Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Perbasi Sanksi Pelaku Kekerasan di Turnamen Basket Junior

Perbasi sanksi pelaku kekerasan di SDH Basketball Cup 2025. (IDN Times/Istimewa).
Perbasi sanksi pelaku kekerasan di SDH Basketball Cup 2025. (IDN Times/Istimewa).
Intinya sih...
  • Perbasi menjatuhkan sanksi kepada pelaku anak yang sengaja menyikut kepala lawan dalam turnamen basket antarpelajar.
  • Video insiden viral di media sosial, Perbasi melakukan investigasi dan menemukan unsur kesengajaan, memberikan larangan bermain selama 2 tahun.
  • Ketua Umum Perbasi mengutuk kekerasan dalam olahraga, mengimbau masyarakat melaporkan insiden serupa untuk tindakan tegas. Menyatakan tidak ada ruang untuk kekerasan dalam olahraga bola basket.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) mengambil langkah tegas terkait kasus kekerasan di turnamen antarpelajar bertajuk SDH Basketball Cup 2025 di Bogor. Federasi menjatuhkan hukuman dua tahun kepada pelaku anak berinisial RCS.

Insiden itu terjadi dalam laga SMP Mardi Waluyo Cibinong kontra SMPN 1 Kota Bogor. RCS yang membela SMP Mardi Waluya secara sengaja menyikut bagian belakang kepala salah satu lawannya.

1. Disanksi larangan bertanding dua tahun

Aksi RCS tersebut viral di media sosial. Perbasi pun turun tangan untuk melakukan investigasi. Lewat hasil investigasi, Perbasi menjatuhkan sanksi kepada RCS berupa larangan bermain dua tahun di kompetisi dalam negeri.

"Setelah komunikasi dan pendalaman, memang terbukti dan terlihat jelas dari video rekaman yang sudah terjadi bahwa ada unsur kesengajaan dan memang perlakuan yang tidak baik dari pemain yang bernama RCS," kata Ketua Umum Perbasi, Budisatria Djiwandono dalam jumpa pers, Minggu (23/2/2025).

"Perbasi memutuskan untuk memberikan sanksi kepada RCS dari SMP Mardi Waluyo Cibinong, yaitu larangan bermain basket selama dua tahun dalam seluruh pertandingan yang ada di Indonesia," lanjutnya.

2. Perbasi kutuk segala kekerasan di cabor bola basket

Perbasi mengutuk segala kekerasan di cabang olahraga (cabor) bola basket. Budisatrio berharap tindakan tegas ini dapat mencegah terulangnya insiden terseut.

"Kami tidak ingin kejadian ini terulang, makanya memutuskan untuk memberikan sanksi tersebut. Tidak ada ruang untuk kekerasan. Kalau mau sikut-sikutan, tonjok-tonjokan, silakan ikut MMA," ucap Budisatrio.

3. Lihat kasus serupa? Laporkan ke Perbasi

  1. Budisatrio juga mengimbau kepada masyarakat agar melaporkan ke Perbasi andai melihat kejadian serupa. Perbasi yakin betul insiden ini banyak terjadi, namun tak tercium hingga ke federasi.

"Kalau ada kejadian-kejadian yang belum kami ketahui, silakan laporkan, kami sangat terbuka. Setelah ini, kami DPP Perbasi masih akan mendalami ekosistem dari sekolah dan perangkat lain yang terlibat. Bilamana ada temuan lain, kami tidak akan ragu memberikan sanksi tegas," kata Budisatrio.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Tino Satrio
EditorTino Satrio
Follow Us