Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Vostok, Proyek Ambisius Uni Soviet untuk Taklukan MotoGP

motor Vostok (silodrome.com)
motor Vostok (silodrome.com)

Tak banyak yang tahu bahwa Uni Soviet pernah berambisi untuk mendominasi MotoGP. Pada era 1960-an, Uni Soviet meluncurkan proyek Vostok untuk berlaga di kompetisi motor paling bergengsi ini.

Untuk memberikan konteks, pada era itu sedang terjadi persaingan antara Blok Barat (kumpulan negara Eropa Barat dan Amerika Serikat) versus Blok Timur (negara-negara Eropa Timur dan Uni Soviet yang kini menjadi Rusia). Selain itu, dekade 1960-an adalah eranya perlombaan antariksa yang dikenal dengan space race antara Amerika Serikat dan Uni Soviet.

Persaingan itu juga ternyata sampai ke ajang balap motor. Tak mau kalah dengan motor-motor Inggris dan Italia, Soviet mencoba peruntungan di ajang balap MotoGP. Berikut ini kisah Vostok, proyek ambisius Uni Soviet untuk menaklukkan MotoGP.

1. Vostok proyek ambisius Uni Soviet

motor Vostok (italy24news.com)
motor Vostok (italy24news.com)

Proyek balap ini disebut sebagai Vostok. Beda dengan tim MotoGP yang biasanya disponsori oleh pabrikan motor atau perusahaan lain, tim balap Vostok dipercaya sebagai tim yang dibiayai dan disokong oleh pemerintah Uni Soviet.

Nama Vostok digunakan untuk menghormati pesawat luar angkasa Uni Soviet. Pesawat dengan nama sama yang membawa kosmonaut Yuri Gagarin menjadi manusia pertama ke luar angkasa pada 12 April 1961.

Secara harfiah, vostok sendiri berarti ‘timur’. Vostok diharapkan sebagai tanda terbit dan majunya dunia motor Uni Sovet. Proyek ini mengandalkan motor buatan Uni Soviet dan pembalap yang juga berasal dari Uni Soviet: Nikolaj Sevastyanov dan P Kiisa.

2. Motor Vostok adalah rebadge dari Ckeb

motor Vostok-Ckeb (motorcyclenews.com)
motor Vostok-Ckeb (motorcyclenews.com)

Motor-motor awal buatan Uni Soviet, pada dasarnya, adalah tiruan dari motor-motor Inggris dan Italia. Selanjutnya mereka mengambil inspirasi dari motor asal Ceko, CZ, dan Jawa.

Setelah bertahun-tahun melakukan pengembangan, akhirnya Soviet berhasil membuat motor yang sepenuhnya dibangun di dalam negeri. Motor inilah yang digunakan dalam ajang MotoGP.

Motor Vostok sebenarnya terdaftar sebagai Ckeb (semacam nama untuk lembaga pengembangan motorsport Uni Soviet). Namun, untuk menghormati kesuksesan Yuri Gagarin, dalam tangki bahan bakar motor ini dipasangi label "Vostok".

Motor Vostok yang paling sukses adalah Vostok S-364. Motor ini memiliki mesin 350cc 4-tak dan 4 silinder. Diklaim memiliki tenaga hingga 59hp dan kecepatan hingga 230 km/jam. S-364 adalah mesin yang sepenuhnya dibangun di Rusia. Dengan kata lain made in Rusia atau saat itu made in Soviet Union.

Untuk balapan kelas 500cc, motor yang digunakan adalah S-565. Motor ini bermesin 494cc dengan tenaga yang mencapai 80hp.

3. Vostok di kelas 350cc

Kiisa mengendarai Vostok. (motorcyclenews.com)
Kiisa mengendarai Vostok. (motorcyclenews.com)

Vostok melakoni debut pertamanya di Grand Prix kelas 350cc. Pada 30 Juli 1961, Nikolaj Sevastyanov memacu Vostok di Sirkuit Sachsenring, GP Jerman Timur. Namun, sayang, ia gagal finis.

Raungan mesin Vostok tidak berlangsung lama karena mesin tidak mau memutar semua roda secara bersamaan. Di tengah balapan, transmisi motor yang rusak memaksa Sevastyanov kembali ke paddock.

Selama mengikuti ajang ini, Vostok hanya berlaga di beberapa balapan setiap tahunnya. Biasanya di GP Jerman Timur, GP Finlandia, GP Austria, atau GP Ceko. Semuanya adalah Grand Prix yang diselenggarakan di negara-negara Eropa Timur.

Prestasi pertama Vostok diraih pada 1964 di GP Finlandia. Saat itu, pembalap P Kiisa meraih podium ke-3. Ia finis di belakang motor-motor Honda. Inilah podium pertama untuk tim Uni Soviet. Tahun berikutnya di GP Austria, Kiisa sempat memimpin jalannya balapan. Namun, lagi-lagi terjadi kegagalan teknis sehingga ia gagal finis.

Podium berikutnya terjadi di GP Ceko 1965. Nikolaj Sevastyanov berhasil merebut podium ke-3. Ini podium kedua sekaligus terakhir bagi Vostok.

4. Vostok di kelas 500cc

Nikolaj Sevastyanov memacu Vostok. (twitter.com/bgmotogp)
Nikolaj Sevastyanov memacu Vostok. (twitter.com/bgmotogp)

Dua tahun setelah memulai debutnya di kelas 350cc pada 1963, Nikolaj Sevastyanov menjajal kelas 500cc di GP Finlandia. Sayangnya, ia hanya finis di posisi terakhir.

Tahun berikutnya pada 1964, Nikolaj Sevastyanov kembali membalap di kelas 500cc. Di Sirkuit Sachsenring, GP Jerman Timur, ia finis di posisi ke-4. Hasil yang sama ia raih pada GP Finlandia.

5. Vostok hadapi banyak kendala teknis

Vostok (motorcyclenews.com)
Vostok (motorcyclenews.com)

Dengan Vostok berlaga di MotoGP, Uni Soviet sebenarnya berharap ini adalah awal kebangkitan industri motor dan balap di negerinya. Namun, dalam kompetisi Grand Prix, Vostok ternyata sering tak finis karena kendala teknis.

Mesin Vostok sering rusak. Chasis dan suspensinya pun tidak stabil. Ditambah lagi komponen rem yang tidak bertahan lama. Masalah-masalah teknis ini membuat Vostok menjadi kurang kompetitif.

Kehilangan kesabaran karena hasil kurang memuaskan, Uni Soviet memutuskan untuk keluar dari balapan Grand Prix pada 1965. Sebagai tim balap yang berasal dari negara komunis, tim Vostok ini memang bergantung pada sokongan pemerintah.

Vostok memang mencoba kembali balapan pada beberapa seri. Pada 1968 dan 1969, Vostok kembali berlaga di kelas 500cc. Dapat ditebak, hasilnya tetap gagal.

Itulah sepenggal kisah usaha Uni Soviet di ajang MotoGP. Bukannya mendominasi, tim ini malah berhadapan dengan kenyataan pahit kerasnya persaingan di kelas para raja. Hingga saat ini, belum banyak pembalap atau tim asal Rusia yang berlaga di MotoGP.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Gagah N. Putra
EditorGagah N. Putra
Follow Us