Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Perbaikan Prestasi, PBSI Luncurkan Sport Science Analytics

PBSI meluncurkan platform PBSI Sport Science Analytics (IDN Times/Margith Damanik)
Intinya sih...
  • PBSI meluncurkan platform PBSI Sport Science Analytics untuk meningkatkan performa atlet bulu tangkis.
  • Platform berbasis website ini memberikan data kondisi atlet, catatan kesehatan, rekomendasi intervensi, dan program pengembangan.
  • Platform ini diterapkan ke seluruh atlet Pelatnas Cipayung dan berguna untuk pelatih mempersiapkan program latihan.

Jakarta, IDN Times - Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) secara resmi meluncurkan platform PBSI Sport Scinece Analytics. Instrumen ini diluncurkan demi membantu meningkatkan performa atlet.

Peluncuran platform ini dilaksanakan di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta Timur pada Senin (13/1/2025), dan dihadiri langsung Ketua Umum PBSI, Fadil Imran.

Lewat platform ini, diharapkan informasi dari tim pendukung kepada tim pengguna informasi, seperti pelatih teknik, pelatih fisik, fisioterapis, dokter, hingga katering, bisa diteruskan ke pihak-pihak terkait demi memantau performa dan mengintervensi atlet. Hasil dari sport science analytics ini sekaligus jadi data dasar pertama PBSI dalam kepengurusan yang baru.

1. Belum sempurna

Ketua Umum PBSI, Fadil Imran dalam peluncuran platform PBSI Sport Science Analytics (IDN Times/Margith Damanik)

PBSI Sport Science Analytics merupakan platform berbasis website. PBSI mengakui platform ini belum sempurna dan masih akan terus dikembangkan.

Pada tahap pertama pengembangannya, paltform ini berfungsi sebagai pangkalan data kondisi atlet, catatan kejadian yang berhubungan dengan kesehatan, kebugaran dan cedera, serta rekomendasi intervensi dan program pengembangan dari tim pendukung yang meliputi tim medis, fisioterapi, dan nutrisi. Fitur-fitur utama dalam platform ini adalah data terintegrasi, logbook dari bidang-bidang, dan komparasi atlet.

"Platform yang diluncurkan saat ini bersifat rintisan, masih belum sempurna, dan akan terus dikembangkan untuk membangun ekosistem sport science yang komprehensif. Untuk itu, kami juga menggandeng para profesional dan pakar," kata Fadil dalam acara peluncuran.

2. Sudah sempat diterapkan untuk Olimpiade 2024 Paris

Koordinator Tim Pendukung PBSI, Nanang Kusuma dalam peluncuran platform PBSI Sport Scinece Analytics (IDN Times/Margith Damanik)

Sport science sebenarnya bukan barang baru yang digunakan PBSI. Pada masa persiapan Olimpiade 2024 Paris lalu, tim adhoc PBSI menggunakan sport scinece yang serupa. Namun, kali ini, platform tersebut diterapkan ke seluruh atlet Pelatnas Cipayung.

"Kalau yang tim adhoc yang waktu lalu memang kami fokus untuk persiapan yang (berangkat) Olimpiade 2024 Paris. Nah, saat ini kami mencoba mengukur semuanya. Untuk mendapatkan, yang pertama baseline atau standar awal, standar atlet pelatnas," kata Koordinator Tim Pendukung PBSI, Nanang Kusuma, pada kesempatan yang sama.

3. Tak hanya untuk kepentingan atlet

PBSI meluncurkan platform PBSI Sport Science Analytics (IDN Times/Margith Damanik)

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) Pelatnas PBSI, Eng Hian, mengatakan penerapan sport scince analytics ini bukan hanya untuk kepentingan atlet. Hasil data sport science analytics ini juga berguna untuk pelatih mempersiapkan program latihannya.

"Dengan adanya data pendukung, akan meningkatkan komunikasi pelatih fisik dan teknis terkait atlet secara real time," kata Eng Hian.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Satria Permana
EditorSatria Permana
Follow Us