Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Perbedaan Sepatu Running dan Training, Jangan Salah Beli

Perbedaan sepatu running dan training (pexels.com)
Perbedaan sepatu running dan training (pexels.com)

Pernah membaca istilah sepatu running dan sepatu training saat ingin membeli sepatu? Keduanya adalah jenis sepatu yang memang sama-sama dirancang untuk kegiatan olahraga. Karena sama-sama dianggap sepatu olahraga, terkadang orang awam menggunakan sepatu-sepatu ini untuk jogging, angkat beban, hingga olahraga lainnya.

Namun, tahukah kamu kalau sepatu running dan training adalah dua jenis sepatu yang sangat berbeda? Mulai dari struktur, bentuk sol, hingga penggunaannya. Mengetahui perbedaan dua sepatu ini sangat penting karena bisa berpengaruh pada performa saat berolahraga hingga mengurangi risiko cedera.

Berikut beberapa perbedaan sepatu running dan training yang wajib diketahui. Simak penjelasannya di bawah ini.

1. Penggunaan sepatu

Sepatu lari Specs (instagram.com/specs_running)
Sepatu lari Specs (instagram.com/specs_running)

Perbedaan sepatu running dan training yang paling utama berada pada penggunaannya. Meski sama-sama sepatu olahraga, tapi kegunaannya jelas berbeda.

Sesuai namanya, sepatu running lebih cocok dipakai untuk olahraga lari, baik jogging, lari jarak jauh, atau lari jarak dekat. Sepatu running memang didesain untuk menunjang performa dan kenyamanan kaki saat berlari.

Sedangkan sepatu training lebih cocok digunakan untuk melakukan latihan angkat beban di gym dan latihan dengan gerakan ke samping (lateral). Sepatu training bisa menjaga kaki lebih stabil dan fleksibel saat melakukan latihan-latihan tersebut.

2. Struktur sepatu

Ilustrasi sepatu training (pexels.com/Jeshoot)
Ilustrasi sepatu training (pexels.com/Jeshoot)

Perbedaan sepatu running dan training juga terletak pada struktur sepatunya. Struktur sepatu adalah keseluruhan bentuk, siluet, hingga material pada sebuah sepatu secara umum. Perbedaan struktur pada sepatu biasanya bisa dilihat secara jelas jika disandingkan.

Struktur sepatu running biasanya memiliki bobot yang ringan dan fleksibel di bagian depan. Tujuannya untuk memudahkan gerakan kaki ke depan. Lalu, sepatu running biasanya memiliki struktur yang kaku di bagian belakang untuk menopang tumit saat berlari.

Sedangkan sepatu training memiliki struktur yang lebih kaku di bagian samping. Tujuannya agar mendukung keseimbangan kaki saat melakukan berbagai gerakan latihan seperti angkat beban, squat, dan lunges.

3. Desain sol

Ilustrasi sepatu lari (freepik.com/wayhomestudio)
Ilustrasi sepatu lari (freepik.com/wayhomestudio)

Desain sol sepatu running dan training juga berbeda jika diperhatikan dengan saksama. Sepatu running memiliki sol yang lebih tebal di bagian tumit karena bertujuan untuk meredam benturan saat kaki melangkah di permukaan tanah.

Sedangkan sepatu training memiliki desain sol yang lebih tipis, datar, dan fleksibel. Tujuannya untuk membuat kaki lebih nyaman saat melakukan gerakan-gerakan latihan.

Oleh sebab itu, sepatu training cocok digunakan untuk latihan angkat beban dan gerakan-gerakan lateral atau ke samping. Sol yang datar bisa membuat kaki lebih stabil, sehingga mengurangi risiko cedera.

4. Bentuk upper

Ilustrasi sepatu training (pexels.com/Mart Production)
Ilustrasi sepatu training (pexels.com/Mart Production)

Perbedaan sepatu running dan training juga terletak pada bentuk upper. Upper merupakan seluruh bagian kain yang menutupi kaki bagian atas. Pemilihan bahan upper bisa sangat berpengaruh bagi kenyamanan penggunanya.

Meski sekilas mirip, tapi upper kedua jenis sepatu ini memiliki perbedaan yang cukup jelas. Bagian upper sepatu running biasanya menggunakan bahan yang lebih ringan dan breathable, sehingga kaki lebih nyaman saat berlari. Bahan seperti mesh paling sering digunakan pada sepatu running karena bisa menjaga kaki tetap kering dan tidak cepat panas.

Sedangkan bagian upper sepatu training umumnya dibuat menggunakan bahan yang lebih tebal dan kokoh supaya bisa menahan gerakan dan tekanan dari tubuh bagian atas. Selain itu, upper yang kuat juga membantu kaki lebih stabil selama melakukan latihan.

5. Bantalan sepatu

Asics Novablast (Instagram/asics)
Asics Novablast (Instagram/asics)

Sol yang berbeda juga menyebabkan bantalan di dalam sepatu running dan training juga berbeda. Umumnya, sepatu running memiliki bantalan yang lebih tebal pada bagian tumit dan tengah kaki untuk mengurangi tekanan saat kaki menapak tanah dan mengurangi risiko nyeri lutut hingga nyeri pergelangan kaki.

Sementara sepatu training memiliki bantalan yang lebih tipis karena justru bisa memudahkan dalam melakukan latihan yang memiliki intensitas tinggi, seperti angkat beban. Dengan bantalan tipis, seseorang bisa jadi lebih stabil dan meminimalisasi risiko cedera.

Nah, itulah beberapa perbedaan sepatu running dan training yang sekilas sama, tapi ternyata jelas berbeda. Oleh sebab itu, penting untuk memahami perbedaannya terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk membelinya. Semoga bermanfaat!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Satria Permana
Yogama WO
3+
Satria Permana
EditorSatria Permana
Yogama WO
EditorYogama WO
Follow Us