Percepat Zona Bebas Penyakit Kuda, Pordasi Gandeng Pemda Bali

- Pengurus Pordasi berupaya percepatan zona bebas penyakit kuda dengan melibatkan Pemprov Bali.
- Animal welfare menjadi prioritas dalam pengembangan peternakan kuda dan cabang olahraganya.
- Bali dinilai memiliki potensi besar menjadi tuan rumah event olahraga berkuda internasional, namun standar kesehatan dan kesejahteraan kuda harus ditingkatkan.
Jakarta, IDN Times - Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP Pordasi) pimpinan Aryo Djojohadikusumo menggedor percepatan zona bebas penyakit kuda (Equine Disease Free Zone). Demi mempercepat realisasinya, mereka kini menggandeng Pemprov Bali.
Animal wlfare menjadi salah satu prioritas Pordasi, sesuai hasil dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) pada 1 Februari 2025. Ini menjadi salah satu fondasi utama dalam pengembangan, baik peternakan kuda dan cabang olahraganya.
1. Demi tingkatkan standar ke skala internasional

Pordasi telah meneken kerja sama dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali dan melakukan koordinasi di Pantai Mutiara, Sanur, Denpasar Selatan, Minggu pada 23 Februari 2025.
Bali dinilai memiliki potensi besar menjadi tuan rumah event olahraga berkuda bertaraf internasional. Namun, standar kesehatan dan kesejahteraan kuda harus memadai terlebih dahulu.
"Saat ini Bali bebas penyakit kuda skala nasional, sehingga perlu ditingkatkan ke skala internasional. Bali memiliki potensi besar menjadi pusat olahraga berkuda dunia," kata Ketua Komisi Peternakan, Kesehatan, dan Registrasi Ternak Kuda PP Pordasi, Prof. Muladno dalam keterangannya.
2. Populasi kuda di Bali mengalami penurunan

Dalam keterangannya, populasi kuda di Bali mengalami penurunan yang signifikan, sejak 2021 lalu. Karena itu, Pordasi dan Pemda Bali sepakat mendorong pengembangan peternakan kuda yang terintegrasi.
"Untuk membuat zero kasus itu panjang, ini yang perlu dibahas ke depan, termasuk pengawasannya. Dinas juga tentu ada aturannya, bagaimana mengendalikan dan membatasi," ujar Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Ni Luh Sukadani.
3. Kuda lokal Bali punya potensi yang tinggi

Sementara, Ketua Pengprov Pordasi Bali, I Wayan Gede Suadnyana berharap Pulau Dewata dapat menjadi destinasi utama ajang olahraga berkuda. Apalagi, kuda lokal di Bali memiliki potensi yang tinggi.
"Potensi kuda lokal kita cukup besar. Jadi, kuda lokal bisa membackup semua sport pariwisata, seperti Polo dan lainnya. Kami di Pengprov Bali sangat mendukung penuh," ujar I Wayan Gede Suadnyana.