telah melakukan pekerjaan bagus tahun ini. Bisa meraih podium pada musim ini adalah sesuatu yang cukup spektakuler. Dalam beberapa hal, aku pikir ada banyak pembalap yang selalu merasa siap untuk langkah berikutnya. Dia sedang melakukan semua hal yang benar saat ini," kata Liam Lawson dilansir Crash.
Jika Hadjar mendapat promosi ke Red Bull, maka ia akan mengemudikan mobil yang dirancang mengacu pada regulasi baru. Namun, performa mobil baru Red Bull masih belum bisa diprediksi, apalagi tim tersebut menggunakan mesin mereka sendiri untuk pertama kalinya pada 2026. Walau demikian, Lawson percaya Hadjar dapat beradaptasi dengan situasi semacam itu.
"Itu tergantung pada kondisi mobil tahun depan dan bagaimana mengemudikannya. Itu mungkin hal terpenting untuk saat ini. Jadi, ada banyak variabel di sana. Dia siap sebagai pembalap. Jika kamu siap berada di Formula 1 sejak awal, aku pikir kamu akan siap untuk posisi semacam itu," jelas Liam Lawson dikutip Crash.
Formula 1 2025 menyisakan delapan seri balap. Hadjar masih berpeluang menambah poin dan naik podium pada balapan berikutnya. Saat ini, Hadjar bertengger di peringkat kesembilan dalam klasemen pembalap lewat perolehan 38 poin.