Pasca Kepergiannya, Kobe Bryant Harus Rela Meninggalkan 4 Hal Ini

Kobe menikahi seorang wanita bernama Vanessa Laine pada 18 April 2001 yang lalu. Pada waktu itu, Vanessa bahkan masih berusia 18 tahun. Selama hampir 19 tahun menikah, Kobe dan Vanessa dikaruniai 4 orang putri yang mereka beri nama: Natalia Diamante Bryant, Gianna Maria-Onore Bryant, Bianka Bella Bryant, dan Capri Kobe Bryant.

Kini, sang istri dan ketiga putrinya (Natalia, Bianka dan Capri) harus merelakan kepergian Kobe dan Gigi untuk selama-lamanya. Padahal anak keempat mereka, Capri, baru saja berusia 7 bulan. Keep strong, Vanessa!

Sepanjang kariernya, Kobe Bryant mendapatkan julukan “The Black Mamba”. Setelah pensiun pada tahun 2016 yang lalu, ia akhirnya mendirikan sebuah akademi basket bernama Mamba Sports Academy bersama rekannya, Chad Faulker. Keduanya sangat berfokus pada regenerasi atlet basket muda berbakat di Amerika Serikat.

Kala itu, dilansir dari Yahoo Sports, Kobe ungkapkan keinginannya untuk menanamkan "Mamba Mentality" atau semangat keingintahuan yang konstan dan hasrat tampil maksimal di tiap pertandingan lewat akademi naungannya kepada para anak didiknya.

Sekadar informasi, Gigi pun ikut masuk dalam Mamba Academy lho. Saking cintanya Gigi dengan basket, banyak yang mengatakan bahwa Gigi menjadi mimpi regenerasi basket Kobe Bryant di WNBA. Rasanya masuk akademi sesuai dengan passion dan langsung diajarkan sang ayah, pasti berharga banget.

Tidak hanya jago di atas lapangan, kesuksesan Kobe juga diakui dari segi bisnis. Sebelum ia akhirnya benar-benar pensiun, ia sudah lebih dulu memilih untuk merambah ke dunia bisnis. Tahun 2013 lalu, Kobe bersama Jeff Stibel mendirikan modal ventura bernama Bryant Stibel yang mencakup perusahaan media, teknologi, dan juga data. Setidaknya Dell, Alibaba, Fortnite Epic Games, dan 7 investasi lainnya pun sempat mendapatkan suntikan dana dari perusahaan ini.

Kunci kesuksesan "Mamba Mentality" memang sangat berpengaruh pada kerja keras, kegigihan serta mentalitas dari sang legenda. Semasa hidupnya, Kobe bertekad untuk terus menginspirasi banyak orang. Hingga pada akhirnya, ia menerbitkan konsep kesuksesan tersebut melalui sebuah buku berjudul "The Mamba Mentality: How I Play" pada Oktober 2018 lalu.

Tapi mimpinya untuk terus menginspirasi tidak hanya sampai di situ. Paulo Coelho, seorang penulis terkenal asal Brazil, bahkan menyebutkan bahwa Kobe ungkapkan keinginannya untuk menulis buku bersama satu tahun yang lalu. Menurut penuturan Coelho, Kobe bahkan belum menjelaskan secara rinci terkait buku tersebut namun ia mengaku sudah mengumpulkan draf untuk buku kolaborasinya tersebut.

Meski takdir sudah berkata lain, Kobe Bryant sudah sangat menginspirasi banyak orang di dunia ini dan ia akan terus menjadi legenda basket sepanjang sejarah. Rest in power, legend!