Petenis Tunisia Sumbangkan Hadiah Juara WTA Finals untuk Palestina

Jakarta, IDN Times - Petenis putri Tunisia, Ons Jabeur, mendonasikan hadiah uang yang didapatnya ke Palestina usai menjuarai WTA Finals 2023, di Meksiko, Rabu (1/11/2023). Jabeur juga banjir pujian setelah gestur menyentuhnya viral di media sosial.
Jabeur berhak mengangkat trofi setelah membungkam wakil Republik Ceko, Marketa Vondrousova di partai final. Dia menang dengan skor 6-4, 6-3.
"Saya akan mendedikasikan sebagian hadiah kemenangan saya untuk Palestina," kata Jabeur dalam pidato kemenangan yang diunggahnya di Instagram pribadinya.
1. Tangis Jabeur tumpah dalam pidato kemenangan
Petenis Tunisia itu benar-benar terpukul dengan konflik di Gazza yang menewaskan banyak warga Palestina. Tangisnya pun pecah dalam pidato kemenangannya tersebut.
Penonton yang memadati tribune pun memberikan tepuk tangan guna menyemangati Jabeur. Gesturnya tersebut pun mendapat ribuan dukungan positif di kolom komentar unggahannya.
"Maaf, ini bukan pesan politik, ini hanya soal kemanusiaan. Saya hanya ingin kedamaian di dunia ini," kata Jabeur.
2. Jabeur tak bisa rayakan kemenangan

Jabeur pun tak bisa merayakan kemenangan ini dengan emosional. Hatinya hancur karena melihat banyak anak kecil tak berdosa yang turut menjadi korban konflik di Israel-Palestina.
"Saya sangat senang dengan kemenangan saya. Tapi, jujur saya tidak bisa merayakannya karena situasi di dunia ini tak membuat saya senang. Mendengar kabar bahwa banyak anak kecil dan bayi yang meninggal setiap hari di sana itu sangat menyakitkan," kata Jabeur sembari menahan tangis.
3. Jabeur juga minta maaf

Atas pidato kemenangannya tersebut, Jabeur juga meminta maaf kepada penonton di tribune karena membahas isu konflik. Namun, penonton di tribune juga mendukung pesan Jabeur lewat meriahnya tepuk tangan penonton di tribune.
"Maaf, ini seharusnya tentang tenis. Tapi, ini sangat membuat frustrasi setelah melihat video (korban Palestina) setiap hari, sekali lagi, ini bukan pesan politik, ini hanya soal kemanusiaan," kata Jabeur.