Sejarah Softball di Dunia dan Tanah Air, Berasal dari Paman Sam

Sebelum menyebar ke berbagai negara, sejarah softball di dunia terkesan unik. Perjalanan ini bermula saat pertandingan American Football antara Universitas Yale dan Universitas Harvard pada tahun 1887.

Ketika mengetahui tim Yale keluar sebagai juara, salah satu alumni universitas tersebut melemparkan sarung tinju ke arah penonton tim Harvard. Untuk menghalau lemparan, seorang penonton dari tim Harvard mengambil tongkat dan memukul sarung tinju.

Melihat peristiwa tersebut, George Hancock, mendapat ide brilian. Reporter perdagangan berjangka Chicago ini menyarankan untuk membuat ruang untuk permainan memukul bola dari sarung tinju yang dilempar. Lapangan pun dibuat menyerupai lapangan bisbol  menggunakan kapur di atas lantai.

Setelah mendapatkan respon positif, George mulai menyusun teknik dasar, cara bermain, dan peraturan softball dengan menyelenggarakan pertandingan pertama di tahun yang sama. Berbeda dengan baseball, softball digelar di dalam ruangan oleh dua tim berbeda dengan skor akhir 40-40.

Sepanjang permainan, sapu digunakan sebagai pemukul bola. Karena belum ditentukan secara pasti, bola yang digunakan pun cukup beragam, mulai dari bola militer, bola jamur, bola indoor, bola outdoor, bola rekreasi, hingga bola playground. Sejak itu, olahraga ini dikenal dengan sebutan softball.

Sejarah softball di awal abad ke-20 bermula saat dibentuknya organisasi amatir olahraga softball pada tahun 1908. Dikenal dengan nama National Amateur Playground Ball Association, organisasi ini berperan untuk mengatur dan mengelola olahraga bola kecil ini, mulai dari jenis lapangan hingga bola yang digunakan.

Di tahun 1923, Kongres Rekreasi Nasional memerintahkan pembentukan komite yang bertugas mengatur olahraga softball. Sejarah softball memasuki babak baru di tahun 1933 ketika kejuaraan softball tingkat dunia digelar di bawah naungan American Amateur Softball Association.

Sejarah softball mencatat kemajuan di tahun 1934, di mana dibentuk undang-undang yang mengatur olahraga kecil ini. Di tahun 1946, terjadi perubahan jumlah pemain per tim yang dulunya 10 pemain menjadi 9 pemain.

Kemudian, perubahan aturan lapangan diresmikan di tahun 1950-an. Aturan ini mengenai jarak antara papan kendi pemain laki-laki dan pelat dasar menjadi 46 kaki, dengan awalnya hanya 43 kaki.

Selain pemain laki-laki, ada juga kejuaraan softball tingkat dunia dengan pemain perempuan. Digelar pada tahun 1965, kejuaraan ini dimenangkan oleh tim perempuan Australia. Setahun kemudian, kejuaraan yang diperuntukkan bagi anak laki-laki pun digelar.

Sejarah softball terus berlanjut dengan dibentuknya International Softball Federation (ISF). Sebagai induk olahraga softball, ISF bertugas untuk merumuskan regulasi terkait softball yang berlaku di seluruh dunia hingga kini.

Adapun kejuaraan softball internasional dikenal sebagai Kejuaraan Softball Dunia (World Cup Softball). Turnamen bergengsi ini hanya dapat diikuti oleh tim yang berada di bawah naungan Asosiasi Softball Amatir. Pertandingan pertama digelar di tahun 2005 dengan Jepang yang keluar sebagai juara usai mengalahkan Amerika dengan skor 3-1.

Menurut sejarah softball yang berkembang di Indonesia, permainan bola kecil ini sudah dimainkan lama sebelum perang kemerdekaan. Meski begitu, cakupan wilayah yang memainkan olahraga ini awalnya hanya meliputi Jakarta, Bandung, Palembang, Surabaya, dan Semarang.

Seiring berjalannya waktu, olahraga ini pun menjamur ke berbagai daerah di Indonesia. Melihat popularitas softball yang kian meningkat, pemerintah memutuskan untuk membentuk Perserikatan Bisbol dan Sofbol Amatir Seluruh Indonesia (PERBASASI) di tahun 1967. Organisasi ini bertugas untuk mengatur pertandingan softball di Indonesia.  

Selanjutnya di tahun 2004, mulai diadakan Liga Softball Indonesia (LSI). Dalam praktiknya, masing-masing tim diperbolehkan melibatkan pemain asing dengan syarat jumlah maksimal atlet asing adalah 5 orang.  

Itulah sejarah softball di dunia dan di Tanah Air. Olahraga ini diciptakan secara tidak sengaja oleh George Hancock di Amerika pada tahun 1887.