Max Verstappen Kritik Penyelenggaraan Sprint Race GP China 2024

GP China kembali ke kalender Formula 1 pada 2024. Sebelumnya, seri tersebut terpaksa absen lantaran pandemik COVID-19. Kali terakhir GP China menjadi tuan rumah balapan Formula 1 adalah pada 2019. Saat itu, Lewis Hamilton berhasil finis sebagai pemenang.
Menjelang GP China yang digelar pada 19–21 April 2024, Max Verstappen memberi kritik terhadap penyelenggaraan sprint race di Shanghai International Circuit. Pembalap Red Bull itu dengan tegas menyebut sprint race di GP China bukanlah langkah yang tepat. Apa yang melatarbelakangi kritikan Max Verstappen tersebut?
1. GP China menjadi salah satu seri balap yang menggelar sprint race pada 2024

GP China masuk dalam 1 dari 6 seri balap di Formula 1 2024 yang menggelar sprint race. Ini menjadi kali pertama Shanghai International Circuit melangsungkan sesi tersebut. Selain GP China, seri lainnya yang juga menggelar sprint race, antara lain, GP Miami, Austria, Amerika Serikat, Brasil, dan Qatar.
Terdapat perubahan pada pekan balap yang menggelar sprint race. Sesi kualifikasi sprint race pada 2024 berganti ke Jumat siang waktu setempat. Sprint race digelar pada Sabtu pagi. Sementara itu, sesi kualifikasi untuk main race berlangsung pada Sabtu siang waktu setempat yang sama seperti waktu kualifikasi pada pekan balap tradisional.
Perubahan tersebut memungkinkan tim melakukan perubahan pada mobil mereka setelah sprint race. Hal itu karena parc ferme condition belum diterapkan mengingat sesi kualifikasi pertama (Q1) berlangsung beberapa jam setelah sprint race. Melansir Motorsport, parc ferme condition akan berlaku begitu lampu hijau menyala untuk memulai Q1. Saat parc ferme condition aktif, tim tak bisa secara bebas melakukan perubahan pada mobil karena dalam pengawasan tim pengawas.
2. Max Verstappen lebih memilih GP China 2024 digelar dalam format pekan balap normal

Meski terjadi perubahan susunan jadwal pekan balap sprint race, waktu yang dimiliki tim dan pembalap untuk mempersiapkan diri selama GP China terbilang terbatas. Sebab, mereka hanya memiliki satu sesi latihan yang dihelat pada Jumat siang. Selain itu, Shanghai International Circuit juga sudah lama absen dari kalender kejuaraan sehingga kondisi trek dapat memengaruhi jalannya balapan.
Situasi tersebut menjadi perhatian Max Verstappen. Pemilik tiga gelar juara Formula 1 itu menilai langkah menggelar sprint race di GP China tahun ini sebagai keputusan kurang tepat. Verstappen lebih memilih format pekan balap tradisional guna memberikan waktu lebih banyak bagi tim serta pembalap mempersiapkan pengaturan terbaik mereka.
“Aku pikir itu tidak bagus untuk melakukannya, katakanlah seperti itu. Sebab, saat Anda telah meninggalkan trek untuk waktu yang cukup lama, aku pikir Anda tak pernah tahu apa yang Anda akan alami, bukan? Jadi, akan lebih baik menggelar pekan balap normal di sana,” kata Verstappen dilansir PlanetF1.
3. Max Verstappen berharap dirinya dan Red Bull tampil bagus di GP China 2024

Max Verstappen tak menampik bahwa gelaran sprint race di GP China berpotensi menambah semarak jalannya pekan balap. Namun, Verstappen tetap menegaskan bahwa keputusan tersebut bukanlah hal baik dari sudut pandang sebagai pembalap. Meski begitu, rekan setim Sergio Perez tersebut berharap dirinya dan Red Bull dapat bekerja maksimal pada akhir pekan nanti.
“Itu mungkin akan membuat segalanya menjadi lebih menarik. Itulah yang mungkin ingin mereka lihat. Namun, dari sudut pandang berkendara dan kinerja olahraga, aku rasa itu bukan hal paling cerdas untuk dilakukan.
Kami akan melihat apa yang kami dapat di sana. Aku selalu suka menjalani balapan di sana. Mudah-mudahan, kami bisa bekerja sebaik mungkin dan semoga kami tidak perlu menyempurnakan terlalu banyak hal pada mobil kami,” ucap Verstappen dikutip PlanetF1.
Max Verstappen telah menjalani GP China sebanyak lima kali di Formula 1. Hasil terbaiknya adalah finis ketiga pada 2017. Apakah Verstappen mampu memperoleh kemenangan perdana di GP China?