Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Profil Jeka Saragih, Petarung UFC Pertama dari Indonesia

Jeka Saragih (ufc.com)

Petarung UFC pertama dari Indonesia, Jeka Saragih kalah dalam duel melawan Westin Wilson pada UFC Fight Night, Minggu (16/6/2024) pagi WIB. Jeka dipaksa kalah dalam waktu singkat, yaitu satu menit 49 detik di ronde pertama.

Duel ini menjadi kekalahan pertama bagi Jeka setelah sempat menang dalam debut UFC melawan Lucas Alexander pada November tahun lalu. Sebelumnya, Jeka dikontrak oleh UFC pada Februari 2023 lalu untuk melakoni lima pertandingan.

Berikut profil Jeka Saragih serta perjalanan karier dan prestasinya di dunia MMA. Simak informasi lengkapnya di bawah ini.

1. Profil Jeka Saragih

Jeka Asparido Saragih (instagram.com/jekasaragih)

Atlet MMA asal Indonesia ini bernama lengkap Jeka Asparido Saragih. Jeka lahir di Dusun Bah Pasussang pada 3 Juli 1995. Secara pendidikan, ia merupakan lulusan SMKN 1 Raya Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara.

Jeka Saragih dijuluki "Si Tendangan Maut" oleh banyak pihak karena sering menggunakan strategi tendangan kaki lawan pada setiap pertarungannya. Ia kini berada di kelas Lightweight 70 kg dengan memegang rekor 11 kali kemenangan, 2 kalah, dan 0 seri. Saat ini, ia berlatih di sasana Satria Negara Fighting Camp.

Jeka juga diketahui telah menikah dengan Desita Ulina Siahaan pada 2020 dan telah dikaruniai seorang anak laki-laki.

2. Karir dan prestasi

Jeka Saragih (instagram.com/jekasaragih)

Ketertarikan Jeka Saragih pada dunia seni bela diri sudah tumbuh sejak ia berada di bangku SMP. Saat itu, ia memilih menekuni olahraga wushu. Pada tahun 2013, ia berhasil mewakili Sumatra Utara menjuarai Kejurnas Wushu di Yogyakarta.

Tak direstui orang tua dan pernah bekerja di galangan kapal

Kemudian tahun 2015, Jeka berencana tampil di PON XIX yang rencananya akan diselenggarakan pada tahun depannya di Jawa Barat. Namun, ia tidak mendapat restu dari orang tuanya.

Setelah tak mendapat restu, Jeka Saragih memilih bekerja di galangan kapal milik PT SMOE Indonesia. Sebenarnya kedua orang tua Jeka melarang anaknya menjadi petarung dan mendorongnya untuk menjadi tentara.

Namun, Jeka yang sejak kecil sudah mencintai seni bela diri tak lantas menyerah. Saat itu, ia tetap berlatih dan magang di sasana Batam Fighter Club (BFC).

Tampil di ajang One Pride TVOne dan mulai dikenal publik

Di sana, Jeka kemudian ditawarkan oleh pemilik BFC, Yakob Sucipto untuk tampil di ajang One Pride TVOne. Tanpa berpikir panjang ia pun langsung menerima tawaran itu.

Setelah mengikuti seleksi, Jeka masuk dalam kategori kelas A 70 kilogram. Pada pertarungan pertamanya tahun 2016, Jeka kalah dari Kevin Sulistio.

Namun, setelah itu, kemenangan demi kemenangan selalu ia raih. Saat tampil di octagon One Pride pada April 2017, ia berhasil meraih sabuk juara kelas ringan setelah mengalahkan Ngabdi Mulyadi. Sejak itulah namanya makin dikenal publik.

Jeka pun balas dendam ketika bertemu Kevin Sulistio lagi. Setelah delapan kali kemenangan berturut-turut, Jeka kalah saat bertarung dengan Angga Hans.

Kemudian pada ajang Asian Games 2018 di Palembang, Jeka Saragih menjadi atlet yang membawa api obor Asian Games berkeliling di Sumatra Utara.

Ditawarkan tampil di Road to UFC

Setelah mulai dikenal publik dan meraih banyak kemenangan, Jeka Saragih ditawarkan untuk tampil di Road to UFC. Ia yang mengidolakan Conor McGregor sejak lama tentu tidak perlu berpikir panjang untuk menerima itu.

Dari lima atlet MMA asal Indonesia yang bertarung di octagon Road to UFC, hanya Jeka yang mampu tebus ke semifinal. Ia mengalahkan Pawan Maan Singh dengan pukulan berputar yang membuatnya jatuh dan KO.

Pada semifinal, Jeka kembali menang melawan Ki Won Bin dengan KO dan berhak melaju ke babak final melawan Anshul Jubli dari India.

3. Kalah dari petarung India di Final Road to UFC

Jeka Asparido Saragih (ufc.com)

Sayangnya, pada final Road to UFC, Jeka Saragih kalah dari Anshul Jubli. Atlet MMA asal India itu mengalahkan Jeka pada ronde kedua.

Sejak ronde pertama, Jubli banyak bermain di bawah dengan strategi gulat. Sedangkan Jeka "Si Tendangan Maut" banyak melakukan tendangan ke kaki bagian bawah Jubli.

Jeka Saragih terlihat kesulitan sejak ronde pertama karena dikunci oleh Jubli. Namun, ia masih bisa terlepas dari kunciannya. Lalu pada ronde kedua, Jubli banyak melancarkan takedown dan menindih Jeka.

Serangan demi serangan dilancarkan Jubli dengan mengunci tangan kanan Jeka. Lalu sekitar lima pukulan Jubli mengarah ke wajah Jeka tanpa balas.

4. Tetap dikontrak UFC untuk lima pertandingan

Petarung MMA Indonesia, Jeka Saragih saat tiba di Jakarta, Selasa (25/10/2022). (IDN Times/Istimewa).

Meski kalah di final Road to UFC, Jeka Saragih tetap mendapat kontrak dari UFC. Ia dikontrak untuk menjalani lima pertandingan di UFC. Keputusan ini diambil lantaran UFC melihat potensi Jeka sebagai atlet MMA berbakat.

Jeka berhasil menang KO atas dua lawannya sebelum menuju partai final. Selain itu, pasar MMA di Indonesia yang sangat potensial menjadi salah satu bahan pertimbangan UFC untuk memberikan kontrak kepada "Si Tendangan Maut".

Itulah tadi profil Jeka Saragih, atlet MMA pertama dari Indonesia yang dikontrak UFC. Jeka Saragih sudah mengangkat nama Indonesia di olahraga seni bela diri di kancah internasional.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yogama Wisnu Oktyandito
Jumawan Syahrudin
3+
Yogama Wisnu Oktyandito
EditorYogama Wisnu Oktyandito
Follow Us