Viral Pemukulan Siswa di Bogor Saat Tanding Basket, Perbasi Selidiki

- Siswa SMP Mardi Waluya Cibinong diduga melakukan pemukulan terhadap siswa SMPN 1 Bogor, viral di media sosial.
- Selebgram Foren menceritakan keponakannya yang menjadi korban pemukulan, serta beberapa anggota tim basket SMPN 1 Bogor lainnya.
- Pihak SMP Mardi Waluya Cibinong sedang menindaklanjuti kejadian secara internal, sementara Perbasi mengutuk keras aksi kekerasan dalam pertandingan tersebut.
Bogor, IDN Times - Viral di media sosial sebuah insiden pemukulan yang terjadi ketika seorang siswa SMP Mardi Waluya Cibinong, berinisial RC, diduga melakukan pemukulan terhadap siswa SMPN 1 Bogor, berinisial S, menggunakan sikut tepat di kepala.
Video kejadian ini pun menjadi ramai di media sosial setelah tersebarnya tayangan rekaman tersebut.
1. Selebgram Foren ungkap kekerasan dalam turnamen

Dalam unggahan akun Tiktok @alfiantowijawa, selebgram Foren menceritakan bahwa S adalah keponakannya yang dipukul oleh RC.
Foren menyebut bahwa kekerasan ini tidak hanya dialami oleh S, namun beberapa anggota tim basket SMPN 1 Bogor lainnya juga menjadi korban, dengan bentuk kekerasan lain seperti pukulan di bagian perut dan sleding yang membuat mereka terjatuh.
"Hati-hati buat orang tua di seluruh Indonesia, karena pendidikan di Indonesia saat ini enggak baik-baik aja. Beberapa waktu lalu keponakan aku yang bernama S dipukul terang-terangan oleh oknum yang bernama RC dari SMP Mardi Waluya Cibinong, korbannya itu bukan cuma keponakan aku aja, tapi juga anak-anak basket SMP 1 lainnya," ujarnya dalam video.
2. Sekolah SMP Mardi Waluya Cibinong angkat bicara

Setelah video pemukulan viral, pihak SMP Mardi Waluya Cibinong buka suara. Kepala Sekolah SMP Mardi Waluya Cibinong, Rini Astuti, mengonfirmasi bahwa pihaknya sedang menindaklanjuti kejadian tersebut secara internal dan berupaya menyelesaikan permasalahan ini secara internal dengan pihak yang terkait.
"Terkait kasus ini, izin kami selesaikan secara internal dulu," kata Rini.
3. Perbasi turunkan tim selidiki kasus ini

Perbasi (Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia) mengutuk keras aksi kekerasan yang terjadi dalam pertandingan tersebut.
Ketua Umum Perbasi, Budisatrio Djiwandono dalam unggahan video yang tersebar di media sosial menegaskan bahwa tidak ada ruang untuk kekerasan dalam olahraga, dan tindakan tegas akan diambil untuk memberikan contoh agar kejadian serupa tidak terulang. Perbasi juga telah menurunkan tim untuk menyelidiki kasus ini lebih lanjut.