Mengenal Kontrak 10 Hari di NBA 2022/23, Apa Itu?

Jakarta, IDN Times - Per Kamis (5/1/2023), NBA menerapkan aturan kontrak baru yang bisa dimanfaatkan semua tim. Aturan itu bernama kontrak 10 hari.
Dengan adanya kontrak ini, setiap tim di NBA diberikan keleluasaan untuk memperkuat skuad. Bagi tim-tim NBA yang acap diserang badai cedera, aturan ini memberikan angin segar karena bisa merekrut pemain baru.
Seperti apa aturan 10 hari kontrak di NBA 2022/23 ini? Mari kita ulas, dilansir Marca.
1. Apa itu aturan 10 hari kontrak?

Dari permukaan, aturan ini mengizinkan tim NBA untuk mengontrak pemain selama 10 hari. Jadi, mereka berhak untuk mengontrak pemain setidaknya untuk main selama tiga laga.
Lazimnya, kontrak ini dipakai oleh tim-tim yang memiliki roster terbatas, dan dihantam badai cedera. Namun, tak jarang kontrak ini dipakai sebagai ajang menguji pemain, sebelum dipermanenkan.
2. Ada dua tipe kontrak 10 hari

Ada dua tipe kontrak 10 hari ini, yaitu hardship dan standar. Dua tipe kontrak ini memiliki aturan dan cara main yang berbeda. Berikut perbedaannya.
- Kontrak hardship bisa dipakai jika tim memiliki banyak pemain yang cedera, dan bisa dilakukan di luar jendela transfer
- Kontrak standar hanya bisa dipakai jika sebuah tim memiliki kurang dari 15 roster di tim
- Kontrak standar tidak masuk dalam salary cap dan pajak tim, sedangkan hardship tetap masuk
- Seorang pemain bisa meneken kontrak 10 hari standar, maksimal dua kali di satu tim dalam musim yang sama. Tapi, untuk hardship, bisa lebih dari dua kali
3. Berapa kisaran harga kontrak 10 hari di NBA?

Untuk kisaran harganya, kontrak 10 hari ini biasanya sekitar 61 ribu hingga 175 ribu dolar Amerika Serikat (setara Rp954 juta sampai Rp2,7 miliar). Semua tergantung dari kualitas dan kesepakatan pemain dan tim.
Diprediksi, akan banyak tim-tim NBA yang memanfaatkan 10 hari kontrak ini sekarang. Apalagi, banyak tim-tim yang dilanda kekurangan pemain, hingga kekurangan kualitas yang menyebabkan mereka urung tampil apik musim ini.