Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Perjalanan Jonatan Christie hingga Piala Thomas, Sempat Dirundung!

Jonatan Christie, tunggal putra Indonesia, memeluk piala Thomas Cup 2020. (instagram.com/badminton.ina)

Jonatan Christie kembali menunjukkan kemampuan terbaiknya di bulu tangkis. Atlet yang kerap disapa Jojo ini berhasil membawa Indonesia meraih Piala Thomas setelah 19 tahun penantian. Jojo yang bermain di partai ketiga saat itu harus melawan tunggal putra andalan China, Li Shi Feng.

Indonesia yang sudah unggul 2-0 membuat Jojo semakin percaya diri untuk menuntaskan laga final tersebut. Sayangnya, Jojo sempat tumbang di set kedua sehingga pertandingan berlanjut ke set ketiga. Tanpa ampun, skor Jojo melesat di partai penentuan.

Jojo sukses menaklukkan Li Shi Feng melalui pertarungan tiga set dan memastikan Indonesia membawa pulang Piala Thomas 2020. Namun, sebelum menjadi penentu, Jojo kerap gagal membuktikan diri.

Berikut perjalanan karier Jonatan Christie hingga meraih Piala Thomas bersama tim Merah Putih.

1. Emas Sea Games 2017

Tim Indonesia menjalani latihan menjelang turnamen Piala Thomas dan Uber 2020. (instagram.com/badminton.ina)

Bakat Jonatan Christie di bulu tangkis memang sudah terlihat sejak kecil. Jojo juga beberapa kali meraih gelar di level junior. Bahkan, atlet bernama lengkap Leonardus Jonatan Christie itu sempat menduduki peringkat satu dunia di level junior.

Setelah menapaki level senior, Jojo masih belum menunjukkan perkembangan. Ia mulai naik ketika berhasil menyabet medali emas tunggal putra di Sea Games Kuala Lumpur 2017. Tak hanya itu, Jojo juga melengkapi gelarnya dengan emas di sektor beregu.

2. Emas Asian Games 2018

Jonatan Christie selebrasi setelah memenangi laga final Thomas Cup 2020. (instagram.com/badmintom.ina)

Tahun berikutnya, Jonatan kembali menunjukkan kemampuan terbaiknya. Atlet berusia 24 tahun itu sukses meraih emas di ajang Asian Games 2018. Jonatan membuktikan dirinya kala bertanding di rumah sendiri.

Jojo berhasil menaklukkan tunggal putra Taiwan, Chou Tien Chen, melalui pertarungan tiga set. Kemenangan Jojo juga sekaligus membalas kekalahan Anthony Sinisuka Ginting yang kalah pada babak semifinal.

3. Kehilangan sang kakak

Jonatan Christie kala tampil di Thomas Cup 2020. (instagram.com/bwf.official)

Pandemi COVID-19 yang melanda dunia membuat semua turnamen bulu tangkis dibatalkan, tak terkecuali pesta olahraga terbesar di dunia yang diselenggarakan setiap empat tahun sekali, Olimpiade.

Memasuki awal tahun 2021, turnamen bulu tangkis kembali digelar. Diawali dengan tiga turnamen yang digelar di Thailand. Jonatan Christie yang turut bertanding harus menerima kabar buruk ketika mengetahui keluarganya terkena virus mematikan itu.

Ayah, ibu, dan saudara kandungnya terpapar COVID-19. Mereka dirawat di rumah sakit yang berbeda. Setibanya di Jakarta, Jojo mengalami duka yang mendalam ketika ditinggal oleh kakak kandungnya, Ivan Christie. Ivan berpulang pada usia 29 tahun.

Kejadian ini tentu membuat Jojo sangat terpukul karena ia tidak ada saat keluarganya terserang virus COVID-19. Jojo harus melaksanakan tugasnya sebagai salah satu atlet yang bertanding di Thailand saat itu.

4. Merosot sampai di Olimpiade Tokyo

Jonatan Christie, tunggal putra Indonesia, berlaga di Thomas Cup 2020. (instagram.com/jonatanchristieofficial)

Perginya sang kakak tentu masih sangat membekas di hati atlet berusia 24 tahun ini. Jonatan bertekad untuk menjadi yang terbaik di setiap turnamen yang diikutinya demi membuat sang kakak bangga. Sayangnya, Jojo belum bisa tampil maksimal di Olimpiade Tokyo 2020.

Pasang surut karier Jonatan Christie kembali berlanjut. Turnamen yang menjadi incarannya gagal diraih pada babak awal. Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting adalah dua wakil Indonesia di sektor tunggal putra pada Olimpiade Tokyo 2020 yang digelar pada Agustus 2021 lalu.

Langkah Jojo terhenti di babak 16 besar. Kala itu, Jojo harus mengakui keunggulan tunggal putra andalan China, Shi Yuqi. Jojo kalah dua set dengan skor yang cukup telak, 11-21 dan 9-21.

5. Dirundung warganet hingga Piala Thomas 2020

Jonatan Christie, tunggal putra Indonesia, memeluk piala Thomas Cup 2020. (instagram.com/badminton.ina)

Kekalahan Jojo di Olimpiade Tokyo 2020 dengan skor telak sontak membuat warganet bertanya-tanya tentang kemampuan Jonatan Christie. Seolah tidak mampu berbuat banyak saat menghadapi wakil China, banyak yang mengomentari penampilan Jojo saat pertandingan itu selesai.

Bergabung dengan tim Piala Sudirman dan Piala Thomas, Jonatan masih belum menunjukkan kemampuan terbaiknya di dua laga awal yang dijalaninya. Jojo harus kalah atas lawan-lawan yang berada jauh di bawahnya. Lagi-lagi komentar yang tidak pantas dari warganet kembali menghampiri Jojo, bahkan ada yang menyuruhnya untuk segera pensiun.

Namun, itu semua tidak berarti apa-apa ketika Jojo bisa membuktikan bahwa dialah pahlawan Indonesia di Piala Thomas 2020. Jonatan bermain dengan sangat baik di tiga laga terakhir dan selalu menyumbang poin bagi tim Merah Putih.

Itulah perjalanan karier Jonatan Christie. Tak selalu mulus, tetapi Jojo tahu kapan ia harus bermain bagus. Good job, Jojo!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Gagah N. Putra
EditorGagah N. Putra
Follow Us