Marquez Gak Punya Aura Sekuat Rossi, Benarkah?
- Andrea Iannone menegaskan kemampuan Marquez sebagai pembalap tidak perlu diragukan lagi, namun bukan favoritnya.
- Iannone menganggap Valentino Rossi memiliki kharisma dan sisi magis yang tidak dimiliki oleh Marquez.
- Penilaian Iannone terhadap Marquez dipengaruhi oleh insiden musim 2015 yang mencoreng reputasinya sebagai pembalap.
Jakarta, IDN Times - Marc Marquez kembali menjadi sorotan. Ini menyusul penilaian kritis dari mantan rivalnya di MotoGP, Andrea Iannone. Meskipun demikian, Iannone tak meragukan kemampuan Marquez sebagai juara.
Kendati mengakui bakat besar Marquez, Iannone menilai ada sesuatu yang kurang darinya. Menurut Iannone, juara dunia delapan kali itu tidak memiliki aura dan daya tarik seperti yang dimiliki Valentino Rossi sepanjang kariernya.
1. Soal bakat dan preferensi pribadi
Andrea Iannone menegaskan, kemampuan Marquez sebagai pembalap tidak perlu diragukan lagi. Namun, itu tak membuat Marquez menjadi favorit Iannone.
"Tidak ada yang meragukan bakatnya dan dia cepat. Namun dia bukan favorit saya, karena saya lebih menyukai (Kevin) Schwantz atau (Marco) Lucchinelli, pembalap yang punya magis, sikap, dan kharisma, bukan sekadar kemampuan membalap," kata Iannone, mengutip Crash.
2. Jadikan Rossi sebagai contoh
Bagi Iannone, pembalap hebat bukan hanya soal keterampilan di lintasan. Salah satu pembalap yang dijadikan contoh punya kharisma dan sisi magis tersendiri adalah Rossi.
"Contoh yang saya pikirkan, Valentino Rossi. Marc tidak memberikan kesan yang sama," kata Iannone.
3. Preseden buruk soal insiden 2015
Penilaian Iannone terhadap Marquez juga dipengaruhi oleh insiden musim 2015 yang kontroversial. Iannone menilai, kejadian tersebut mencoreng reputasi Marquez sebagai pembalap. Meski begitu, Iannone tetap mengakui status Marquez sebagai juara besar di MotoGP
"Apa yang terjadi mencoreng reputasinya dan bukan hal yang baik bagi olahraga ini. Marc punya kebiasaan seperti itu. Dia akan sejajar denganmu, lalu menjatuhkanmu. Dia juara hebat, cedera, dan melakukan segalanya untuk kembali," ujar Iannone.


















