Pordasi Gelar Seleksi Atlet di Bali untuk Kejuaraan Dunia

- Pengurus Pusat PP Pordasi gelar seleksi atlet di Bali menjelang kejuaraan dunia di Tennessee, September 2025.
- Seleksi juga untuk mencari wakil tim Indonesia di kejuaraan Piala Bergilir Ketua Umum PP Pordasi, dengan sejumlah atlet luar negeri turut diundang.
- Tujuan turnamen ini bukan hanya olahraga, tetapi juga untuk melestarikan budaya Indonesia melalui Horseback Archery.
Jakarta, IDN Times - Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP Pordasi) pimpinan Aryo Djojohadikusumo menggelar seleksi atlet di Bali. Seleksi ini menjelang kejuaraan dunia di Tennessee, September 2025.
Proses seleksi ini melalui Komisi Horseback Archery (HBA). Ketua Komisi HBA dan Tent Pegging PP Pordasi, Deri Asta berharap Indonesia dapat mengirim atlet terbaiknya untuk berpartisipasi di ajang tersebut.
"Agenda itulah yang menjadi fokus kita sesuai dengan kalender event yang kita bikin saat Rapat Kerja Nasional PP PORDASI pada 1 Februari 2025 lalu," kata Deri Asta dalam keterangan resminya.
1. Undang atlet luar negeri

Seleksi ini juga untuk mencari wakil tim Indonesia di kejuaraan Piala Bergilir Ketua Umum PP Pordasi. Guna memanaskan kompetisi, sejumlah atlet luar negeri juga turut diundang untuk berlomba di ajang tersebut.
"Rencananya, venue event akan digelar di Biaung. Kami masih menunggu persetujuan dari PP Pordasi untuk memastikan kelayakan lokasi," kata Ketua Pengprov Pordasi Bali, I Wayan Gede Suadnyana.
2. Misi menjaga warisan budaya

Ada misi lain yang diusung dalam turnamen ini. Mengingat, disiplin ini juga untuk melestarikan budaya Indonesia.
"Horseback Archery bukan hanya olahraga, tetapi juga warisan budaya yang perlu dilestarikan dan dikembangkan," ujar Ketum Perkumpulan Pemanah Berkuda (Perdana) Indonesia, Bandiono.
3. Apa itu horseback archery?

Horseback archery adalah olahraga yang menggabungkan keterampilan memanah dan menunggang kuda. Olahraga ini tidak hanya menguji ketepatan dan kecepatan, tetapi juga membutuhkan harmonisasi antara penunggang dan kuda.
Dalam keterangan resmi Pordasi, di Indonesia, HBA mulai berkembang sebagai olahraga prestasi dan mendapatkan perhatian dari komunitas internasional.