Mahmoud Abdul-Rauf, Legenda NBA yang Menemukan Islam Melalui Basket 

Prestasi dan kontroversi berjalan beriringan

Sebelum mengenal Stephen Curry, NBA pernah mempunyai point guard yang tak kalah hebat. Terlahir dengan nama baptis Chris Jackson, ia tumbuh besar di lingkungan yang terkenal mempunyai tingkat kriminalitas tinggi di Mississippi. 

Chris Jackson tidak mau berada di lingkaran kriminal tersebut, ia lantas menemukan basket sebagai jalan keluar untuk mengubah hidup keluarganya menjadi lebih baik. Dirinya termotivasi dan terus melakukan latihan saat memiliki waktu senggang.

Pebasket asal Mississippi ini kemudian bersekolah di Gulfport High School. Jackson menjadi pemain yang paling menonjol saat SMA dan terbukti bahwa basket memang menjadi jalannya meraih kesuksesan.

Point guard ini kemudian banyak dilirik oleh berbagai universitas yang terkenal dengan olahraga basket. Dirinya ditawari untuk mendapatkan beasiswa penuh dan membuat langkahnya menjadi lebih mudah menembus NBA.

1. Menjadi pemain hebat semasa kuliah

Mahmoud Abdul-Rauf, Legenda NBA yang Menemukan Islam Melalui Basket Mahmoud Abdul-Rauf (lsusports.net)

Pada 1988, Chris Jackson memilih menerima pinangan dari Louisiana State University yang berada di kompetisi NCAA divisi 1. Dirinya lagi-lagi mampu tampil hebat saat masa kuliah. 

Point guard asal Mississippi membuat pencapaian yang luar biasa saat masih menjadi pemain rookie di kampusnya. Chris Jackson sukses membuat rata-rata 30,2 poin dan dinobatkan menjadi pemain terbaik SEC serta masuk di First Team All-America 1989.

Musim keduanya masih membuat catatan yang mengagumkan dengan mencetak rata-rata 27,8 poin. Jackson lagi-lagi menjadi pemain terbaik SEC dan masuk First Team All-America 1990.

Pencapaian luar biasa ini membuat Louisiana State University mempensiunkan nomor punggung 35 sebagai bentuk penghormatan untuk pebasket asal Mississippi tersebut. Tak hanya itu, semua pencapaian semasa kuliah ini menjadi modal berharga ketika melanjutkan karier ke jenjang profesional.

2. Mampu menembus NBA

Mahmoud Abdul-Rauf, Legenda NBA yang Menemukan Islam Melalui Basket Mahmoud Abdul-Rauf (twitter.com/nuggets)

Chris Jackson memilih melanjutkan karier basketnya secara profesional dengan mengikuti NBA Draft 1990. Ia sangat percaya diri karena penampilan gemilang semasa kuliah. Benar saja, point guard ini terpilih pada urutan ketiga pada ajang tersebut.

Jackson berhasil dipilih oleh Denver Nuggets. Ia dianggap sebagai pemain dengan karier yang menjanjikan di NBA. Musim pertamanya sukses mencetak 14,6 poin, 3,5 assist, dan 1,9 rebound. Ini membuatnya menjadi NBA All-Rookie Second Team 1991.

Baca Juga: Puasa, Hakeem Olajuwon jadi Player of the Month pada Februari '95

3. Menggenal Islam saat sudah tampil di NBA

Mahmoud Abdul-Rauf, Legenda NBA yang Menemukan Islam Melalui Basket Mahmoud Abdul-Rauf (nba.com)

Ternyata, Chris Jackson selama membela Denver Nuggets banyak memperlajari tentang Islam. Ia mulai membaca biografi dari Malcolm X yang diberikan oleh Dale Brown, mantan pelatihnya saat di Louisiana State University. Dirinya juga sering mengunjungi toko buku untuk mencari bacaan tentang agama Islam.

Point guard ini juga banyak bertemu dan terlibat percakapan filosofis yang membahas tentang agama Islam. Dirinya lantas membulatkan tekad untuk masuk Islam pada 1991. Ia merasa menemukan ketenangan secara spiritual.

Pada 1993, Chris Jackson mengganti namanya menjadi Mahmoud Abdul-Rauf yang dikenal sampai saat ini. Dirinya menjadi sosok yang lebih religius dan sangat memprioritaskan agamanya tersebut.

4. Menjadi kontroversi di NBA

Mahmoud Abdul-Rauf, Legenda NBA yang Menemukan Islam Melalui Basket Mahmoud Abdul-Rauf (nba.com)

Mahmoud Abdul-Rauf makin menunjukkan permainan yang gemilang sehingga mampu menyabet gelar NBA Most Improved Player pada 1993. Meski menjadi sosok yang penuh prestasi, dirinya juga kerap menimbulkan kontroversi di NBA.

Abdul-Rauf pernah menolak untuk berdiri ketika lagu kebangsaan berkumandang sebelum pertandingan. Ia menganggap bahwa bendera Amerika Serikat merupakan simbol dari penindasan. Hal ini tentu menjadi perdebatan dan akhirnya NBA melakukan skors selama 1 pertandingan pada 1995/1996

NBA dan Mahmoud Abdul-Rauf kemudian menemui kata sepakat terkait lagu kebangsaan, ia diperbolehkan untuk menundukkan kepala dan berdoa menurut keyakinannya. Dirinya juga menilai bahwa media saat itu sering membuat pemberitaan yang tidak berimbang terhadap pebasket muslim.

Setelah begitu banyak kontroversi, Mahmoud Abdul-Rauf di trade ke Sacramento Kings pada 1996. Dirinya hanya bertahan beberapa musim saja bersama Kings. Ia kemudian banyak bergonta-ganti tim di berbagai negara. Pada 2011, guard asal Mississippi ini memilih pensiun dari dunia basket profesional.

5. Selepas pensiun tidak bisa jauh dari basket

https://www.youtube.com/embed/aX6ORGwEn1I

Mahmoud Abdul-Rauf tidak bisa jauh dari basket. Selepas pensiun dari NBA, dirinya mengikuti kompetisi basket lainnya pada 2017. Ia bergabung dengan 3 Head Monster di ajang 3x3 bernama Big 3 yang diselenggarakan oleh rapper terkenal, Ice Cube.

Meski sudah tidak muda lagi, Mahmoud Abdul-Rauf masih menjadi andalan 3 Head Monster karena pengalamannya di NBA. Dirinya bahkan ditunjuk menjadi wakil kapten timnya tersebut.

Mahmoud Abdul-Rauf berhasil mengubah hidup dan mendulang prestasi saat berkarier menjadi pebasket profesional. Tidak hanya itu, ia juga sukses menemukan Islam melalui basket. Dirinya telah meninggalkan legasi yang luar biasa dan sangat layak disebut sebagai legenda.

Baca Juga: Mengenal Kareem Abdul-Jabbar, Pebasket Muslim yang Mengguncang NBA

Tio Wahyu Utomo Photo Verified Writer Tio Wahyu Utomo

Kursi bisa mengakibatkan celana menjadi basah saat duduk, karena kursi adalah benda chair.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya